21

1.1K 167 25
                                    

"Zophy... Kau... "

Zophy tersenyum pada Jay yang mematung. "Lama nggak ketemu, ya? Kau tambah ganteng, deh~"

Raut wajah Jay berubah. Ia yang biasanya expressionless, kini tergambar keharuan di wajah tampannya.

Tidak tahu harus bersikap seperti apa, Jay hanya diam saja memandangi sepupunya itu. Percaya tidak percaya si perempuan ada di depannya.

"Shelly." Zophy beralih pada Shelly yang berdiri di sebelah Jay.

"Zophy! Gimana England?"

Kedua perempuan itu berbincang seperti layaknya teman. Padahal mereka tidak begitu dekat waktu itu.

Sementara Minu ia mengalihkan pandangan, sesekali tetap curi-curi pandang. Mantannya jadi makin cakep, rasanya Zophy itu kayak magnet yang menarik matanya untuk terus menatap.

'Nggak! Nggak!' batin Minu menguatkan iman. 'Nggak boleh!'

Sadar diri saja, sih.

"BABAK FINAL PERTAMA AKAN SEGERA DIMULAI. HARAP SETIAP TIM BERKUMPUL DI AULA TENGAH."

Tidak butuh waktu lama untuk panitia mengumumkan dimulainya lomba. Minu terselamatkan, dia merasa canggung di sana. Zophy asik bicara dengan Shelly, Jay mematung, dan Zophy yang bersikap seolah-olah Minu invisible.

Sangat uncomfortable.

Setelah diumumkannya pengumuman, semua tim sepeda berkumpul. Zophy mengedarkan pandangan ke sekitar mencari Vinny tapi pria merah itu tidak terlihat.

"Vinny nggak ada, ya?" bisik Zophy ke Dom.

"Ada, kok. Tapi nggak tau dia ke mana. Dia suka memisahkan diri dari kita soalnya."

Kepala Zophy mengangguk pelan. Tidak heran. Vinny mau bergabung dengan Humming Bird saja sudah syukuran.

"COURSE BALAPAN KALI INI ADALAH... JALAN KONSTRUKSI! INI ADALAH DEATH MATCH ANTAR TIM!" Panitia mulai menjelaskan course-nya dan semua tim mendengarkan dengan seksama.

Pertama, setiap tim mengirim 2 perwakilan dan mereka akan berlomba berpasangan. Pasangan perwakilan akan melakukan strategi apa saja supaya bisa menang. Mendahului, memotong jalan, dan marking.

Tidak perlu keduanya, cukup salah satu dari pasangan yang berhasil memasuki garis finish maka tim tersebut dinyatakan sebagai pemenang. Sementara tim yang tidak berhasil, dinyatakan gagal.

"Waw... Ekstrem banget." Zophy komentar.

Dom meneguk saliva dan mengangguk setuju. Ini memang ekstrem banget dari yang awal. Yang awal saja hanya jalan lurus dia sudah kesusahan apalagi yang konstruksi gini.

June entah darimana tiba-tiba datang dan membawa informasi. "Kita nanti ngelawan Kru Smart╴eh? Zophy?!"

"Halo, Kak June."

June tersenyum lebar dengan mata berbinar. Melihat junior favoritnya di sini, kesenangannya tiada tara. Ia berlari memeluk Zophy sembari terkekeh.

Minu mengernyit tidak suka. Ia memegang bahu June dan menarik pria itu dari Zophy. "Kak, ini bukan saatnya melepas rindu. Kita fokus balapan dulu saja."

"Ah... Maaf. Aku terlalu senang ngelihat Zophy di sini."

Zophy melirik Minu, mantannya itu juga meliriknya. Mereka saling lirik melirik tanpa berekspresi dan tidak mengatakan apapun.

Dom yang berdiri di tengah-tengah merasakan atmosfer dingin menyelimuti. 'Aduh... Gini nih resikonya kalau pacaran 1 tim. Kalau putus jadi canggung.'

Dom ingin sekali mencairkan suasana tidak menyenangkan ini, tapi dia seperti kaku. Mendadak tidak bisa berpikir dan hanya bisa cosplay jadi patung.

Let's Break The Wind Where stories live. Discover now