~ Bagian 4 ~

85 39 8
                                    

-Halo-Halo Bandung!-


     PAGI yang cerah di kota Kembang. Matahari berani menampakkan dirinya, menghiasi langit dengan cahaya amat terang menyinari setiap sudut penjuru kota. Memberi semangat 45 bagi para manusia tuk menjalankan aktivitasnya.

Lembaran baru di hari yang telah berganti kan siap menanti para murid SDN Panca Bakti. Ya, hari ini adalah minggu keempat dari pembelajaran tahun ajaran baru, generasi 2015-2016.

Dan tepat pada hari ini pula, Taleetha masuk sekolah untuk kedua kalinya. Seusai masalah yang membuat malu tlah terlewati, kini Taleetha meraih impian yang diharapkannya, berada di kelas yang sama dengan sahabat kecilnya, Haris.

Hari ini adalah hari Senin, sekolah menjalankan rutinitasnya, upacara apel ditiap paginya. Tidak sedikit makhluk yang bernapas disekolah itu mengeluh, tak mau mengikuti upacara. Begitu pun dengan Fajar, memilih untuk terlambat masuk sekolah, sehabis memberi ayahnya obat ia pergi menongkrong sebentar di salah satu gerai dekat sekolahnya.

"Bang, es teh dua, ya."

•|•|•|•

"Pengumuman-pengumuman."

Kepala sekolah sudah terjun ke lapangan, memberikan beberapa pengumuman perihal KBM yang masih hangat-hangat memasuki ajaran baru ini.

Beberapa menit berlangsung, semua murid terpecah belah, memasuki kelasnya masing-masing. Meluruskan niat, dan menyiapkan diri tuk berjuang menjadi generasi bermanfaat untuk negara, belajar dengan giat.

Itu pun hanya murid teladan dan bersungguh-sungguh yang bisa melakukannya. Kalau tipikal nakal seperti Fajar ini, apa bisa? Bisa aja, kalo dianya insaf.

Tapi kepalanya yang keras itulah yang buat dia bebal, susah diatur. Walau baik juga sih hatinya.

Fajar sampai dihalaman belakang sekolah, menyelinap masuk, matanya terus hilir mudik, takut ditegur. Tetapi dia berhasil, karena para guru sudah memasuki kantor sebelum mendatangi bagian kelasnya masing-masing.

Dengan tergesa-gesa namun pasti, Fajar berlari dengan hati-hati, menghampiri pintu kelasnya, didalamnya sudah riuh dengan suara tawa teman-teman sekelasnya, biasa.. Bercanda gurau dan menggosip dulu pastinya.

Hembusan napasnya terdengar, merapihkan kerah bajunya, bersiap memasuki kelasnya setelah berdiri diambang pintu.

Ceklek!

Semua pasang mata melihatnya, namun setelah itu mereka kembali kedunia mereka masing-masing, hanya membulatkan mulut seraya berkata.

"Oh, Fajar."

Karena hal ini itu sebenarnya sudah biasa, walau nyatanya Fajar itu selalu absen masuk sekolah, tapi kenakalannya itu masih terkenang di sekolahnya, terutama kelasnya.

Kedua mata Fajar menyapu seluruh pasang mata warga kelasnya, mencari sosok malaikat tak bersayap yang ia temui kemarin. Dengan plaster yang masih menempel erat dipipinya sebagai bukti bahwa, 'Aku ini Fajar loh, anu kamari tea'.

Itu yang terlintas di benaknya, bersiap melanjutkan kembali kisah pertemanannya dengan Taleetha, sebagai teman perempuan pertamanya.

Soalnya gini-gini juga, Fajar gak pernah punya teman perempuan, walau ramah ke semuanya tapi sampe sekarang gak ada yang berhasil buat dia nyaman, terkecuali seoarang Ananda Taleetha Nandhea.

Halo-Halo Bandung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang