Chapter 21

851 68 2
                                    

Hai hai im comeback again .. wkwkwk lama ya nungguin nya.. jujurly kehabisan ide buat alur cerita ini... Gimana kalo untuk maxtul aku selesaikan dan akan aku lanjutin di Season 2 untuk anak-anak nya?? Pada setuju ga.. maxtul akan end 2 chapter lagi nih 👀👀 Btw jangan Lupa Untuk VOTE ya .. Happy Reading 🤗🤗
-----------------------------------------------------------

Setelah menempuh penerbangan yang cukup lama tul,Zee dan Pavel sampai di Thailand,tempat yang sudah sangat tul rindukan. Tul masih ragu untuk memaafkan kejadian beberapa hari yang lalu tapi dia tidak tega melakukan itu pada suaminya.

"Kakak,coba telfon nomor ini,minta ke dia untuk jemput kita di bandara" pinta tul kepada Zee

Zee mengeluarkan handphone nya dan mengetik nomor yang akan dia telpon.

"Tolong jemput kami di bandara,15 menit harus sudah tiba di bandara di pintu kedatangan" ucap Zee

".........."

"Jangan terlalu lama,cepat jalan" sambung Zee

Zee yang mengakhiri telpon pun duduk kembali di samping sang papah,sang adik tengah asik bermain handphone nya.

Setelah menunggu 15 menit jemputan mereka pun datang.

"Selamat datang kembali tuan" ucap sang pria kekar kepada tul,tul yang mendengar hanya tersenyum dan masuk ke mobil.

Fyi: orang yang di telpon oleh Zee adalah orang yang berkerja di keluarga tul,max tidak tahu banyak tentang hal itu karena setelah menikahi tul mereka langsung pindah ke rumah mereka sendiri.

"Bagaimana keadaan saat saya tidak ada di negara ini? Apakah semuanya terkendali dan aman?" Tanya tul

"Semua aman tuan,hanya saja yang saya dapat informasi dari bodyguard yang lain tuan max mengutus seseorang untuk mencari tuan" ucap Pria tersebut.

"Ternyata kau mencariku phi" batin tul.

Tak butuh waktu lama,Dari bandara sampai ke rumah nya hanya menempuh waktu 40 menit.

Tul yang melihat pagar hitam di depan hanya bisa menahan sesak di dada,iya mengingat kejadian beberapa hari yang lalu yang membuat dia pergi dari rumah.

Memasuki pekarangan rumah dengan perasaan yang tak karuan.

"Tuan telah sampai" ucap sang pria tersebut.

"Tunggu sebentar aku akan membangunkan anak-anak terlebih dahulu" ucap tul.

"Kakak,dek.. bangun udh sampai di rumah ini" tul yang menoel pipi sang anak.

Tak butuh waktu lama Zee dan Pavel pun terbangun,iya sangat lelah Berjam-jam duduk di pesawat.

Tul beserta Zee dan pavel pun keluar dari mobil,Zee yang bergegas membuka pintu pun melihat kedalam rumah yang sangat sepi.

"Oouuhh,sepi sekali rumah ini bahkan seperti rumah yang di tinggal bertahun-tahun debu dimana-mana" grutuk Zee.

Pavel dan tul masuk setelah mendengar ocehan dari Zee.

"Nak kalian duduk disini dulu,papah akan mengecek rumah ini Ada orang atau tidak" ucap tul.

Tul bergegas mengitari ruangan bawah dan sampai lah dia di lantai dua di depan kamar yang di tepati oleh max dan dirinya.

"Sepertinya aku masuk saja,semoga tidak di kunci" batin tul

Betul saja kamar itu tidak di kunci dan ruangannya sangat gelap,hanya ada satu cahaya dari handphone milik tul.

"Aaaauuu" tull menginjak sesuatu dan iya lihat ada bingkai foto yang tergeletak di bawah,tul bergegas mencari saklar dan menghidupkan lampunya.

Tul yang melihat sosok yang iya ingin temui,pria itu tampak tak terurus dengan keadaan yg lusuh mata sembab dan sedikit kurus.

Diloknawarit FamilyWhere stories live. Discover now