Chapter 430 : Kosong dan Sunyi

218 28 2
                                    

Saat Pangeran Hao kembali ke Kediaman Pangeran Hao, ia merasa hatinya sakit setelah menemukan Su Xi-er duduk dan menunggunya untuk makan malam bersama. Ia langsung maju ke depan dan meraih tangannya, berkata, "Sewaktu Pangeran ini pergi, kau harus makan duluan. Kau tidak perlu menunggu Pangeran ini ketika waktunya makan; tubuhmu sudah cukup kurus."

Kemudian ia menyendokkan sup ubi ke dalam mangkuk sebelum menyerahkannya pada Su Xi-er. "Minum ini untuk menutrisi tubuhmu."

Su Xi-er mengambil mangkuknya dan tersenyum. "Tubuhku dalam kondisi yang baik, dan aku sudah makan bersama Ruo Yuan dan Hong Li selagi kau pergi. Aku hanya menunggumu sekarang, karena aku lapar lagi."

Pei Qian Hao mengangguk sebelum bergumam, "Tampaknya, bergerak lebih banyak juga adalah hal yang bagus. Dengan begitu, kau bisa makan lebih banyak." Kemudian ia menaruh beberapa potong daging dan sayuran di piringnya.

Tadinya Su Xi-er tidak mengerti apa maksudnya dengan 'bergerak lebih'. Hanya setelah mereka menyelesaikan makan malam dan membersihkan diri, barulah ia menyadari apa yang dimaksudnya!

Melihat tatapan iblisnya, Su Xi-er langsung protes, "Malam ini tidak boleh. Biarkan aku istirahat. Siapa yang melakukannya tiga kali sehari?"

"Pangeran ini mempelajari bahwa tiga kali sehari termasuk sedikit. Selain itu, Pangeran ini telah menahannya selama dua puluh lima tahun."

Su Xi-er meliriknya. "Jangan bicara padaku tentang dua puluh lima tahun itu."

Pei Qian Hao berjalan ke depan dan menggendongnya ala pengantin sebelum Su Xi-er bisa mengatakan apa-apa, menurunkannya di ranjang empuk sebelum sosok tingginya menindihnya. "Xi-er." Suaranya lambat dan lembut, dan terdengar seolah ia berusaha untuk menyenangkannya.

Su Xi-er menatapnya, merasa bahwa pria itu mulai tampaak semakin mirip dengan seorang anak kecil yang tidak diberi permen. Ia mengangkat tangannya dengan tak berdaya untuk mengetuk ringan kepala Pei Qian Hao. "Kau harus lebih lembut; kalau tidak, kau tidak akan bisa terus melakukan apa yang kau inginkan."

"Pangeran ini pasti akan lebih lembut; jangan cemas, Wang Fei." Pei Qian Hao tersenyum selagi ia mulai beraksi. Ia sudah akrab dengan bagaimana cara melepaskan pakaian Su Xi-er dan mengetahui semua titik yang disentuh untuk membuatnya merasa nyaman.

Kontras dengan malam yang membekukan, ruangan itu terbakar penuh gairah intens sementara suara aktivitas mereka merembes keluar. Untungnya karena tak ada pengawal maupun pelayan wanita yang tinggal di aula utama. Bahkan Hong Li dan Ruo Yuan menetap di kamar di halaman belakang.

Sebagai pasangan yang baru menikah, tak terhindarkan bahwa mereka lebih panas dalam pergerakannya.

***

Keesokan harinya, Su Xi-er mulai menyesali keputusannya selagi ia duduk di aula utama Kediaman Pangeran Hao. Tidak seharusnya aku mengalah dan menjanjikannya. Lihatlah apa yang sudah terjadi. Ia berangkat kerja segera setelah pagi turun, segar sekali. Sedangkan, area di antara kakiku sakit sekali.

Langit tidak adil. Mengapa tubuh pria dibuat sekuat itu, sementara wanita lembut dan tidak sanggup menahan gerakan yang kuat?

Tiba-tiba saja, Yu Xiao melesat masuk dengan ekspresi yang tidak tenang. "Wang Fei, tolong katakan yang sejujurnya padaku. Apakah Pangeran Yun benar-benar sudah mati?"

Menyadari penampilannya, Su Xi-er teringat sesuatu yang pernah dikatakannya.

"Aku ingin membunuh Pangeran Yun dengan panah di jantungnya, dan aku telah berlatih untuk melakukannya selama ini."

Tetapi kini, Yun Ruo Feng sudah tak ada lagi di dunia ini.

"Beritahu aku, apakah Pangeran Yun sudah mati? Aku bahkan tidak mendengar apa-apa, tetapi ia mati begitu saja!" Yu Xiao jadi semakin resah. Aku sudah melatih kemampuan memanahku begitu keras, hanya untuk mengetahui bahwa Yun Ruo Feng sudah mati! Ia tidak rela!

Consort of A Thousand Faces 3 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now