Part 12 - Awal Pertemuan ~ You Always In My Mind

22 8 30
                                    

.
.
.

Aidhira masih terngiang kejadian di masa lalu itu hingga dirinya tidak mendengar suara Vinka yang berteriak memanggilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aidhira masih terngiang kejadian di masa lalu itu hingga dirinya tidak mendengar suara Vinka yang berteriak memanggilnya. Bahkan, Rio yang duduk di hadapannya pun turut berusaha membuyarkan lamunan Aidhira dengan melambai-lambaikan tangan di depan matanya.

"Heh, Dhira! Dhira! Aidhiraaa!"

Pada teriakan Vinka yang paling nyaring, barulah Aidhira tersentak dan menyadari bahwa dirinya terlalu larut dalam lamunan.

"Eeh, ya?" jawab Aidhira seolah tanpa dosa.

"Kau ini kenapa?" tanya Rio tiba-tiba, membuat Aidhira kembali terperanjat.

Rio sendiri merasa ada sesuatu yang membuat Aidhira bersikap aneh saat memandangnya dan rasa penasaran itu perlahan mulai menimbulkan pertanyaan di benaknya.

"Eeh, eng-enggak apa-apa kok!"

"Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?" sahut Vinka.

"Eh, enggak! Maaf, sepertinya kami harus segera pulang!" ujar Aidhira tiba-tiba yang berusaha untuk menghindar.

Dia pun segera beranjak, bersiap meninggalkan tempat itu sambil menarik Vinka. Melihat hal itu, Rio, Mark dan Edgar pun turut berdiri, bermaksud mengantarkan kedua wanita itu. Ada rasa gengsi dan sungkan dalam diri Rio akibat kejadian yang membuat kedua wanita itu harus turun tangan. Kebisingan yang terjadi akibat pertengkaran sang kakak dengan wanita paruh baya tadi membuat orang-orang di sekitar rumahnya merasa terganggu.

"Tunggu!"

Teriakan Mark membuat Aidhira dan Vinka menghentikan langkah dan menoleh ke arahnya.

"Sebelumnya, aku tidak pernah melihat kalian_" Mark menghentikan kalimatnya sejenak sebelum kemudian melanjutkan ucapannya,

"Apakah kalian juga tinggal di kompleks ini?" pertanyaan Mark itu mampu mewakili apa yang ingin Rio katakan setelah sempat tidak melanjutkan ucapannya.

"Benar. Kami baru saja pindah ke kompleks ini. Maksudku, Vinka, temanku ini, yang tinggal di sini" sahut Aidhira.

"Oh, bagus kalau begitu! Bukankah itu lebih baik? Sekarang, kita bertetangga!" seru Mark lagi dengan nada sumringahnya.

Rio yang melihat itu ikut mengulas senyum menghiasi wajahnya yang tampan.

"Tampan sekali!" teriak kagum Vinka dalam hati, wanita itu memang sejak tadi terus memperhatikan Rio. Lebih tepatnya sudah kesemsem sejak kehadiran pria itu bersama rekan ketiga pria yang bersamanya tadi.

Aidhira menyadari mimik Vinka yang terkesima dengan pria yang bernama Rio itu, dan Aidhira tidak bisa tinggal diam. Dia pun segera menggandeng Vinka dan membawanya pergi dari tempat tersebut.

***

Matahari telah terbit menyambut datangnya pagi. Vinka yang baru saja bangun, beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke kamar yang ditempati Aidhira. Meskipun sempat menolak untuk menginap dengan alasan sibuk, nyatanya sahabatnya itu justru mendadak memilih menginap. Vinka tersenyum geli mengingat tingkah sahabatnya semalam. Benar kata orang, terkadang ucapan seseorang itu tidak sesuai dengan tindakannya.

You Always In My Mind ~||^ (TERBIT)Where stories live. Discover now