I'm Still Here : 31

5.9K 632 56
                                    

Jangan lupa VOTE and KOMEN!!
Maaf atas typo dan antek-anteknya
Happy reading:)



---------------------------***--------------------------




Beberapa hari berlalu, Ashel sudah diperbolehkan pulang karena keadaannya mulai membaik. Hanya perlu kontrol kakinya dua minggu sekali karena kaki Ashel patah dan harus di gips.

Banyak orang-orang yang menyayangi Ashel datang menjenguk, mulai dari sahabatnya sampai orang tua Adel dan Zee. Marsha, Indah, Kathrina dan Chika hampir setiap pulang sekolah/kuliah menjenguk Ashel. Adel dan Zee juga bergantian menjaga Ashel, Adel bahkan tidak masuk sekolah demi menemani kekasihnya. Bucin? Banget!

Waktu masih di rumah sakit Chika tampak sangat kesal dengan seseorang yang menabrak Ashel, ya siapa yang tidak emosi kalo orang yang sudah ia anggap adiknya sendiri ditabrak tanpa bertanggung jawab? Chika bilang 'Siapa pun yang nabrak Ashel bakal gue musuhin seumur hidup' dan Chika tidak main-main dengan ucapannya.

Saat ini Ashel sedang berada di taman kota bersama Adel, setelah kecelakaan itu Adel menjadi lebih ketat menjaga Ashel dan menemaninya kemanapun. Adel tidak akan kecolongan lagi, ia bahkan ingin pindah ke kelas Ashel tapi tidak diperbolehkan.

"Sayang, aku mau es krim" ujar Ashel, ia sedang menyandarkan kepalanya di dada Adel. Adel yang sedari tadi memeluk dan mengelus kepala dan tangan Ashel pun tersenyum manis.

"Ayo" Adel melonggarkan pelukannya lalu jongkok di depan Ashel.

"Mau ngapain?" Tanya Ashel keheranan, kakinya memang patah tapi ia masih bisa berjalan dengan bantuan tongkat kok.

"Gendong kamu, buruan naik aku pegel jongkok terus" Adel mengambil alih tongkat yang dipegang Ashel.

"Gak mau, siniin tongkatnya! Aku bisa jalan sendiri Adelia" ujar Ashel sambil merebut tongkatnya kembali, namun Adel menjauhkan tongkatnya dari jangkauan Ashel.

"Aku gak menerima penolakan sayang!! Cepet naik" ujar Adel mutlak.

"Gak mau, aku berat" sahut Ashel tidak mau kalah dan tetep kekeuh pada pendiriannya, tidak mau digendong Adel.

"Kamu meremehkan aku? Aku kuat tau, ayo sayang buruan naik" Adel meletakkan tangan Ashel di lehernya namun dengan cepat ditarik lagi oleh Ashel. Beginilah kalau pacaran dua-duanya anak pertama, sama-sama keras kepala dan gak mau mengalah.

"Nanti kamu capek Adelia, udahlah aku jalan sendiri aja"

"Ka-" dengan cepat Ashel memotong ucapan Adel.

"Iya iya" saat Adel hendak berdiri, Ashel langsung mengalungkan tangannya di leher Adel. Sebelum Adelnya ngamuk karena ditolak terus, jadi Ashel mengalah saja.

Dengan mudah Adel berdiri dengan Ashel yang ada di punggungnya, Ashel menyandarkan kepalanya dengan nyaman di bahu Adel.

"Tuh kan enteng" ujar Adel.

Adel menahan tubuh Ashel dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya membawa tongkat Ashel. Ashel semakin mengeratkan lingkaran tangannya di leher Adel sambil menyembunyikan wajahnya di leher Adel.

"Sayang, kamu tidur?" Tanya Adel ketika tidak mendengar suara dari manusia setengah bidadari yang ada digendongannya.

Tidak ada jawaban, Adel bisa merasakan hembusan nafas Ashel yang teratur mengenai lehernya. Sudah dipastikan Ashel sudah pergi menjelajahi mimpinya.

Adel yang tadinya ingin berbelok membeli es krim pun tidak jadi, ia memilih langsung pulang ke rumah. Toh di rumahnya pun Adel selalu stok es krim di kulkas karena Ashel sangat menyukai es krim apalagi ketika moodnya kurang baik.

I'm Still Here Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon