Bagian 8

7.2K 885 94
                                    

SEORANG lelaki berseragam rapih dengan pangkat dan tanda pengenal di dada kanan menatap layar monitor seraya memasukan kacang ke dalam mulut, ia memerhatikan kegiatan napi di dalam penjara melalui cctv yang terpasang di seluruh bagian gedung.

Semua kegiatan napi terorganisir dengan baik karena ada sipir yang mengawasi tanpa henti. Jika ada napi yang memberontak pasti akan segera di tangani tanpa ampun oleh para sipir.

Pintu ruangan yang terbuka dengan sedikit bantingan membuat lelaki berseragam rapih yang di kenal dengan kepala sipir itu menoleh, menatap seseorang yang memakai pakaian berwarna biru dongker masuk begitu saja tanpa mengetuk bersama sipir yang berusaha mencegah.

"Maaf kepala sipir, tapi dia memaksa masuk." ujar sipir yang sedang menahan napi tersebut.

Kepala sipir yang semula menikmati kegiatannya memerhatikan monitor hanya mengangguk lalu mengubah posisi duduk menjadi tegak dan mengisyaratkan sipir untuk keluar; meninggalkan si napi bersamanya.

Sipir tersebut mengangguk lalu menutup pintu, membiarkan kedua orang di sana berbicara tanpa ada gangguan.

"Apa kau akan terus membiarkan si Jung sialan itu berkuasa?!" seru seorang napi dengan nomor tahanan 701 yang memiliki nama lengkap Adachi Yuto.

Kepala sipir menunjuk bangku di hadapannya. "Apa kau tidak ingin duduk terlebih dulu?"

Tahanan bernama Yuto itu mendengus dan akhirnya duduk di depan kepala sipir. "Tingkahnya sangat menjengkelkan, semua orang menghormatinya karena rasa takut! Aku tahu kau mencintai uang, tapi apa kau akan terus membiarkannya bertindak sesuka hati?!"

Si kepala sipir dengan nama lengkap Lee Hyukjae itu mengusap pelan dagunya dan tertawa kecil. "Apa kau sangat keberatan dengan tindakan Jung Jaehyun? Bukankah aku juga memberimu kebebasan?"

"Tapi kau memperlakukan Jaehyun berbeda! Bukankah kau juga takut padanya?"

"Ya." balas si kepala sipir cepat, ia menopang dagu dengan kedua tangan, "Jaehyun memang membayarku, sama sepertimu agar mendapatkan kebebasan. Tapi karena hal tersebut, ada beberapa sipir yang berpihak padanya dan menjadi setia. Jika aku berusaha menghentikan Jaehyun, sipir yang berpihak padanya bisa menusukku dari belakang, membunuhku begitu saja."

Yuto mengalihkan pandangan ke arah lain dengan ekspresi kesal di wajah. Ia berkewarganegaraan Jepang dan menetap di Korea karena perintah ayahnya untuk mengurus sesuatu, tapi setelah lima tahun menetap, Yuto tertangkap dengan tuduhan bandar narkoba. Memang, ia adalah bandar narkoba dan seorang mafia Jepang; yakuza.

Sialannya, setelah Yuto dan saudara tirinya Nakamoto Yuta tertangkap, ayah mereka lepas tangan karena tidak ingin terlibat. Yuta serta Yuto harus berusaha sendiri untuk keluar dari penjara, mereka memang masih mendapatkan uang yang cukup banyak untuk menyogok kepala sipir, tapi sumpah, Yuto muak berada di penjara.

Belum lagi, Yuta malah berpihak kepada Jaehyun. Bajingan sialan itu, untung saja mereka tidak lahir di rahim yang sama, jika iya, Yuto malu memiliki saudara satu rahim yang pengecut seperti Yuta.

"Sejujurnya Jaehyun selalu memilih target yang tepat," ujar kepala sipir; Lee Hyukjae, ia kembali memasukkan kacang ke dalam mulut. "Beberapa di antaranya adalah tahanan dengan hukuman mati, lalu penjahat kelas atas dan pembunuh berantai. Bukankah mereka memang pantas mati? Jaehyun melakukan hal yang benar."

Yuto menatap sinis pada Hyukjae. "Menurutmu seperti itu?"

"Ya."

"Lalu apa aku pantas mati? Aku adalah seorang yakuza, pernah membunuh beberapa orang dan menjadi bandar narkoba. Menurutmu aku pantas mati?"

Prison《Jaeyong》Where stories live. Discover now