(Boleh) Bohong

67 0 1
                                    

Summary: Bohong itu dosa. Tapi ada saat di mana kita boleh berbohong. Apa sajakah itu? [Drabble]

Warning: canon-AU bercampuran, islamic-contect, Typo(s), OOC, dll

SELAMAT MEMBACA!

.

.

.

Main cast: Fang, Lanun Angkasa, Kassim (Kaizo)

"Cepat, cepat!"

Para Lanun berlarian panik menyusuri koridor. Situasi sekarang sedang sangat gawat. Ada seseorang yang berhasil mencuri Power Sphera. Jika si pencuri tidak ditangkap, Kapten Vargoba akan murka!

Setelah berlari beberapa lama, mereka berhenti. Melihat sekeliling karena mereka kehilangan jejak si pencuri.

"Ke mana dia pergi?"

Salah seorang Lanun yang memakai bandana di kepalanya melihat sesosok tukang bersih-bersih yang sedang mengepel bagian depan loker-loker prajurit. Dia menghampirinya.

"Hei, Abang Kassim! Kau lihat anak kecil lewat sini tadi?!" tanyanya.

Kassim menghentikan pekerjaannya. "Hah? Anak kecil?"

"Iya, dia berpakaian serba ungu dan berambut landak! Kau lihat tidak? Dia sudah mencuri Power Sphera!" jelas si Lanun berbandana.

Kassim tampak berpikir sejenak, sebelum ber-oh keras.

"Oh, anak itu?! Aku melihatnya! Dia pergi ke arah sana! Sepertinya dia hendak pergi ke tempat pembuangan sampah!" serunya.

Si Lanun mengangguk. "Oke, terima kasih Kassim!"

Para Lanun pun langsung berlari ke arah yang ditunjuk Kassim. Setelah memastikan mereka sudah jauh, Kassim beralih ke loker yang ada di depannya.

"Sudah aman, Fang."

Pintu loker menjeblak terbuka. Sesosok anak berambuk landak dengan pakaian berwarna ungu keluar dari dalamnya. Di punggungnya terdapat sebuah robot berbentuk bulat.

"T-terima kasih, Kapten Kaizo..." lirih Fang.

"Sudah, Fang. Jangan lama-lama," kata Kaizo tegas. "Cepat, pergi ke hanggar pesawat sebelum mereka kembali."

(1) Berbohong untuk mengelabui musuh di medan perang.

.

.

.

Main cast: Yaya, Ying, Shielda (Highschool!AU)

"Huh, aku kesal sekali dengan Yaya! Dia seenaknya merebut peringkat satu-ku! Pokoknya aku tidak mau berteman dengannya lagi!"

Shielda yang mendengarkan omelan Ying hanya bisa terdiam. Alasan pertengkaran itu mungkin terdengar sepele. Yaitu Yaya berhasil mendapat peringkat satu, mengalahkan Ying dengan selisih nilai 0,01. Tapi hal itu entah bagaimana memicu pertengkaran serius yang berujung pada aksi diam-diaman selama lebih dari 3 hari.

Sebuah ide tiba-tiba tercetus di kepala Shielda.

"Ying, sudahlah. Jangan marah-marah dan menyalahkan Yaya terus-terusan. Dia sebenarnya mengagumimu lho..." ucap Shielda.

Ying langsung menoleh, merasa tak percaya. "Hah?! Mana mungkin?! Kak Shielda bercanda ya?!"

"Tidak, aku serius," kata Shielda. "Dia merasa kau sangat hebat. Kau bisa loncat kelas, bahkan bisa menyainginya dalam hal peringkat satu. Hal itu yang selalu membuatnya terpacu untuk belajar. Dia bilang, kau adalah motivasinya."

Ying tersipu malu, wajahnya memerah. "Hehehe... a-apa aku memang sehebat itu...?"

"Iya, Ying. Daripada marah terus, sebaiknya kau jadikan ini motivasi supaya belajar lebih giat," tambah Shielda.

Keesokan harinya, kali ini Shielda yang mendengar keluh kesah Yaya saat duduk bersamanya di kantin. Yaya memainkan makanannya sambil menggerutu kesal.

"Ying itu menyebalkan sekali... seenaknya menyalahkanku hanya gara-gara aku yang menang. Padahal jelas-jelas nilaiku lebih tinggi dari dia... huh!" gerutunya.

Shielda tersenyum kecil. "Yaya, tenang. Jangan terlalu menyalahkan Ying. Dia sebenarnya merasa bersalah sudah marah-marah padamu..."

"Eh? Ying bilang begitu?" tanya Yaya heran.

"Iya, dia bilang dia menyesal karena menyalahkanmu soal peringkat satu, padahal itu hanya karena dia kurang maksimal. Tapi dia terlalu malu untuk mengakui dan meminta maaf. Kau sendiri tahu kan, di balik sikap cerewetnya dia sebenarnya pemalu?" jelas Shielda.

Yaya mengangguk-angguk. "Benar sih... memang begitulah Ying..."

"Eh... Yaya, Shielda, boleh aku duduk di sini?" Ying tiba-tiba mendekat sambil membawa makanannya. "Meja yang lain semuanya penuh..."

"Boleh kok, Ying," kata Shielda.

Shielda sempat cemas apakah mendudukkan mereka di meja yang sama akan membuat situasi makin buruk. Tapi dia langsung lega karena percakapan di antara mereka yang awalnya dingin kini menjadi lebih cair.

"Jangan senang dulu, Yaya! Aku pasti akan mengalahkanmu di ujian selanjutnya!" seru Ying berapi-api.

"Huh, jangan harap kau bisa melakukannya dengan mudah, Ying!" ujar Yaya tak mau kalah.

"Hahahaha! Siapa takut? Nanti akan kubuktikan!" balas Ying.

Shielda hanya bisa tersenyum melihat mereka.

Hanya Shielda dan Tuhan yang tahu, bahwa yang dikatakan Shielda sebenarnya hanyalah bohong belaka.

(2) Berbohong untuk mendamaikan dua pihak yang bertikai.

.

.

.

Main cast: BoBoiBoy/Yaya (Married!AU)

"Umph..."

BoBoiBoy membekap mulutnya, berusaha menahan rasa mualnya setelah memakan biskuit buatan Yaya, istrinya.

'Bahkan setelah bertahun-tahun... rasa biskuitnya selalu begini... padahal makanan yang lain rasanya enak. Kenapa hanya biskuit ini saja?'

"Bagaimana biskuit buatanku kali ini, BoBoiBoy? Enak kan? Ini resep baru lho..." tanya Yaya antusias.

BoBoiBoy buru-buru berdehem dan mempersiapkan senyum terbaiknya.

"Uh... enak kok! Rasanya... unik sekali!"

Wajah Yaya menjadi sangat cerah.

"Hore! Tadi aku cemas takutnya kau tidak suka... tapi ternyata kau suka! Terima kasih!"

Yaya lalu memeluk BoBoiBoy. BoBoiBoy sendiri hanya bisa tertawa kecil dengan wajah merona.

(3) Kebohongan suami kepada istri (atau sebaliknya) demi kemaslatan rumah tangga.

.

.

.

TAMAT

Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata: "Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu: (1) dusta dalam peperangan (2) dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang sedang bertikai, dan (3) dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan)." (HR. Muslim No 4717).

Readers: "Thor, kalo bohong biar gak ketahuan selingkuh boleh gak? Kan demi kemaslatan rumah tangga..."

Author: "Sekarang aku balik nanya, selingkuh itu boleh atau enggak?"

.

.

Terima kasih sudah membaca fanfic ini!

REVIEW! REVIEW! REVIEW!

BoBoiBoy: Kumpulan FanfictionWhere stories live. Discover now