~ Bagian 5 ~

73 38 12
                                    

~ Halo-Halo Bandung! ~

     TETT! ~

Bel istirahat berdering. Dengan cepat ramai murid seantero SDN Panca Bakti ini berhamburan keluar kelas, bertujuan ke tempat yang biasa disebut 'Stomach Paradise'. Ya, Surga Perut untuk mereka, tiada lain tiada bukan adalah KANTIN.

Berbeda dengan Haris, yang kerap terus menenggelamkan wajah tampannya diatas mejanya.

Sendirian.

Menjadi pertanyaan, lalu dimanakah keberadaan Taleetha sekarang?

"Uhuk."

Haris tak kunjung menghentikan suara batuknya. Tenggorokannya terasa sangat gatal.

"Uhuk."

Mungkin karena akibat ia meminum sesuatu yang dingin saat pagi tadi.

"Uhuk."

Tapi bagaimana lagi, setidaknya serangan batuk ini tidak menimpa sahabatnya. Itulah yang ada dipikirannya.

"Uhuk."

Ya begitulah, kalau udah sayang sama orang pasti rela ngelakuin apa aja walaupun dirinya sendiri harus terluka.

🎶 "Andaikan kau tahu rasa sayangku,
Melebihi rasa sakit ini..
Mungkin kau tak kan pernah menyangka,
Mengapa aku tetap disini.." 🎶

"Uhuk."

Lagu yang sangat cocok untuknya saat ini juga.

"Untung bawa headphone, jadi bisa menggalau dulu." batinnya tersenyum miris.

"Uhuk."

Ya, suasana kelas 3 A sedari tadi hanya dipenuhi oleh riuhnya suara batuk merdu dari sosok Haris Yusuf Raditya.

Tak ada suara apapun selain itu, sangat hening.

Haris pun terbawa suasana dalam lagunya, mulutnya pun mulai berucap. Melantunkan sedikit demi sedikit lirik lagu yang didengarnya.

🎶 "Lakukanlah semaumu.. Sampai kau lelah, menyakitiku.."

"Sebisaku takkan mengusikmu, ku akan.."

Namun suara bagaikan toa berjalan merusak dendangannya.

Ceklek!

"Mencoba.. Menge-" 🎶

"ARIS!"

"ASTAGFIRULLAH!"

Spontan Haris mendongak, bangun dari lautan irama heningnya, menenggelamkan wajahnya diatas meja sedari tadi.

"Ciee, kaget kan." Taleetha tersenyum lebar, senang berhasil membuat Haris terkejut bukan main.

Haris menatap gadis itu datar.

"Toa imut, suara kamu gede banget." tutur anak itu.

"Yang namanya toa ya gede suaranya, Ris."

Taleetha tersenyum sendiri, merogoh barang yang sudah ia bungkus tadi.

"Enggak kalo toanya rusak." balas Haris tak mau kalah.

Bukannya kembali dibalas, Taleetha malah menceramahi anak lelaki itu dengan suatu topik yang..

Gak masuk akal.

"Itu sih, Aletha bilang juga apa. Kalo bersihin telinga itu jangan terlalu rajin. Tuh kan, jadinya kayak gini, ngedenger suara imut Aletha aja malah dianggep kayak toa. Segini tuh lembut tau suaranya." terang Taleetha dengan watados.

Halo-Halo Bandung!Where stories live. Discover now