Try Again (I)

473 66 6
                                    







****

Bagaimana rasanya bertemu seseorang yang kau pikir sudah kau lupakan? Bagaiamana rasanya bertemu dengan seseorang yang kau pikir tidak akan membawa efek apapun untuk dirimu lagi?

Jaechan bahkan tidak bisa bernafas dengan benar saat matanya menangkap sosok pria yang tidak jauh dari, sosok pria yang semakin terlihat matang di balik balutan jas biru dongker dengan tangan menggenggam gelas wine. Jaechan bahkan hampir tersedak ludahnya sendiri kala mata keduanya tanpa sengaja bertemu.

Jaechan seakan lupa cara bernafas ketika melihat pria bermarga Park itu melangkah santai padanya, dan juga ketika suara berat pria itu mendayu di telinganya.

Tanpa sadar kenangan empat tahun lalu kembali berlari di ingatan Jaechan. Tanpa sadar rasa sakit yang dia rasakan empat tahun lalu kembali dia rasakan seakan itu baru terjadi kemarin.

Rasa sakit yang di sebabkan dirinya sendiri.

Tanpa sadar Jaechan akhirnya kembali menatap semestanya.





Iya, semestanya.





Park Seoham




















****

"Mari berpisah..."

Jaechan tau ini adalah kalimat paling menyakitkan yang dia ucapkan, terbukti dengan keterdiaman pria di depannya serta raut wajah terluka yang tidak bisa di cegah oleh pria itu.

"Kenapa?"

Hanya itu, tapi Jaechan dapat menangkap rasa sakit dari pertanyaan itu. Jaechan menunduk sebentar kemudian mengangkat bahunya acuh.

"Aku bosan, aku pikir sudah cukup aku bermain-main selama dua tahun ini?"

"Bosan? Bermain-main?"

Jaechan merasa tenggorokannya kering, berapa kalipun dia menelan ludah tetap saja terasa kering di sana. Tangannya terkepal hebat di bawah meja, menahan diri untuk tidak menangis saat ini juga.

"Yah, aku bosan. Bermain-main denganmu dua tahun ini sudah cukup untukku dan sekarang aku bosan. Aku ingin kembali ke hubungan normal ku?"

"Hubungan normal? Memangnya bagimu hubungan kita tidak normal?"

"Yah, menjalin hubungan dengan mu membuat ku merasa tidak menjadi diriku sendiri. Aku akhirnya sadar bahwa dengan mu aku hanya penasaran"

Suara kekehan halus dari pria di depannya justru semakin menambah rasa sakit di hati Jaechan.





Bukan ini yang dia inginkan...





"Penasaran?  Kau bersama dengan ku, menjalin hubungan dengan ku selama dua tahun dan kini kau baru bilang itu hanya karena penasaran? Kau sedang bermain-main? Ini sungguh tidak lucu jika iya"

Jaechan tersenyum tipis tangannya yang sedari tadi terkepal hebat di bawah meja kini beralih keatas meja dan di iringi tatapan terluka dan tidak percaya dari pria di depannya Jaechan melepas benda berwarna silver dari jari manisnya dan meletakkannya tepat di depan pria itu.

Oneshoot SuamchanWhere stories live. Discover now