Part 16 - Misi Penangkapan ~ You Always In My Mind

100 49 172
                                    

.
.
.

Rio masih bersembunyi di balik pintu kayu bangunan dan mengintip lewat lubang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rio masih bersembunyi di balik pintu kayu bangunan dan mengintip lewat lubang. Dia melihat seorang pria berpostur setengah jangkung tengah berbicara dengan seorang pria bertopi hitam serta berpakaian warna senada yang dikenakannya. Rio tersenyum simpul melihatnya karena pria bertopi itulah yang menuntunnya sampai ke bangunan ini. Rio mulai bisa mendengar samar pembicaraan mereka melalui lubang tersebut, ia segera memasang telinga.

"Lalu, bagaimana situasinya sekarang?" tanya si pria jangkung yang sepertinya adalah bos di tempat itu.

"Rumit. Firasatku mengatakan kalau para polisi itu akan segera mengetahui keberadaan kita di sini" ujar si pria bertopi menebak situasi tanpa tahu Rio dan timnya sudah berada dikawasan mereka.

"Tadi saat kau kemari, apa kau yakin tidak ada yang menguntitmu?"

Pria bertopi itu terdiam sesaat sebelum kemudian menjawab,

"Entahlah, aku juga tidak yakin. Tapi sepertinya, tidak" jawabannya begitu meyakinkan namun terkesan tidak akurat yang hampir memiliki banyak keraguan disana. Pria bertopi itu sempat diputar kembali pada ingatannya sejak dirinya melarikan diri hingga berhasil membuat para polisi itu berhenti mengejarnya. Namun bodohnya, dia baru menyadari karena kesalahannya yang hanya berfokus pada pengejaran tersebut sampai melupakan sesuatu yang begitu penting. Dia kurang awas terhadap setiap jalan terlebihnya melewatkan cctv yang seharusnya ada di jalan saat melintasinya. Kini dia seperti merasakan keanehan yang tiba-tiba muncul di bangunan tersebut,

"Maaf, jika perkataanku salah, karena aku tidak jujur padamu untuk menjelaskan semua setelah aku berhasil kabur, tempat ini menurutku sudah tidak aman lagi" imbuhnya lagi sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan yang tertutup rapat tersebut.

Menyadari ketidakpastian itu pria jangkung sontak membulat.

"Ini gawat!"

Bersamaan dengan ucapan pria jangkung tersebut, beberapa anggota polisi yang sejak tadi mengintai pun, langsung menerobos masuk melalui pintu belakang usai diberi isyarat oleh Rio selaku kepala tim. Sedang Rio sendiri yang akan memblokir dari pintu depan.

"Sial!"

Pria berjangkung sudah terlambat menyadari situasinya yang kini sudah terlanjur dikepung. Melihat para polisi mengepung mereka sambil menodongkan senjata masing-masing, kelihatannya sudah tidak ada celah lagi untuk kabur. Pria jangkung kini justru malah terlihat putus asa.

"Angkat tangan!" teriak Rio dengan senjata yang ditodongkan ke arah dua pria itu. Sedang beberapa anak buah kedua pria tadi kini telah terpojok dengan beberapa diantaranya yang sudah terikat borgol.

Para anggota polisi yang lain pun juga sigap memborgol mereka yang ingin berencana kabur. Sementara, kedua pria yang terlibat pembicaraan serius tadi hanya bisa pasrah. Mereka tidak mengira bahwa gerak-geriknya selama ini sudah berada dalam pengawasan polisi.

You Always In My Mind ~||^ (TERBIT)Where stories live. Discover now