"Aku nggak pernah minta Pangeran Saga untuk menikahi perempuan yang nggak dia cintai. Aku juga nggak pernah mau berdiri di antara dia dan Tania. Kalaupun masih ada perasaanku yang tersisa untuknya, biarkan itu menjadi urusanku."
-Citra Ayudia.
"Saya...
Kemarin Saga menghubungi Darwin agar dia diizinkan datang ke apartemen dan membawa Citra kembali ke istana. Awalnya, Darwin hanya membaca pesan itu dan tidak membalasnya sama sekali. Namun, pagi tadi Darwin membalas dan mengatakan kalau Saga bisa datang ke apartemennya pukul tujuh malam, setelah Darwin pulang kerja.
Dan di sinilah Saga sekarang. Duduk di sebuah sofa single milik Darwin dengan segelas teh hangat. Kali ini Darwin tampak lebih tenang, meski pandangan sinis masih tertuju begitu jelas kepada Saga.
"Silakan diminum," kata Darwin membuka pembicaraan setelah hampir tiga puluh detik mereka saling diam.
"Terima kasih, Darwin. Tapi, kedatangan saya ke sini untuk bertemu dengan Citra. Saya ingin menjelaskan semuanya, kenapa saya—"
"Memangnya apa lagi yang ingin anda jelaskan?" potong Darwin masih terdengar santai, meski kedua tangannya mulai mengepal. "Semuanya sudah jelas kan kalau orang tua Citra meninggal karena orang tua Tania."
"Kejadiannya tidak seperti yang kamu bayangkan, Darwin. Saya ke sini justru ingin meluruskan yang sebenarnya dan bicara dari hati ke hati dengan Citra."
"Apa pun alasannya, hal itu tidak akan mengubah fakta bahwa orang tua Tania selama ini sudah menutupi hal yang sebenarnya dari Citra. Mereka memanipulasi kebenaran itu dari semua orang."
Kali ini Saga terdiam. Untuk ucapan Darwin yang satu itu, Saga tidak bisa mengatakan apa pun untuk membalas, karena itu memang kenyataan yang mutlak. Saga sepakat dengan Darwin, meski Almarhum Gagas adalah Ayah mertuanya.
"Bertahun-tahun adik saya dibohongi oleh orang yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri. Orang yang selalu dia puji-puji ke semua orang kalau mereka adalah keluarga terbaik. Lalu setelah kenyataan ini datang, apa anda pikir hal itu bisa Citra terima dengan mudah begitu saja?"
Tentu tidak. Saga tahu bagaimana sakitnya dikecewakan oleh orang terdekat. Saga juga tahu kalau semua ini sangat berat untuk bisa Citra terima dengan mudah.
"Anda tidak pernah tahu apa saja yang sudah Citra korbankan selama ini untuk Tania. Seberapa menderitanya dia selama ini karena Tania dan keluarganya. Saya tidak akan membiarkan adik saya kembali ke penjara berkedok kerajaan itu dan saya tidak ingin adik saya menderita lagi karena orang-orang egois yang bahkan tidak pernah memikirkan seperti apa perasannnya."
Ucapan Darwin menjadi sindiran telak untuk Saga. Dia tahu bahwa selama ini dia tidak pernah bisa memperlakukan Citra dengan sebagaimana mestinya. Saga selalu membuatnya menangis dan tertekan menjalani hidup di kerajaan. Saga bahkan sudah tidak memiliki muka jika harus membela diri di depan Darwin.
"Saya tahu kamu marah dengan saya, Darwin," ucap Saga, membuat Darwin semakin kesal mendengarnya. "Kamu benci dengan saya karena saya tidak bisa menepati janji saya untuk menjaga Citra dengan baik dan tidak membuatnya menangis. Saya akui, saya memang bodoh. Selama ini Citra selalu mencoba memahami saya dan dunia saya. Citra selalu berusaha membuat keadaan di istana menjadi lebih baik dengan versinya sendiri. Dan saya terlalu bodoh karena tidak bisa melihat semua itu.
"Tapi, semakin saya hidup dengan Citra, saya semakin mengenal dia. Saya mulai memahami dan mengerti penderitaan Citra dan bagaimana dunia berjalan dari sudut pandangnya. Bagaimana dia memberitahu saya tentang hal-hal baru yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya dengan siapa pun.
"Aneh ketika jantung saya berdegup cepat tiap kali melihat wajahnya. Atau bagaimana hati saya merasa jengkel tiap kali dia memuji kamu sebagai kakak yang luar biasa.
"Mungkin keadaan kami saat ini adalah keadaan paling buruk yang pernah kami hadapi, tapi keadaan inilah yang membuat saya sadar kalau pada akhirnya saya sangat kehilangan Citra. Saya ...," Saga menjeda ucapannya, mencoba berkata sejujur-jujurnya tentang apa yang dia rasakan kepada Darwin.
"Saya mencintai Citra."
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Bab 56-60 sudah ready teman-teman!!!
Kalian bisa baca lanjutannya di aplikasi Karyakarsa, ya. Di sana sudah ada 55 Bab Royal Prince dan setiap bulannya akan aku posting perlima bab. Untuk link ada di bio Wattpad dan Instagram. Tata cara mendukung juga ada di highlight Instagram.
Oh, iya, ada catatan buat kamu yang udah dukung aku, kalau transaksi pembayaran di Karyakarsa saat ini SANGAT DIANJURKAN di akses via WEBSITE/BROWSER ya manteman. Setelah bayar di Web atau Browser kalian bisa baca ceritanya diaplikasi.
Ribet memang, cuma untuk saat ini caranya memang seperti itu. Karena ada kebijakan koin jadinya kalian biar ga keluar uang banyak aksesnya di web aja.
Dan buat kalian yang belum baca di sana dan baru mau baca, aku juga ada paket Bab 1-30 (6 karya) harganya 50K. Lebih murah daripada beli satuan.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Terima kasih masih bersedia membaca. Semoga hari kalian selalu menyenangkan!
