Elemental Story

62 4 4
                                    

Disclaimer: BoBoiBoy © Monsta Studio. Terinspirasi dari komik buatan Akunohime01

Warning: canon-based, Typo(s), OOC akut, humor gagal, dll.

SELAMAT MEMBACA!

.

.

.

Solar membuka matanya.

"Di mana ini...?" gumamnya.

Solar perlahan bangkit lalu melihat sekelilingnya. Tempat aneh ini didominasi oleh warna abu-abu. Solar tidak bisa membedakan antara dinding dan lantai, meski kakinya merasa menginjak lantai. Dia tahu ini adalah dimensi milik seseorang, tapi ini bukan dimensi milik BoBoiBoy, tuannya.

Solar mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi.

TAPOPS diserang... musuh baru... Retak'ka... BoBoiBoy melawan... dia berpecah dan....

"Retak'ka telah menyerapku ke dalam tubuhnya?!" seru Solar tak percaya.

Dia menggeram kesal. Bisa-bisanya dia dikalahkan dengan sangat mudah oleh orang yang mengaku tuan lama mereka!

"Aku... aku harus cari jalan untuk keluar dari sini!" serunya. Dia kemudian berlari menyusuri tempat itu sampai dirinya menyadari sesuatu.

Sama seperti dia tidak bisa keluar dari jam kuasa kecuali dipanggil BoBoiBoy, dia juga tidak bisa keluar dari tempat ini tanpa keinginan Retak'ka sendiri.

.

.

.

Solar mengerang frustasi. Padahal dia elemental terkuat, tapi tak berdaya membebaskan dirinya sendiri dari cengkraman penjahat itu. Apa dia cuma bisa berharap atau berpangku tangan?

"Tunggu... kalau tidak salah, BoBoiBoy berpecah lima kan? Mungkin aku bisa berharap pada empat elemental lainnya...."

Solar mendesah. Dia memang tidak suka ini, tapi dia yakin tuannya, BoBoiBoy, dengan bantuan empat elemental lain akan menolongnya dari sini-

"AAAAAAAAAAAAAAAA!"

Sebuah lingkaran cahaya tiba-tiba muncul di langit-langit. Dari lingkaran itu keluar tiga sosok pecahan BoBoiBoy. Satu dengan baju hitam-merah, satu dengan baju biru-putih, dan satunya dengan baju hijau hitam. Ketiganya jatuh bertumpuk tepat di depan Solar.

"Aduh..." erang mereka bertiga.

"Halilintar, Taufan, Duri..." ucap Solar, wajahnya dipenuhi keterkejutan. "KENAPA KALIAN JUGA BISA ADA DI SINI HAAAAHH?!"

Taufan hanya nyengir menanggapi teriakan Solar. "Tenanglah, Solar... Retak'ka itu sangat kuat, apalagi setelah mendapatkanmu! Kami semua babak belur sebelum diserap olehnya!"

Solar berdecih. "Kukira aku bisa berharap pada kalian... tapi ternyata aku salah!"

Halilintar tampak tersulut dengan ucapan Solar.

"Hei! Sadar diri! Kau kan yang diserap pertama kali! Kau itu sombong sekali, sudah merasa paling hebat saja!"

Halilintar dan Solar berdiri berhadapan. Aura persaingan menguar hebat di antara mereka berdua.

"Haloo? Kau sendiri juga tidak sadar diri? Kau sering mengaku kalau kau hebat! Tapi kau tetap kalah kan?!" seru Solar.

"Ceh, lagi-lagi kau bersikap sok seperti itu..." gerutu Halilintar.

"Oh, ya?! Mari kita buktikan siapa yang paling kuat!" seru Solar. Simbol gerhana muncul di belakang punggungnya.

"Heh, siapa takut? Marilah!" seru Halilintar sambil mengeluarkan pedangnya.

BoBoiBoy: Kumpulan FanfictionWhere stories live. Discover now