***Spoiler***
Citra sedang membersihkan meja makan ketika Saga berjalan menuruni tangga. Dia menghentikan kegiatannya dan menyambut Saga dengan senyum ketika menyadari suaminya itu berdiri beberapa langkah darinya.
"Mas, kenapa baru turun ke bawah? Sahila dan Abeer baru saja pergi. Mereka titip salam untuk Mas, karena tidak ingin mengganggu waktu Mas beristirahat."
Saga tidak merespons ucapan Citra. Dia menatap tajam perempuan itu dengan kedua tangan mengepal erat, menahan amarah yang bergemuruh dalam dada.
"Oh iya, Mas, mau makan malam? Kebetulan aku masih punya ayam goreng. Tadi aku masak cumi asam manis juga, cuma habis karena Abeer nambah ter—"
"Ke kamar sekarang," potong Saga dengan intonasi penuh tekanan.
Citra yang mendengar ucapan itu seketika terdiam dan baru menyadari bahwa mata Saga kelihatan sembab dan merah. "Mata Mas kenapa? Sakit, tidak? Mau aku—"
"Apa kamu tidak paham dengan apa yang saya katakan barusan? Saya bilang ke kamar!"
Citra tersentak. Suara Saga menggelegar hingga memenuhi seluruh penjuru mansion.
Dengan perasaan bingung, Citra pun meletakkan kain di tangannya dan mengikuti perintah Saga untuk pergi ke dalam kamar. Setibanya di kamar, Citra kembali tersentak ketika Saga menutup pintu kamar dengan sedikit kasar dan menarik tangannya menuju walk in closet.
"Apa maksud kamu menceritakan semua itu ke Tania?" tukas Saga, langsung kepada intinya.
"Cerita apa, Mas?" tanya Citra yang benar-benar tidak mengerti.
Bab 36-40 sudah ready manteman!!!
Kalian bisa baca lanjutannya di aplikasi Karyakarsa ya. Di sana sudah ada 40 Bab Royal Prince dan setiap bulannya akan aku posting perlima bab. Untuk link ada di bio Wattpad dan Instagram. Tata cara mendukung juga ada di highlight Instagram.
Terima kasih masih bersedia membaca. Semoga hari kalian selalu menyenangkan!
Bandung, 29 Juni 2022.
YOU ARE READING
Royal Prince
Romance"Aku nggak pernah minta Pangeran Saga untuk menikahi perempuan yang nggak dia cintai. Aku juga nggak pernah mau berdiri di antara dia dan Tania. Kalaupun masih ada perasaanku yang tersisa untuknya, biarkan itu menjadi urusanku." -Citra Ayudia. "Saya...
