04

1.4K 251 11
                                    

"Sekali lagi kukatakan. Aku nggak ingat kau tapi apapun masalahnya itu nggak ada kaitannya dengan dia, kan? Lepaskan dia, selagi aku bicara baik-baik padamu," ujar Jay masih santai.

TJ terintimidasi tapi murka juga karena merasa diremehkan. Ia kemudian mendorong Zophy hingga tersungkur ke aspal lalu beralih mencengkeram kasar kerah seragam Jay.

TJ juga sudah mengepalkan tinju siap untuk memukul si ketua osis.

"Haha...gitu, ya? Berarti kau harus dipukul sampai ingat. Aku akan menghancurkan mulut besarmu dulu."

Secepat yang ia bisa, Zophy kembali berdiri untuk menyelamatkan Jay. Dia berhasil jika saja 1 keroco lain tidak memeluk supaya dia tidak bisa menghampiri sepupunya.

"Mari kita lihat TJ memberi lukisan lebih di wajah pacarmu itu," kata si keroco tertawa jahat.

Zophy memberontak. "Dia bukan pacarku, Brengsek!" Ia coba melompat-lompat, menggerakkan tangan hingga mendorong kepala ke belakang.

Usahanya membuahkan hasil, tapi tidak cukup cepat menghampiri Jay untuk menyelamatkannya.

Zophy berteriak pada TJ supaya berhenti tapi tidak digubris. Namun, begitu suara lain mengatakannya supaya berhenti, TJ berhenti.

"Dom?" Tidak terbayang oleh Zophy ia akan merasa senang melihat si penggila Yuna itu, Dom Kang.

Dom dengan gagah berani menjatuhkan tas dan membunyikan jemarinya, siap untuk menghajar para siswa Mountain High.

"Pecundang. Berkelahi 2 lawan 1? Bagus, deh. Kebetulan aku sedang bosan. Aku ikutan, dong."

"Dom," panggil Zophy mengambil atensi Dom. "Ada 3, yang 1 udah k.o," lanjutnya menunjuk pada seorang keroco yang terbaring di aspal.

Netra Dom terbelalak, "3 lawan 1?"

"3 lawan 2!" sahut Zophy tidak terima dirinya tersingkir hanya karena seorang perempuan.

"Kau bisa berkelahi?" ragu Dom menatap Zophy penuh selidik.

Merasa kesal. Zophy tetap menanggapi, "Kau mau kucoba banting?"

Entah bodoh atau karena punya trust issue, Dom mengangguk setuju, "Boleh."

Sementara Jay yang terduduk di aspal meratapi nasib karena memiliki sepupu seperti Zophy. Dan mungkin juga teman satu sekolah seperti Dom.

Menurut Jay, mereka tidak boleh digabungkan dalam satu kelompok, atau akan hancur kelompok itu.

Di sisi TJ, ia siap menerima tantangan Dom tapi dihentikan temannya karena katanya Dom itu bahaya.

TJ percaya.

Akhirnya TJ dan temannya itu memutuskan pergi dengan membopong satu teman lainnya. Tidak lupa meninggalkan pesan pada Jay.

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
Let's Break The Wind Där berättelser lever. Upptäck nu