Future is Just Illusion

140 6 0
                                    

DISCLAIMER: BoBoiBoy (c) Animonsta, mengambil quotes dari anime Aldnoah Zero dan komik Wimoha karya Dhean de Nauli. Tidak mengambil keuntungan apapun dalam pembuatan cerita ini.

Warning: Angst gagal, Typo(s), semi-canon, OOC akut, Death Chara, BoBoiBoyxYaya, dll

SELAMAT MEMBACA!

.

.

.

"Biarkan keadilan tetap ada, meskipun surga telah jatuh."

BoBoiBoy membacakan kata-kata yang ada di dalam buku itu dengan lirih.

"Bagaimana menurutmu, Yaya?" tanya BoBoiBoy beralih ke gadis yang duduk di sampingnya.

"Eh? Tentang apa?"

"Tentang kalimat barusan."

"Oh..." Yaya memperbaiki posisi duduknya, "Aku setuju dengan kata-kata itu. Ayolah, BoBoiBoy. Padahal kau adalah pahlawan yang membela kebenaran, tapi kenapa kau mempertanyakan kata-kata tersebut?"

"Tidak... cuma... sebagian besar manusia biasanya mengharapkan surga dengan membela kebenaran...jadi, apakah kalau surga telah jatuh, manusia akan tetap membela kebenaran?" jelas BoBoiBoy.

"Kau sendiri, apakah kau membela kebenaran karena kau juga mengharapkan surga?" tanya Yaya.

"A-aku... Entahlah. Aku sendiri membela kebenaran karena... aku... ingin saja. Aku merasa tidak nyaman kalau kebenaran ditindas begitu saja saja," jawab BoBoiBoy.

"Nah, itu dia jawabannya BoBoiBoy!" seru Yaya sambil menepuk bahu BoBoiBoy, "Kita membela kebenaran karena panggilan hati kita. Selama kita yakin yang kita bela itu adalah kebenaran, maka kita tidak akan berhenti sampai kebenaran itu ditegakkan!"

BoBoiBoy mengangguk paham, "Terima kasih atas pencerahannya, Nona pintar."

"Sama-sama, kepala jeruk."

BoBoiBoy tertawa kecil, matanya kembali menerawang langit malam di Pulau Rintis. Tangannya memegang tangan Yaya, jarinya mengelus sebuah cincin yang melingkar di jari manis gadis tersebut.

Cincin yang mirip dengan cincin yang melingkar di jari manis BoBoiBoy.

Duak!

Sebuah tendangan kecil di kepalanya membuyarkan bayangan yang ada di benaknya.

BoBoiBoy mengerjabkan matanya. Seluruh tubuhnya sudah mati rasa. Dia yang tergeletak di atas genangan darahnya sendiri hanya mampu menatap nanar Fang dan sepasukan alien yang berdiri di hadapannya.

"Kenapa...?"

Fang tersenyum licik, "Bukannya sudah jelas, BoBoiBoy?"

Fang menunduk, entah kenapa dia seolah berakting dengan mendekatkan telinganya ke mulut BoBoiBoy. Padahal mulut BoBoiBoy sama sekali tak bergerak, tapi Fang...

"AH! BOBOIBOY!"

Fang tiba-tiba berdiri, berteriak lantang ke arah pasukannya dengan air mata buaya.

BoBoiBoy: Kumpulan FanfictionDove le storie prendono vita. Scoprilo ora