Part 15

2K 188 47
                                    

Hari yang ditunggu pun tiba. Loid yang telah membulatkan tekadnya untuk datang pada akhirnya benar-benar menginjakkan kakinya di hutan yang Yuri maksud. Kini ia berdiri di pinggir tebing yang dibawahnya terdapat lautan dengan ombak yang cukup besar.



"Aku pikir kau akan kabur tapi ternyata kau punya nyali juga ya." Yuri muncul dari belakang Loid lalu menodongkan pistok kearah depan. "Ancaman tetap adalah ancaman. Kau harus mati disini berhubung ada kesempatan daripada kau kabur ketika kami lengah."



"Apa benar kau menginginkan kematianku Yuri?" tanya Loid yang perlahan berjalan mendekat kearah Yuri. Ketika telah berada di hadapan pemuda itu Loid langsung menyentuh wajah Yuri. "Lalu untuk apa air mata ini?"



Ya. Yuri menangis. Ia tidak mungkin tidak menangis setelah mengetahui semua ini. Loid adalah orang yang ia cintai dan karena tuntutan pekerjaan mengharuskannya memenjarakan Loid. Vonis yang dijatuhkan pada Loid akan cukup berat, lebih baik Yuri mengakhiri Loid secara langsung daripada ia harus menyaksikan pemandangan dimana Loid mendapat siksaan di penjara.



"Aku mencintaimu Loid karena itu lebih baik aku mengakhirimu disini. Aku tidak mau melihatmu membusuk di penjara sementara aku tidak bisa melakukan apa-apa." ucap Yuri.



Loid tersenyum lalu ia pun menarik Yuri kedalam pelukannya. "Pelukan terakhir mungkin? Aku rasa kau membutuhkannya."



Air mata Yuri semakin banyak mengalir. Ia menempelkan pistol itu ke dada Loid. "Bagaimana kalau kita mati bersama?"



Arah pistol yang awalnya Yuri tempelkan ke dada Loid kini ia pindahkan posisinya ke kepalanya sendiri.



Loid tersentak. Ia segera saja merebut pistol yang  dibawa Yuri namun Yuri juga mempertahankan benda tersebut. "Yuri jangan lakukan itu! Kau harus tetap hidup!"



"Lalu kau menyuruhku hidup dalam penyesalan begitu? setelah membunuh orang yang kucintai kau pikir hidupku akan sama lagi kedepannya?"



Dari sudut pandang rekan kerja Yuri yang lokasinya tak jauh dari mereka berdua, mereka terlihat tengah saling membunuh dengan saling berebut pistol. Salah satu orang pun membidik bahu Loid lalu melepaskan tembakan sehingga bahu pria tersebut terkena tembakan.



Karena tembakan itu Loid melangkah mundur namun kini ia berdiri di pinggir jurang. Loid menatap kebawah, ombak yang besar terlihat dibawah sana.



"Yuri..kau harus tetap hidup. Ada Yor dan Anya yang harus kau lindungi." ucap Loid yang perlahan memundurkan langkahnya sampai ia menginjak pijakan yang mulai rapuh karena beban tubuhnya.



"Itu salahmu! Karena kehadiranmu aku bahkan melupakan rasa sayangku pada kak Yor. Di kepalaku hanya ada kau sekarang!"



"Kumohon Yuri, jaga mereka untukku. Jika ada kesempatan semoga kita segera dipertemukan kembali oleh takdir. Jika aku mati aku berharap segera bereinkarnasi kembali dan akan menemuimu."



"L-Loid..."



"Selamat tinggal." Loid kehilangan keseimbangan lalu terjun bebas dari jurang. Ia menutup mata karena kematiannya tinggal dalam hitungan detik. Ketika ia berharap akan mati sendirian ternyata ada sebuah tangan yang meraih tangannya.



Loid membuka mata. Ia membelalakan matanya ketika melihat Yuri kini ikut terjun bersamanya.



"Yuri apa yang kau lakukan?!"



"Ayo kita mati bersama Loid."



Byuuurrr



Para polisi rahasia segera berlari menuju tepi jurang. Ketika mereka melihat kebawah sudah tidak ada tanda-tanda Loid dan Yuri dibawah sana. Ya siapapun mungkin tidak akan selamat melihat jurang itu cukup dalam ditambah lagi ombak dibawah sana juga besar.



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My LottieWhere stories live. Discover now