Chapter 532 : Memang Jatuh Cinta

113 20 0
                                    

Melihat sosok ramping dengan warna merah menyala berjalan menuju kebun bunga prem, Du Rin teringat akan kata-kata yang diutarakannya. Kau memang terlihat seperti seorang putri kekaisaran.

Apalagi, ia sengaja menekankan bahwa aku 'terlihat seperti' putri. Dengan ketanggapan Su Xi-er, ia pasti mengetahui jati diriku yang sebenarnya, tetapi ia tidak mengeksposku.

Su Xi-er, apa kau tahu bahwa aku telah mencuri identitasmu? Apa kau tidak memperebutkannya karena kau hanya tidak peduli?

Identitas yang kuperoleh melalui usaha susah payah bahkan tidak menjadi setitik debu di matamu. Konyol sekali aku.

Tangan Du Rin mengepal jadi tinjuan, dan sorot matanya semakin mendalam.

Ia berjalan ke kebun prem dan melihat Su Xi-er mendongak ke arah bunga prem, hanya mengagumi mereka tanpa mencoba memetiknya.

"Wang Fei, karena kau menyukai mereka, kenapa tidak petik mereka dan taruh di dalam vas di samping tempat tidurmu?"

Su Xi-er pelan-pelan menjawab, "Di matamu, segala sesuatu yang menarik perhatianmu harus didapatkan, dan demikian pula, hancurkan jika itu sesuatu yang kau benci. Du Rin, biarkan aku memberikamu kata-kata ini: Satu pikiran dapat memutuskan hidup dan mati."

Ini adalah kata-kata yang A-Jing gunakan untuk meyakinkan Xie Yun untuk melepaskan segalanya.

"Wang Fei, kau benar-benar tahu caranya bercanda. Bagi seseorang yang pernah mati satu kali, hidup dan mati apanya yang harus dibicarakan?" Du Rin tertawa.

Diriku yang lama sudah lama mati; kata-kata seperti itu tak lagi berarti bagiku.

"Aku tahu tujuanmu datang ke Kediaman Pangeran Hao, dan aku akan beritahukan padamu bahwa, terlepas apa yang kau perbuat, aku tidak akan ikut campur dalam dendam antara dirimu dan Xie Yun. Namun, jika kau mencelakai orang yang tidak bersalah ...." Su Xi-er menjeda, matanya jadi sedalam lubang tak berdasar. "Kalau aku senang, kau akan menjadi Du Rin. Tetapi jika aku tidak senang ... kau akan menjadi Tan Ge."

Du Rin mendengus dalam hati. Mengancamku? Aku tidak menyangka bahwa akan ada suatu hari dimana Su Xi-er akan mengancamku. Baginya untuk melakukan itu ... tampaknya Xie Yun dan Kediaman Pangeran Hao memiliki hubungan yang cukup baik. Su Xi-er sudah belajar dari Xie Yun bagaimana cara mengancam orang lain.

(T/N: Duh, neng Tan Ge, neng Xi-er mah dah dari sononya jagoan, situ masih bau kencur.)

"Apa yang sedang kau bicarakan, Wang Fei? Aku tidak mengerti; siapa pula Tan Ge? Apakah Putri ini sangat mirip dengannya?" Du Rin melirik ke bunga prem sebelum mematahkan satu rantingnya. "Dan memangnya kenapa jika bunga prem yang angkuh bisa mekar di musim dingin? Itu tetap bergantung pada belas kasihan manusia."

"Kau seperti Tan Ge dalam beberapa hal, tetapi kau juga berbeda." Su Xi-er berkomentar perlahan sebelum memasang ekspresi serius. "Du Rin, segeralah kembali ke Wilayah Barat."

Du Rin sudah akan menjawab ketika seorang wanita memanggil. "Wang Fei, kau benar-benar di sini; Ruo Yuan tepat."

Wanita itu tak lain adalah Xie Liu Li. Ia datang mencari Su Xi-er karena situasi di halaman samping tidak optimis.

Setelah melihat Xie Liu Li, Du Rin mengerti bahwa Xie Yun juga berada di Kediaman Pangeran Hao. Tampaknya, rumor Xie Yun menyukai seorang wanita bernama Zhen Yu yang tinggal di sini itu benar. Karena ia suka memanipulasi wanita, bukankah akan menarik jika aku mengancamnya dengan Zhen Yu?

Mata untuk mata, gigi untuk gigi. Memberikan pukulan seperti itu pada Xie Yun akan menyenangkan! Apabila Zhen Yu mengetahui bahwa Xie Yun pernah berhubungan rumit dengan seorang wanita bernama Tan Ge, bukankah ia akan marah?

Consort of A Thousand Faces 3 [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now