Maleficent

3.7K 420 83
                                    

Pernah dengar kisah tentang Maleficent—si tokoh yang jadi jahat karena rasa marah dan kecewa? Iya, si wanita yang tadinya penuh kasih berubah mengerikan berbalut dendam karena rasa sayangnya dikhianati.

Itulah yang terjadi dalam kehidupan Flora Kailee saat membiarkan Kalandra Prathama—calon suami Geya Indira, kakak kandungnya—yang sedang mabuk menodainya sehari setelah pesta pertunangan sepasang kekasih itu. Seharusnya, Flora bisa melawan. Tetapi rasa sakitnya akan pengkhianatan Geya sejak bertahun-tahun lalu berhasil membuatnya membutakan mata hati. Flora ingin membuat Geya merasakan patah hati yang sama saat sang tunangan direbut dengan cara yang jauh lebih jahat.

Flora berubah menjadi sosok maleficent karena rasa kecewanya pada Geya.

Sejak lima tahun lalu, Geya sudah tahu kalau Flora jatuh cinta pada tetangga baru mereka. Flora yang lebih pendiam memberanikan diri menjawab pertanyaan godaan dari Geya tentang Andra. Kejujuran yang diucapkan Flora tentang perasaannya seolah menjadi bahan ejekan oleh Geya, karena tak lama berselang, kakaknya yang ceria dan periang itu justru menjadi semakin dekat dengan Andra. Baru diketahui oleh Flora bahwa semua surat dan hadiah yang dititipkan pada Geya—karena dibanding dirinya, kakaknya itu yang lebih dekat dengan Andra—ternyata disampaikan Geya bukan atas namanya, melainkan atas nama sang kakak.

Geya menyembunyikan kelicikan dibalik senyuman riang dan pembawaan ceria yang selama ini jauh berbeda dari Flora. Hal itu tentu membuat Flora marah. Teramat marah. Tetapi sayangnya, Flora tak bisa melakukan apa pun. Ayah dan Bundanya begitu mendukung hubungan Geya dan Andra. Mereka selalu tersenyum bahagia tiap kali melihat sepasang kekasih itu tertawa lepas di atas patah hati Flora.

Karena rasa sakit akan pengkhianatan itulah yang menimbulkan dendam di hati Flora sampai membuatnya tak pikir panjang menyerahkan diri di bawah Andra yang sedang mabuk. Dan sekarang, di usianya yang bahkan baru sebulan menginjak dua puluh dua tahun—dan baru beberapa bulan lalu menjalani wisuda, Flora dinyatakan hamil. Sembilan minggu.

Saat ini di depan Flora sedang terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh Ayah dan Pandu—kakak laki-lakinya pada Andra. Juga tubuh lemah Geya yang masih terus menangis sambil dipeluk oleh Bunda dan Tante Sita—mama Andra. Hanya Om Haris—papa Andra, yang terdiam menatap Andra dengan kecewa. Tetapi Flora memilih bergeming. Diam menatap datar pemandangan di depannya. Bahkan dua tamparan yang masing-masing diberikan oleh Geya dan Bundanya sama sekali tak memberi ringisan sakit dari bibir Flora.

Tadi Geya terus berteriak histeris bahwa kehamilan ini adalah jebakan yang sengaja dilakukan Flora karena sudah sejak lama mencintai Andra. Geya terus meracau menjatuhkan harga dirinya di depan seluruh keluarga mereka dengan air mata yang mengalir deras sampai Flora tahu kalau seluruh orang menatapnya penuh rasa jijik bercampur kebencian.

Flora yang dikenal sebagai gadis tenang dan pendiam seketika berubah sebutan menjadi perempuan tidak tahu malu perebut calon suami kakak kandungnya sendiri. Semua kalimat itu Flora telan sendirian karena tahu kalau dirinya juga memang bersalah. Sekalipun sejak awal, Flora sudah menyalahkan Geya yang merebut tempatnya.

Tempatnya di hati Andra—yang jatuh cinta karena lukisan darinya, tapi diakui sebagai milik Geya. Dulu, Flora terlalu naif saat Geya seringkali memintanya membuatkan beberapa lukisan untuk perempuan itu. Tapi ternyata, lukisan itu justru disebut Geya sebagai karya sendiri pada Andra—yang memang ternyata pecinta lukisan. Flora tak sengaja mengetahuinya saat Bunda memarahi Geya yang ketahuan berbohong tentang lukisan-lukisan untuk Andra. Tetapi sekalipun marah dan kecewa, sampai akhir Bunda tetap bungkam dan tidak berdiri di sisi Flora sama sekali.

Keputusan dari kekacauan hari itu adalah; Andra harus menikahi Flora—diam-diam. Hanya perlu mengundang keluarga dekat mereka. Tanpa perlu mengadakan resepsi apa pun. Dan begitulah akhirnya, Flora menikah dengan Andra.

Our StoriesWhere stories live. Discover now