Part 1

4.3K 423 33
                                    

Hari ini rencananya Yuri akan ke apartemen Loid lagi. Ia merindukan Yor setiap saat namun karena pekerjaan membuat waktunya terbatas untuk bertemu dengan sang kakak. Rekan kerjanya kerap kali memperingatkan Yuri agar tidak terlalu fokus pada kakaknya karena hal itu akan mengganggu pekerjaannya saja. Mereka adalah polisi rahasia, pekerjaan mereka sangat beresiko dan perasaan pribadi hanya akan melemahkan mereka.



"Letda Briar berhenti membenturkan kepalamu di loker itu." ucap rekan kerja Yuri yang berambut pirang berwajah dingin padanya. Pria itu menarik Yuri lalu mendudukkannya di kursi. "Kau ada interogasi setelah ini, sebenarnya apa yang mengganggumu?"



"Kakakku--"



"Cukup, seharusnya aku tidak bertanya." sebelum Yuri menyelesaikan ucapannya, rekan kerjanya tersebut sudah memotong apa yang ingin Yuri katakan. Jika Yuri sudah membahas kakak tercintanya pasti akan berbuntut panjang.



Pria itu menatap Yuri yang sepertinya tengah kesal sendiri. Ia masih heran kenapa atasannya merekrut pemuda semacam Yuri untuk menjadi bagian dari mereka. Hanya karena Yuri manis seperti anak anjing bukanlah alasan yang bagus untuk menempatkannya di tempat seperti ini. Kesannya seperti menempatkan satu anjing chihuahua di kandang yang dipenuhi anjing doberman.



"Sudah waktunya, sebaiknya kau masuk ke ruang interogasi sekarang."



"Iya." Yuri bangkit dari posisi duduknya, ia pun berjalan menuju ruang interogasi.






.




Malamnya ketika waktu menunjukkan pukul tujuh malam, Yuri pun berkunjung lagi ke apartemen Loid. Sesampainya disana hanya ada Loid disana.



"Mana kakakku?!" tanya Yuri ketika tidak melihat Yor disana.



"Yor mengantar Anya ke rumah teman perempuannya. Kau tidak memberitahu Yor kunjunganmu kesini?" tanya Loid. Jika Yor tau Yuri akan berkunjung pasti wanita itu akan panik luar biasa.



"A-aku ingin memberi kejutan pada kakak dan tentu saja jika aku dadakan datang kesini aku bisa saja membongkar kebohonganmu! Kau penipu aku tau itu!" seru Yuri.



"Kau lihat ada yang mencurigakan disini Yuri? aku bukan penipu." balas Loid. 'Tentu aku sudah mempersiapkan semuanya untuk meminimalkan resiko kau mencurigaiku Yuri Briar.' batin Loid kemudian.



Yuri masih tampak kesal. Ia pun kembali duduk. "Jam berapa kakakku kembali?" tanyanya.



"Aku tidak tau."



"Kenapa bisa tidak tau? Kau suaminya kan? Harusnya kau lebih memperhatikan kakakku! Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada kakakku?!"



Loid menghela nafas. "Yor itu kuat dan jago bela diri, aku percaya padanya. Lagipula aku tidak mau terlalu mengekang kebebasan Yor."



Yuri masih belum sepenuhnya mempercayai Loid. Ia hanya mendengus seraya menyilangkan tangannya di depan dada.



Kriuukkkk



Loid menatap Yuri sementara Yuri hanya memalingkan wajahnya yang memerah pada Loid. Sialan, kenapa perutnya berbunyi di saat yang tidak tepat?



"Aku akan memasak, kau tunggulah sebentar." ucap Loid lalu berjalan ke dapur untuk memasak untuknya.



Yuri menatap kepergian Loid dengan tatapan curiga. Bagaimana kalau Loid berencana meracuninya lalu menyembunyikan mayatnya jika ia berhasil melakukan itu? Yuri pun berjalan mengendap ke dapur untuk melihat Loid memasak.



My LottieWhere stories live. Discover now