Part 18 - Pengalaman Yang Sama ~ You Always In My Mind

76 39 102
                                    

.
.
.

Aidhira mempercepat langkahnya supaya segera tiba ke ruangannya usai membaca pesan singkat di ponselnya tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aidhira mempercepat langkahnya supaya segera tiba ke ruangannya usai membaca pesan singkat di ponselnya tersebut.

Dan benar sekali, pria itu sekarang tengah berdiri didepan ruangannya entah sejak kapan. Aidhira berlari kecil menghampirinya.

"Rio maaf aku tadi ada urusan sedikit, apa sudah lama menunggu?" Aidhira yang begitu tiba, jelas merasa tak enak hati setelah mendapati pria itu yang sepertinya sudah lama berdiri disini. Meski ia tidak tahu hal mendesak apa sampai membuatnya datang kemari.

"Aku juga baru datang, kok" jawaban yang terdengar begitu lirih dengan senyuman masamnya tak elak membuat Aidhira berpikir bahwa ada yang berbeda dari Rio hari ini

Namun, dilihat dari tampilannya yang begitu berantakan. Ditambah wajahnya yang terlihat pucat pasi, membuat Aidhira akhirnya ingin bertanya..

"Kau habis dari mana?"

"Berburu"

Aidhira memahami itu dan hanya bisa mengangguk menanggapi jawaban singkat tersebut, sebab dirinya pun tahu sebagaimana aktifitasnya sebagai polisi, tentu tak ada hal lainnya lagi yang dilakukan.

Namun disini, Aidhira baru menyadari saat pandangannya, menemukan hal mengejutkan yang baru disadari olehnya. Sebuah noda darah telah nyaris mewarnai seluruh punggung tangannya yang membuat sebagain pakaian yang dikenakannya itu lebih terlihat kacau dan kotor. Selain itu, pinggang yang sedari tadi ditutupinya seperti sengaja menutupi noda darah yang sudah terlihat jelas. Sontak saja hal itu membuat Aidhira yang melihatnya jelas kaget,

"Kau terluka!? Sini perlihatkan padaku.."

Sebaliknya Rio malah sedikit menghindar ketika Aidhira ingin meraih tangan Rio untuk menyingkir dari noda darah yang sejak tadi ditutupinya itu,

"Kenapa? Kau tidak ingin aku melihatnya?"

Rio bergeming, tapi sesaat.. rasa sakit di lukanya membuatnya kembali merintih, dia hanya tak ingin Aidhira melihatnya disini. Aidhira yang mengetahui maksudnya, segera membawa Rio masuk ke dalam ruangannya.

***

*In the room

"Mengapa diam saja? Masih perlu menunggu aku tahu? Jelas-jelas kau kemari menemuiku juga karena ingin luka ini segera di obati 'kan?Bisa-bisanya-" sambil mencari cairan obat, Aidhira sempat ingin mengumpat dengan tanbahan bumbu cercahan yang ia berikan, lalu melirik pria itu sejenak.

Mendapati Rio yang tak menggubris cercahannya, membuatnya tergeleng pelan dan sedikit geram. Pria itu hanya bisa menuruti perintahnya, yang saat ini berjalan kearah sebuah kursi mahjong astrovis tanpa roda berukuran sedang milik Aidhira tersebut dan mendudukinya.

Aidhira menghempaskan dengusan pelan setelah mendapatkan cairan obat, yang kemudian dimasukkan kedalam kotak aluminium serta beberapa peralatan medis lainnya yang tersimpan rapi di lemari medis.

You Always In My Mind ~||^ (TERBIT)Where stories live. Discover now