BoBoiBoy: Kumpulan Fanfiction

Penyesalan

Disclaimer: BoBoiBoy © Monsta Studio. Terisnpirasi dari mini komik buatan coldsodah di instagram

Warning: canon-based, Typo(s), OOC akut, angst, dll.

SELAMAT MEMBACA!

.

.

.

"Aku heran. Kenapa kau tidak ikut serta dalam pertarungan itu?"

"Itu bukan pertarunganku. Kau yang seharusnya membantu BoBoiBoy."

"Tak perlu. Biarlah dia berdikari. Dia harus bersiap untuk misi yang lebih besar."

Itulah yang Amato yakini sambil memandang dua foto lusuh yang ada di dekatnya. Satu foto dirinya di Kokotiam bersama anaknya yang baru berusia setahun dengan Mechabot di bawahnya. Satunya lagi saat dia mengantar anaknya ke stasiun. Itulah terakhir kali Amato melihat BoBoiBoy, putra semata wayangnya.

.

.

.

Amato sendiri awalnya terkejut saat BoBoiBoy mengaku dia punya kuasa elemental dari Ochobot, Power Sphera yang kini membantu Tok Aba di kedainya. Dirinya teringat saat dia pertama kali bertemu dengan Mechabot. Sejak itu dia tahu BoBoiBoy akan menghadapi banyak bahaya di masa depan, sama seperti dirinya yang menghadapi berbagai robot dan alien di masa mudanya.

Lalu Amato memanfaatkan waktunya di Bumi untuk melatih BoBoiBoy. Bertarung, melatihnya menggunakan kuasa elementalnya, dan lain sebagainya. Melihat binar mata dan semangatnya, serta keinginan kuat BoBoiBoy untuk menolong orang lain, Amato tahu kelak dia akan jadi pahlawan hebat.

Sejak BoBoiBoy memutuskan tinggal bersama Tok Aba, Amato juga memutuskan untuk kembali ke luar angkasa. Dari jauh, Amato melihat putranya telah berkembang sangat pesat. Dia menjadi pahlawan Pulau Rintis, mengalahkan setiap alien yang melawannya, bahkan dia mengalahkan Bora Ra, buronan luar angkasa di usianya yang sangat belia.

Ya, Amato tahu pasti dia menghadapi berbagai masalah. Tapi dia tahu pasti BoBoiBoy bisa mengatasinya. Dia juga mengalaminya, serangan para robot dan masalah lainnya membuat Amato berkali-kali jatuh dan terpuruk, tapi dia selalu bisa bangkit lagi.

Lalu di usianya yang menginjak remaja, BoBoiBoy bergabung dengan TAPOPS. Organisasi luar angkasa yang mempunyai tujuan melindungi Power Sphera dari tangan-tangan alien jahat. Di situ BoBoiBoy berkembang lebih pesat lagi. Selain menjadi pelindung Power Sphera paling terkenal di galaksi, dia juga berhasil mengalahkan ketua bajak angkasa, Vargoba. Dan kabar terbarunya dia mengalahkan Retak'ka, penjahat mengerikan dari masa lalu.

Mendengar kabar itu, Amato mengangguk-angguk bangga. Putranya sudah jauh melampauinya dalam segala hal. Kekuatan, ketenaran, pengalaman, dan lain sebagainya. Dia sudah berdiri tegap di atas kakinya sendiri.

"Seorang ayah harus percaya dengan anaknya. Bukankah begitu?"

Jadi Amato rasa tidak ada gunanya dia ikut campur dalam urusan anaknya. Biarlah dia menentukan langkahnya sendiri. Biarlah dia menentukan takdirnya sendiri. Lagipula dengan segala rintangan yang putranya hadapi maka dia akan semakin dewasa dan tangguh dalam menegakkan keadilan di seluruh galaksi, bukan?

.

.

.

Itupah yang Amato pikirkan. Sampai hari itu terjadi.

Seorang penjahat baru muncul. Dia dengan para pengikutnya menyatakan perang terhadap seluruh galaksi. Penjahat itu bagai memiliki kekuatan tanpa batas. Dengan mudah dia membumihanguskan planet-planet, menebar teror, merampok dan merampas, bahkan Tempur-A kesulitan menghadapinya.