Part 7 : Si Kerdil

1.1K 188 91
                                    

pandora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pandora

WAJAH pucat, bibir kering lesi, pupil mata putih polos, tubuh yang 80% sudah tidak layak dikatakan sebagai anggota badan, ditambah langkah kaki tidak beraturan dengan tumit yang entah bagaimana bisa berputar 180 derajat menghadap bagian belakang tubuh-Aurie yakin kalian pasti akan menggerutu-ewh, ih, jijik ah-hanya dengan membayangkannya.

Tapi, well, jika harus dikatakan secara jujur begitulah pemandangan yang Aurie temui sekarang.

Demi teman sebangsa iblis, setan, atau mungkin tujuh bola naga sakti-gadis dua puluhan itu tidak pernah menyangka akan dihadapkan pada segerombolan zombie jelek bertudung asap dengan cengiran menjijikkan yang mempertontonkan gigi kuning penuh lumpur disertai serangga parasit. Berjalan terpincang-pincang sembari menyeret sebilah kayu, mereka jelas tidak gentar mendekati para demigod.

"Itu... Apa?" Si gadis mencicit seolah dapat merasakan ketegangan mengaliri tiap sel-sel darahnya ketika Jungkook bergerak protektif-seolah memproklamirkan bahwa dirinya tengah dalam mode siaga. Kendati begitu rungu Aurie mampu mendengar decakan Jungkook serta gemeretak giginya sebelum membalas, "Nosos."

Alis Aurie nyaris menyatu tatkala merasakan kuriositas terus mendominasi. Buru-buru mendongak, melirik raut was-was Jungkook, kemudian ia bertanya perlahan, "Mereka bukan zombie?"

"Bukan-" Jungkook membalas cepat, mengedip lambat seolah menyadari sesuatu yang keliru. "Maksudku... bukan zombie dalam konteks sebenarnya. Bukan semacam yang bangkit dari kuburan atau terjangkit virus mematikan seperti yang sering diceritakan dalam film-film. Nosos berbeda, karena mereka sendiri adalah versi padat dari roh-roh wabah," ralatnya.

Manik Aurie kontan bergulir meneliti lagi lekuk makhluk itu. Memicing. "Kurasa tidak ada bedanya dengan yang di film."

Kepala Jungkook naik-turun. "Sebelum kau melihat yang satu itu."

Menunjuk satu arah dengan dagunya seketika Jungkook menuntun si gadis untuk mengikuti arah yang sama. Meski dia harus menyipitkan mata guna memfokuskan atensinya, Aurie masih bisa melihat bahwa di deretan belakang para zombie itu, tepat di balik rentetan pohon pinus, si gadis mendapati gumulan asap-asap hitam dari udara serta merta turun ke tanah.

Sedikit demi sedikit asap-asap itu bergerombol membentuk seperti bola-bola asap seukuran orang dewasa. Sampai kurang lebih dalam hitungan ke sepuluh detik, mereka menyatu dengan tanah, memadat, dan satu sosok Nosos kembali terbentuk. Dimulai bagian kepala, leher, tangan, tubuh bagian tengah, berakhir di kaki. Aurie sedikit banyak dibuat hampir menggetok kepala sendiri dengan batu bata seandainya tidak mau mempercayai apa yang netranya sampirkan pada otak. Sebab di sana, satu sosok nosos baru saja merangkak keluar dari gundukan tanah. "Gosh! Makhluk ini gila, Jung."

Bahu Jungkook mengedik. "Memang. Karena itu berterimakasihlah pada kehidupanmu sebelumnya."

"Huh?"

"Well-" Obsidian Jungkook melirik si gadis dari sudut matanya. "Siapa lagi yang membebaskan para roh keburukan dari segelnya?"

Pandora : Secret of the BoxWhere stories live. Discover now