Part 10

2K 218 9
                                    

Pemuda berambut hitam itu terdiam cukup lama memperhatikan Loid. Untuk apa pria itu ada di perpustakaan? dan kenapa bisa diam di rak buku sastra? Jika misalnya ia mencari buku bukankah seharusnya di rak paling belakang? Rak paling belakang adalah rak dengan buku kedokteran dan tentu tentang psikologi juga ada.



"Ayah.." sosok gadis kecil datang dan langsung menyodorkan buku pada Loid.



"Anya yakin tugasnya bawa buku sastra seperti ini? atau mungkin buku yang dimaksud guru buku cerita anak?"



Anya yang masih membawa buku tampak memasang wajah masam. "Anya tidak tahu."



Loid menghela nafas. "Kalau begitu pinjam buku sastra dan buku cerita anak saja, nanti buku apa yang diminta buku itu yang Anya keluarkan." ucap Loid lalu mengambil salah satu buku sastra. Diliriknya Yuri yang masih berada disana, semoga saja pemuda itu tidak curiga.



Yuri sendiri sedikit merasa curiga karena pas sekali Loid kebetulan berada disini berbarengan dengan misi yang tengah ia jalani. Apa Loid mata-mata? tapi tak ada bukti jika Loid adalah mata-mata terlebih ia disini karena tugas sekolah putrinya. Anya yang masih kecil itu mana mungkin berbohong, biasanya anak kecil itu selalu berkata jujur.



"Maaf tuan, anda terlihat mencurigakan. Jika tidak ada kepentingan disini sebaiknya anda keluar!" ucap salah satu penjaga perpustakaan seraya menghampiri Yuri yang berdiri dan mengintip sedari tadi tidak seperti orang lain yang tujuannya membaca dan meminjam buku disini.



Yuri langsung sembunyi dan ikut serta menarik penjaga perpustakaan tersebut. Ia kemudian mengeluarkan lencana polisi sehingga wajah penjaga perpustakaan langsung berubah pucat.



"Sekarang biarkan aku menjalankan tugasku atau kau aku seret ke penjara." ancam Yuri sehingga pria penjaga perpustakaan itu pun pergi.



Yuri kembali mengintip ke rak buku sastra namun Loid telah menghilang. Setelah mengedarkan pandangan ia bisa lihat Loid berada di depan dan sudah mau pulang karena telah mendapatkan buku yang ia inginkan.



"Mungkin hanya perasaanku saja, tapi dimana orang yang melakukan transaksi? tidak ada yang mencurigakan disini." gumam Yuri pada dirinya sendiri.



Ia pun keluar dari perpustakaan karena tidak mendapatkan hasil, percuma juga ia berlama-lama disini untuk menunggu sesuatu yang tak pasti.



Di jalan ia melepaskan kacamatanya. Ketika melihat kursi kayu dibawah pohon besar, Yuri memutuskan untuk duduk disana. Selama beberapa saat duduk ada seorang pria yang duduk juga di kursi yang sama dengannya. Pria itu memakai mantel dan topi sehingga sebagian wajahnya tak terlihat.



"Bagaimana?" tanya orang itu tanpa menatap Yuri, pandangannya lurus kedepan agar ia dan Yuri terlihat seperti orang yang tak saling mengenal.



"Tidak ada yang mencurigakan, mungkin mereka tahu pergerakan kita sehingga mengubah tempat transaksinya." balas Yuri yang pandangannya juga lurus kedepan namun ekor matanya melirik sosok pria yang tak lain adalah rekan kerjanya itu.



"Begitu ya, kalau begitu segeralah kembali ke markas." Pria itu bangun dari posisi duduknya lalu berjalan pergi lebih dulu.



Yuri sendiri tak langsung pergi. Ia merentangakan tangannya pada sandaran kursi lalu mendongakkan wajahnya menatap langit cerah yang mengintip dari celah dadaunan pohon besar diatasnya.



Setibanya di markas Yuri mendapatkan tugas baru. Sekelompok orang akan memicu  kerusuhan di depan kantor pemerintahan. Yuri ditugaskan menggagalkan rencana mereka agar tidak ada pemicu konflik yang akan terjadi. Yuri ditugaskan berlima menuju kantor pemerintahan karena kesanalah tujuan sekelompok orang yang akan  melakukan kerusuhan tersebut. Jumlah orang yang akan memicu konflik belum bisa dipastikan dan rencana kerusuhan ini bisa dibilang rencana dadakan karena itu Yuri ikut ditugaskan karena lima orang yang kali ini ditugaskan adalah lima orang yang bisa terbilang sedang free.



Mereka berempat telah memasuki mobil namun Yuri masih berada di luar sehingga membuat yang lain bingung.



"Briar apa yang kau tunggu?" salah satu pria bertanya pada Yuri.



"Aku akan bergerak sendiri untuk menemukan pimpinan kelompok, kalian tetaplah menuju titik yang telah ditentukan." ucap Yuri.



Rekan kerjanya tentu tidak setuju akan hal ini. "Berbahaya kalau kau bergerak sendirian!"



"Aku bergerak juga memakai otakku. Aku akan berusaha menemukan pimpinannya dan mencegah orang itu memberi perintah. Kalian tetap menuju kantor pemerintahan antisipasi mereka mengubah rencana dan kalian juga perlu melindungi orang-orang yang berada di gedung pemerintahan. Bala bantuan akan segera datang kesana jadi kalian tidak usah khawatir." ucap Yuri seraya melepaskan jas dan dasinya sehingga hanya menyisakan kemeja putih sebagai atasan



Sebelum ada yang protes lagi Yuri keburu menyela ucapan mereka. "Aku yang diminta untuk memimpin hari ini jadi ikuti saja rencanaku."



"Tapi kau sendiri Briar, bagaimana kalau kau terbunuh?"



"Menjadi polisi rahasia harus siap untuk mati walaupun orang lain tak tahu bahwa kita telah berkorban." Yuri berbalik lalu berjalan pergi."Dan lebih baik hanya satu orang yang mati daripada mengorbankan nyawa banyak orang." tambah Yuri lalu ia pun pergi tanpa mau mendengar panggilan rekan kerjanya.



Tujuan kerusuhan ini adalah untuk memicu perang, dengan adanya kerusuhan maka pihak lain yang melihat kelemahan musuh bisa ikut menyerang selagi ada kesempatan.



Yuri disini tengah mencari pimpinan kelompok yang akan membuat kerusuhan. Orang itu adalah orang yang berasal dari barat namun berpura-pura menjadi orang timur agar para pengikutnya itu mengikuti rencananya.



"Tempat pertemuan mereka dekat darisini, masih ada sisa waktu dua puluh menit sebelum pertemuan itu berlangsung." ucap Yuri aeraya melihat jam tangan yang ia pakai.



Yuri tentu tahu lebih banyak informasi ketimbang rekan kerjanya yang lain. Ia bukannya sombong tapi tim yang saat ini bersamanya pengalaman mereka belum terlalu lama jadi lebih baik Yuri bergerak sendiri dengan meringkus pimpinan dari kelompok itu.



Puluhan orang telah berada di titik yang sekarang dituju oleh keempat rekan Yuri namun jika belum ada perintah dari pemimpin kelompok perusuh itu tidak akan bergerak dari apa yang Yuri ketahui.



Yuri sampai di tempat pertemuan, tempat itu berupa bangunan kosong yang  telah lama ditinggalkan. Dari analisanya, Yuri bisa menebak bahwa pimpinan kelompok perusuh melakukan pertemuan terlebih dulu untuk menyusun rencana sebelum memberi perintah untuk menyerang. Membuat kerusuhan tanpa merencanakan apapun tidak akan berpengaruh besar untuk memicu terjadinya peperangan.



Masuk lebih dalam, Yuri mendengar suara gaduh di sebuah ruangan. Ia pun mengintip dari celah pintu yang tampak telah rusak. Bola mata Yuri langsung membulat ketika melihat beberapa orang telah diikat dalam keadaan babak belur termasuk pimpinan yang memimpin kerusuhan ini.



"Ap.. bagaimana bisa?" Yuri masuk kedalam ruangan dan melihat sekeliling, disana tidak ada pintu keluar selain pintu yang ia masuki tadi dan hanya ada jendela yang sedikit terbuka.



Pemuda berambut hitam itu berlari kearah jendela lalu melihat keluar. Ini adalah lantai empat, orang seperti apa yang mampu kabur dengan melompat dari lantai empat?



Yuri melihat kebawah siapa tahu orang yang melakukan ini belum jauh. Di bawah hanya ada pejalan kaki dan kendaraan yang belalu lalang, tidak ada yang aneh kecuali...



"Tunggu...tak mungkin kan ada kebetulan sampai dua kali dalam satu hari?" ucap Yuri pada dirinya sendiri. Hal itu ia ucapkan karena melihat Loid keluar dari lantai dasar gedung ini. Pakaian pria itupun berbeda dari pakaian yang tadi ia pakai saat di perpustakaan. Jika di perpustakaan Loid memakai setelah hijau tosca, dibawah gedung ini ia memakai setelah jas berwarna hitam.



"Aku akan memastikannya sendiri." gumam Yuri. Ia pun mencari telfon umum untuk menghubungi markas agar mengirim mobil untuk membawa orang-orang ini.



Sementara di kantor pemerintah kelompok yang tadinya berjaga membubarkan diri karena pimpinan mereka memerintahkan untuk membatalkan kerusuhan. Pimpinan mereka yang tak lain adalah Loid yang menyamar.





T
B
C

My LottieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang