~ Bagian 7 ~

85 38 7
                                    

-Halo-Halo Bandung!-

         SINGKAT cerita. Semester baru telah tiba, dengan cerita baru yang siap menyambut tiga serangkai sahabat sejati yang memungkinkan akan menjadi sehati dan berujung pada cinta mati. Entahlah, takdir tak bisa terbayangkan bagaimana kelanjutan kisah persahabatan ini, tak bisa diterawang atau bahkan ditebak-tebak.

Tetapi kemungkinan besar akan terjalin sebuah rasa antara mereka bertiga. Karena persahabatan yang terjalin dengan lawan jenis. Mungkin akan terjadi beban masalah hati disaat mereka beranjak dewasa nanti.

Itupun jika persahabatan ini masih terus berjalan harmonis.

Hari-hari, Taleetha jalani dengan kedua teman lelakinya yang berhasil ia persatukan ditahun lalu, walaupun harus melewati skandal terlebih dahulu.

Akhirnya mereka bertiga resmi bersahabat. Senantiasa meluangkan waktu untuk bersama, susah senang mereka jalani bersama.

Kini mereka menduduki kursi kelas 4, dengan daya pikir dan perasaan yang mungkin beranjak remaja, tak menghalangi kedekatan mereka bertiga. Bahkan hari demi hari, mereka terlihat semakin akrab.

Mungkin saja takdir pun ingin selalu melihat kebersamaan mereka, hingga tak disangka mereka pun tetap ditempatkan di satu kelas yang sama, kelas 4 B.

Hari Sabtu, pelajaran seni. Sudah seminggu berlalu dalam kelas baru, perihal keorganisasian kelas telah ditentukan.

Dan hebat, Fajar yang kini aktif dalam kegiatan sekolah kini terpilih menjadi ketua kelas. Haris yang memiliki kepintaran yang bisa disebut oversmart dibanding teman-temannya terpilih menjadi wakil, dengan pilihan yang cukup rumit antara dirinya dengan Fajar, namun Fajar lebih ahli dalam memimpin.

Dan terpilihlah pula, Taleetha sebagai bendahara kelas. Entah mengapa bisa kebetulan seperti ini. Hubungan mereka bertiga akan lebih erat karena harus mempunyai tanggung jawab bersama dalam mengurusi kelas.

Antara ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara. Biasanya keempat gelar itu lebih ditonjolkan dan sangat berperan dalam kelas.

Lantas apa kabar dengan sekretaris? Siapakah yang terpilih? Apakah sosok itu akan mudah beradaptasi dengan kedekatan tiga rekannya yang sama sekali tidak mengenalnya lebih dalam?

BRAK!

"Gambar apaan ini? Stickman?" ledek Chiko, diikuti teman-temannya yang mengerumuni seoarang gadis pendiam yang tengah terduduk sendirian tanpa teman.

Gemar sekali gerombolan lelaki itu mengganggu gadis ini, sejak kelas 1 dulu. Sayang, Taleetha dan kedua sahabatnya tak pernah mengetahuinya, mereka tidak pernah duduk dikelas yang sama dengannya.

Gadis itu tertunduk, tak berani menjawab atau bahkan membalas perlakuan mereka. Keempat lelaki itu terus saja membentaknya dengan kata-kata yang bisa menusuknya, menghinakan hasil kerja kerasnya.

Sudah 3 malam ia merelakan waktu tidurnya ditelan oleh pekerjaannya sebagai sekretaris yang juga ahli dalam menggambar, guna tuk dijadikan hiasan dalam kelas. Namun, mereka yang tak berperasaan seenaknya merendahkan keahliannya tanpa beban.

"Mentang-mentang jadi sekretaris, seenaknya ngegambar buat kelas. Kita juga bisa ngegambar sendiri!" cerca Hendri dengan volume suaranya yang semakin mengeras.

"Harusnya waktu pemilihan kemarin, kita demo biar dia gak jadi sekretaris, kenapa coba kita nurut aja?"

"Dia itu gak ada gunanya, pas rekan-rekannya suka pada ngumpul dia mah anteng sendiri." cibir Raka menunjuk-nunjuk pada gadis itu, membuat gadis itu semakin tertunduk, tubuhnya bergetar ketakutan.

Halo-Halo Bandung!Where stories live. Discover now