Bab 41-45 Royal Prince (with Spoiler)

780 22 0
                                    

***Spoler Bab 43***

Semenjak Tania memintanya untuk tetap mencintainya, Saga selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa hatinya hanya untuk Tania—dan akan seperti itu sampai kapan pun. Namun, Saga benar-benar tidak mengerti dengan perasaannya saat ini. Melihat Citra dan Darwin tertawa bersama sambil melakukan panggilan video call dengan Bu Pita membuat Saga menjadi gelisah tanpa sebab.

Apalagi melihat sikap Darwin yang menyebalkan dan terkesan 'sok' ingin melindungi Citra. Saga berusaha keras untuk menahan gemuruh dalam dadanya, meski rasanya benar-benar menjengkelkan.

"Mereka berdua cute banget, ya?"

Ucapan Almira membuat Saga menoleh, yang ternyata sejak tadi Almira sedang memerhatikan keduanya juga.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3,5 km dari titik awal, Saga, Citra, Darwin, dan Almira sampai di titik akhir dan memutuskan untuk beristirahat di sebuah kedai es kelapa, di tepi pantai Negambia.

"Melihat kedekatan mereka, aku jadi rindu dengan Kak Martin yang dulu," sambung Almira sebelum menyedot es kelapanya.

"Kalian jelas berbeda. Kamu dan Martin saudara sedarah. Sementara Darwin dan Citra bukan," sahut Saga terdengar dingin.

Almira menatap Saga dan ingin tertawa mendengar ucapannya. "Memangnya kenapa kalau bukan saudara sedarah? Mereka tidak boleh sedekat itu—gitu—maksud kamu?"

"Memang sudah seharusnya begitu, bukan? Bagaimanapun juga mereka tidak memiliki hubungan darah. Tidak sepantasnya juga mereka sedekat itu."

"Oh, i see. Jadi kamu cemburu lihat Citra dengan Darwin sedekat itu."

Saga membalas tatapan Almira dengan mata yang membelalak. "Siapa yang cemburu?"

"Kamulah, siapa lagi?"

"Tidak! Aku tidak cemburu dengan mereka!" Saga mengelak.

"Lalu, kalau bukan cemburu namanya apa?"

Ucapan Almira membuat Saga terdiam. Malas memperpanjang, Saga pun memilih untuk menyedot air kelapanya juga.

"Lagi pula kamu aneh, Saga. Mereka berdua kan sudah tumbuh bersama dari kecil. Jadi wajar saja kalau mereka bisa sedekat itu. Apalagi mereka jarang bertemu. Pasti momen kebersamaan seperti ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mereka berdua."

Saga paham akan situasi itu. Dia juga mengerti bahwa Darwin sudah menjadi bagian dari hidup Citra jauh sebelum dirinya hadir. Namun, entah kenapa, perasaannya merasakan hal yang berbeda ketika melihat kedekatan mereka. Insting Saga sebagai laki-laki sekaligus suami tidak bisa terelakkan—dan mungkin tidak akan salah dalam menilai.

Melihat bagaimana Darwin menatap Citra atau memperhatikannya, Saga tahu kalau laki-laki itu menyukai Citra.

"Aku jadi kasihan, deh, dengan Citra," ucap Almira tiba-tiba. "Kamu tidak tahu, ya, kalau Citra punya pengalaman buruk dengan sahabatnya?"

"Pengalaman buruk?"

Bab 41-45 sudah ready teman-teman!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 41-45 sudah ready teman-teman!!!

Kalian bisa baca lanjutannya di aplikasi Karyakarsa, ya. Di sana sudah ada 45 Bab Royal Prince dan setiap bulannya akan aku posting perlima bab. Untuk link ada di bio Wattpad dan Instagram. Tata cara mendukung juga ada di highlight Instagram.

Oh, iya buat kalian yang belum baca di sana dan baru mau baca, aku juga ada paket Bab 1-30 (6 karya) harganya 50K. Lebih murah daripada beli satuan.

Terima kasih masih bersedia membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih masih bersedia membaca. Semoga hari kalian selalu menyenangkan!

Bandung, 27 Juli 2022.

Royal PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang