Part 17 : Pengorbanan

126 16 6
                                    

pandora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pandora

Tidak ada yang menyangka Namjoon, Hoseok, serta Jungkook akan disergap tiga makhluk dengan tudung hitam pekat-yang entah bagaimana muncul dari heningnya udara. Sambil membawa bilah pedang di masing-masing genggaman, tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa tiga makhluk itu jelas-jelas bawahan Holt Lambert. Pria dari Aloysius itu pasti bukan demigod sembarangan, melihat antek-anteknya yang jelas bukan berasal dari kaum manusia maupun demigod, tergambar eksplisit kalau mereka berasal dari spesies roh! Bahkan demigod sekelas Hoseok dibuat nyaris kewalahan menghadapi mereka yang sulit ditembus. Meski hutan telah membantunya dengan melilit bahkan melempar ketiga makhluk itu, mereka seperti mempunyai seribu nyawa-atau pada dasarnya mereka tidak bisa mati-mengetahui yang dilawannya adalah sebuah entitas abstrak.

"Kalian pergilah! Yang di sini serahkan padaku!" teriak Hoseok.

Namjoon kelimpungan, ia ragu. Dia ingin membantu namun tidak bisa meninggalkan si Jeon itu sendirian.

"Jangan, hyung. Biar aku ikut membantu. Aku masih bisa berdiri."

"Apa maksudmu, Jungkook?! Kau terluka!" bantah Namjoon telak. Pria Jeon itu suka sekali mengejek Aurie keras kepala, tetapi sendirinya tidak pernah melihat dirinya sendiri seperti apa. Maka, sengaja menulikan rungunya, pria itu tetap teguh berdiri dengan kakinya sendiri. "Aku masih bisa bertarung, hyung."

"Jangan gegabah! Kau harus pergi!" Sembari menahan ketiga lawannya yang berhasil melepaskan diri lagi, Hoseok berseru tegas. Lawannya tidak tinggal diam, mereka terus menebas akar pohon yang melilit tubuh mereka. "Cepat!"

Menelan ludahnya samar, otak Namjoon yang kerap disebut jenius itu bahkan tidak dapat menemukan celah lain. Tidak, memang seharusnya begitu. Maka tanpa membuang waktu lebih banyak, putra Hermes satu itu memboyong Jungkook menjauh. Yang dibawa ingin menolak, tapi sirat mata Namjoon lebih dulu mendesak. "Jangan melawan."

Akhirnya mereka pergi meninggalkan Hoseok sendiri. Nyeri di dada Jungkook sungguhan tidak bisa ditolerir. Hyung, jaga dirimu baik-baik, batinnya.

Mereka terus berlari melintasi rimbunan pepohonan yang nyaris melalap sinar matahari. Gerbang terluar tinggal beberapa meter lagi, mereka harus cepat bergegas. Takdir itu memang terkadang berjalan tanpa kita ketahui arahnya. Seolah Tuhan tengah berpihak pada mereka, baik Namjoon maupun Jungkook dapat merasakan sebagian beban yang mengendap di dada, pupus tatkala mendapati ketiga figur yang mereka kenali berlari tergopoh-gopoh mendekat.

"Jungkook! Namjoon hyung! Kalian baik-baik saja?!" Tanpa menunggu lama, Jimin serta merta mengambil sisi kiri Jungkook, ikut memapahnya berjalan.

"Selain kakinya, semua baik-baik saja. Tapi Hoseok hyung terjebak di belakang. Tiga pengawal Tetua itu menyerangnya," balas Namjoon.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pandora : Secret of the BoxWhere stories live. Discover now