Part 4 - Lintah ~ You always in my mind

125 84 180
                                    

.
.
.

Puluhan lintah yang menempel memenuhi kaki pria itu membuat si wanita membekap terkejut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Puluhan lintah yang menempel memenuhi kaki pria itu membuat si wanita membekap terkejut. Binatang bertubuh lembek itu berukuran cukup besar dibandingkan lintah pada umumnya.

Wanita itu merasa geli dan semakin jijik ketika melihat si pria dengan santainya mencabut satu per satu lintah dengan tangan kosong tanpa memikirkan resikonya meskipun terlihat menahan rasa perih.

Si wanita bingung harus berkata apa. Sepengetahuannya, bukan seperti itu cara mengatasi binatang menjijikkan itu. Melepasnya begitu saja justru akan meninggalkan bekas luka dan mengalami pendarahan terus-menerus.

Terlebihnya rasa gatal serta rasa perih yang cukup menyiksa. Benar saja, kini pria itu terlihat kesakitan setiap kali berhasil melepas lintah yang menempel di kakinya.

"Mengapa kau memaksakan melepas lintah-lintah itu?! Lihat! Darahmu jadi menyebar ke mana-mana!" hardik wanita itu yang tidak tahan lagi melihat cara si pria mengatasi lintah.

"Apa kau melihat ada sesuatu di tempat ini yang bisa digunakan untuk melepas lintah-lintah ini tanpa rasa sakit? Jika mereka tidak segera dilepaskan, itu akan membuat kakiku terkena komplikasi serius!"

Wanita itu terdiam mendengar penuturan si pria. Dia baru menyadari tujuan si pria melepas begitu saja binatang itu. Binatang kecil itu bukan sembarang binatang. Selain menjijikkan, binatang pengisap darah itu bisa merusak pembuluh darah jika dibiarkan terlalu lama menempel pada jaringan kulit.

"Carikan aku batu!"

"Apa? Batu?"

Iya, batu! Cepat?

Entah apa maksud perintah pria itu. Segera saja wanita itu mencari batu yang diinginkan si pria. Setelah berhasil menemukan sebuah batu berukuran sedang, wanita itu segera memberikannya pada si pria. Rupanya, si pria menggunakan batu itu untuk menekan telapak kakinya.

"Mengapa kau lakukan itu? Bukankah itu justru akan membuat darahmu semakin banyak yang keluar?" tanya si wanita.

"Kupikir kau paham maksudku karena kau terlihat mahir mengobati lukaku tadi. Mengapa sekarang, kau malah terlihat bodoh dengan pertanyaanmu itu"

"Hei! Jangan bicara seenaknya! Aku tidak sampai berpikir kau akan menggunakan batu itu untuk menekan kakimu! Mengapa kau tidak menggunakan tangan saja untuk menekannya?"

"Kau kira aku masih memiliki tenaga setelah sepertiga dari darahku berkurang?"

"Haishh! Kenapa kau tidak bilang? Sini! Biar kubantu menekannya!"

Wanita itu pun membantu meskipun terlihat kesal melihat wajah menyebalkan si pria yang masih saja bersikap sinis terhadapnya.

***

"Bagaimana bisa senja masih terlihat indah di tempat seperti ini?" gumam si pria sambil menatap langit yang terlihat berwarna semu kemerahan.

"Wah! Luar biasa cantiknya! Sungguh! Senja memang selalu terlihat cantik di mana saja!" ujar si wanita setengah bersorak.

You Always In My Mind ~||^ (TERBIT)Where stories live. Discover now