Not You, Not Me

320 45 8
                                    

29 Desember 2022

MARRY
CRHISTMAS 🎄🎄
(Buat yang merayakan)

Hadiah Natalnya di banyakin Vote bisa kagak 😁😁✌✌

































****

Park Jaechan menatap jam di pergelangan tanggannya yang menujukan pukul yang menunjukkan pukul satu malam. Helaan nafas lelah yang keluar dari bibirnya cukup membuat sang menejer tersenyum maklum. Hari ini Jaechan melakukan tiga acara sekaligus sejak pagi dan  setelah acaranya selesai dia justru tidak enak hati untuk menolak ajakan makan malam oleh bintang tamunya.

"Haruskah aku membawamu ke apartemen mu saja? Aku yakin dia pasti akan mengerti jika kau tidak bisa mampir ke apartemennya." Jaechan yang tengah memejamkan mata langsung menggeleng.

"Jarak ke apartemen Hyung cukup dekat jadi tidak masalah jika aku beristirahat di sana. Lagi pula besok aku hanya punya satu acara jadi tidak apa-apa. Lagi pula biarkan aku mengisi daya ku yang hampir habis Hyung" Sang manajer terkekeh, dia cukup paham maksud dari Jaechan, oleh sebab itu dia hanya mengangguk pelan.

"Baiklah, ku memang tidak bisa memisahkan orang yang sedang mabuk cinta"

Jaechan terkekeh, matanya yang tadi tertutup kini terbuka kemudian menatap pantulan dirinya di kaca mobil. Senyumnya merekah saat membayangkan sosok yang mungkin sudah terlelah di tempat tidurnya saat ini.

Perjalanan mereka cukup cepat karena jalanan yang lenggang dan juga jarak yang tidak jauh, hanya tiga puluh menit mobil yang mereka kendarai akhirnya memasuki bassmant apartemen berlantai 7 ini. Jaechan meraih ponsel serta sebuah tas gitar dan juga tas kecil lalu bergegas keluar sebelum suara berat Sang menejer kembali terdengar.

"Istirahatlah yang banyak dan sampai jumpa besok sore, sampaikan salam ku untuknya" Jaechan tersenyum dan mengangguk lalu beranjak keluar menuju lantai tiga, kamar Hyung tercintanya.

Matanya sekali lagi melihat jam yang sudah menunjukan tampil pukul dua malam, mulutnya kembali mengeluarkan helaan nafas lelah. Dia sangat lelah dan sudah sangat ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur. Setelah menghabiskan waktu sekitar tujuh menit Jaechan akhrinya tiba di depan pintu apartemen berwarna coklat tua itu dengan senyum lebar. Setelah memasuki apartemen hal pertama yang menyambutnya adalah sesosok pria tinggi yang tengah berdiri dan menatap tajam dirinya.

Tanpa di duga alarm bahaya dalam dirinya berbunyi, tatapan mata pria di depannya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang telah terjadi.

"Kau mengagetkan ku Hyung. Kenapa belum tidur? Sedang menunggu ku?"

Jaechan melangkah masuk, setelah melepas mantel dan juga syal, kakinya melangkah masuk dan meletakkan semua barang bawaannya di atas sofa termaksud sebuah tas Gitar berwarna hitam yang cukup mengambil alih perhatian pria tinggi itu.

Jaechan menolah saat tidak ada jawaban apapun dari pria itu.

"Seoham Hyung, ada apa? Kenapa kau belum tidur?"

"Kenapa kau baru pulang" Suara Park Seoham terdengar sangat dingin, dan Jaechan semakin yakin jika ada yang tidak beres. Mungkin karena dia pulang terlalu malam, jauh dari janjinya yang akan tiba di sini jam sepuluh tadi.

Oneshoot SuamchanWhere stories live. Discover now