11

212 30 2
                                    

21.33 Flashback

Taring panjang milikku tertancap ke leher seorang perempuan yang menjadi mangsa ku. Di tengah hutan yang jauh dari perkotaan, di malam yang sunyi. Mata ku menjadi merah menyala di tengah gelap. Mengusap sisa darah yang keluar dari sela-sela mulut.

"Oikawa, ini sudah cukup, ayo kita kembali." Aku menatap datar iwaizumi yang terlebih dulu menghabiskan santapan nya.

"Lu duluan, makanan gua masih belum habis." Iwaizumi tidak merespon kembali, langsung pergi meninggalkan ku sendiri. Tiba-tiba terbesit sesuatu di kepala ku, yang akan menghibur.

"Ah, darah ini sangat segar. Kau dengar itu Ushijima, andai lu sedikit lebih pintar waktu itu, pasti lu masih bisa merasakan darah segar ini. Malang sekali nasib mu." Tawa ku terdengar semakin keras di tengah sunyi. Tidak lama setelah itu, sebuah Rantai tebal menancap langsung ke mangsa ku. Membuat ku jatuh terduduk lantaran terkejut karena serangan mendadak itu.

Siapa itu, kenapa aku tidak merasakan keberadaan nya, itulah yang aku pikirkan saat ini.

Belum sempat berkedip, Tiba-tiba rantai di tarik bersama dengan mangsa ku. Tidak mau kalah, rantai yang yang terikat di tubuh ku ikut menarik nya ke arah berlawanan.

Tapi sia-sia, belum sempat menarik kembali, rantai ku terlebih dulu hancur karena tidak tahan akan tarikan dari rantai lawan.

"Bagaimana bisa!" Mata ku meruncing ke dasar rantai, menatap penasaran seseorang di balik gelap yang berani mengambil mangsa ku. Suara robekan dan geraman di balik gelap itu, membuat bulu kuduk ku merinding.

Awan gelap mulai tertiup angin malam, membuat bulan menunjukkan wajahnya yang terang dalam gelap nya malam. Cahaya dari bulan sempat menyelimuti ku, juga sosok dalam gelap itu.

Mata ku melebar, tubuh ku kaku, bergetar tak berirama membuat buku kuduk berdiri tegak. Sosok yang menyeramkan di balik gelap itu, mengoyak dan memakan hidup-hidup mangsa yang tadinya milik ku.

Mulut nya terbuka lebar, terlihat seakan merobek selaput mulut nya sendiri seperti monster. Kuku tajam dan panjangnya berlimpah dengan darah segar, memiliki geraman bak manusia serigala. Taring yang panjang, melebihi batas kapasitas di mulutnya yang sibuk Mengonyak mangsa. Rantai-rantai tebal berterbangan tidak teratur, siap menebas apapun yang di depan nya.

Apa itu, pikiran ku tidak berhenti memberikan pertanyaan. Aura yang di pancarkan sangat gelap dan pekat. Itu seperti monster, tubuh nya yang sedikit membungkuk dengan gerakan patah-patah miliknya. Dia mulai tertawa nyaring hampir menyerupai wanita umumnya.

Tawanya terhenti Saat dia menoleh mengarah ku, terlebih dulu aku bersembunyi di balik pohon. Telat sedetik, mungkin aku yang akan menjadi santapan selanjutnya.

Tidak nekat mengintip lebih detail, aku segera pergi. Dengan rasa waspada aku melarikan diri, sampai cukup aman untuk bisa berhenti.

"Makhluk apa itu tadi? Aura macam apa itu!"

Semenjak kejadian itu, aku mulai menyelidiki nya. Sampai aku bertekad menemui manusia serigala.

"Kak Oikawa pasti tau kan, kalau Laura itu sudah meninggal. Tidak bisa di ganggu gugat." Ucapan manusia serigala ini sempat membuat ku putus asa mencari kebenarannya.

"Tapi Laura masih hidup (name)." Hanya itu yang bisa ku katakan, atas pencapaian ku selama ini.

***

18.44

"Jadi aliansi serigala beneran di bentuk Sug? Gila." Sebatang rokok di matikan, berganti dengan batang rokok yang baru. "Ah, Shit," Suna berdecak kesal, mendapati dirinya lupa membawa korek api.

vampire [ Haikyuu x  Reader ]Where stories live. Discover now