11. S u m p a h || 1200 Detik⏲

960 182 38
                                    

Hari sudah malam, Bulan sudah muncul di atas langit.
Malam ini Bulan terlihat begitu terang dan Bulat dengan sempurna. Malam ini juga sangat cerah, mungkin karena Hujan sudah turun siang hari tadi.

Andin berpamitan pada Al untuk pulang. Tak baik jika laki - laki dan perempuan yang tidak memiliki status apa-apa berada di dalam satu rumah. Fitnah bisa saja terjadi djantara keduanya.

Sepi, itulah yang kembali Aldebaran rasakan setelah Andin meninggalkan rumahnya. Ia membanting tubuhnya kursi kerja nya, ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan, terutama pekerjaan yang sedang di jalankan bersama dengan saudara kembar nya yaitu Ardikta.

PT. Aldebarankejora adalah sebuah perusahaan Arsitektur milik Aldebaran Dewangga yang berdiri sudah hampir 3 tahun lamanya. Perusahaan milik nya saat ini sedang diminati banyak perusaahaan lain yang ingin bekerja sama.

Mereka bilang, Perusahaan Aldebaran ini adalah perusahaan terbaik yang di Pegang oleh anak muda. Banyak dari pengusaha lain yang tahu ada juga pengusah muda di luaran sana, tapi mereka sangat jatuh cinta dan ingin bekerja sama dengan perusahaan Aldebaran.

Berbeda dengan Aldebaran. Ardikta hanya melanjutkan perusahaan milik Sang Papa, Raharja. Perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan Makanan. Perusahaan nya saat ini juga bekerja sama dengan Perusahaan Aldebaran untuk membangun beberapa cabang lagi di setiap daerah, terkhusus nya di Surabaya.

" Hoammm " Aldebaran menguap sambil menutup mulut nya dengan tangan kirinya. Menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi putar berwarna hitam itu.

Nampak nya setelah bermain hujan tadi, di tambah Perut yang sudah kenyang Aldebaran pun menjadi mengantuk. Ia mencoba memejamkan matanya sejenak agar nanti bisa bangun di tengah malam untuk melanjutkan Pekerjaan nya.

Ia terpejam cukup pulas, dan ia bermimpi. Bahkan dalam kondisi tertidur ia juga masih bisa sambil menangis entah apa yang ada di dalam mimpinya itu. Sepertinya penuh haru atau bahkan menyakitkan dan menyedihkan ?.

[ Beberapa Hari Kemudian ]

Hari ini adalah hari dimana Aldebaran dan Ardikta akan meeting bersama di Sebuah Caffe. Keadaan Ardikta yang sudah membaik membuat nya sudah bisa beraktifitas kembali.

Seperti biasa, Aldebaran selalu datang tepat waktu bahkan setengah Jam sebelum meeting dimulai Ia sudah datang. Berbeda dengan Ardikta yang selalu datang telat dan terburu-buru.

Ia melihat ke arah jam tangannya sudah hampir 1 Jam lanaya ia menunggu kedatangan Ardikta, tapi tak datang juga. Al berdecak kesal bahkan ia sudah menghabiskan 2 cangkir Kopi hanya untuk menunggu kedatangan Ardikta.

" Kebiasaan! Ini kedua kalinya ya Anda telat saat meeting dengan saya! Tau prifesional dan On time kan ? Anda seorang pengusaha bukan ?! " Tegas Aldebaran saat Ardikta datang, dengan style Jas berwarna Biru dengan kemeja Putih. Sedangkan Aldebaran dengan Setelan Jas berwarna abu dan kemeja Hitam.

" Maaf bro, santai aja kali. Sama saudara sendiri ini " Balas Ardikta yang langsung duduk dan meminum Kopi milik Aldebaran.

Melihat tingkah Ardikta yang seperti itu membuat Aldebaran kesal. Ia mendobrak meja di hadapannya. " Ini kelakuan orang Jakarta ya ? Enggak punya etika ? Atau nggak diajarkan dengan orangtua Anda ?! " Kesal Aldebaran.

Ardikta masih menimpali Aldebaran dengan candaan.
" apasih Al bekas saudara nya sendiri masa nggak mau "

Aldebaran berdecak kesal. Rahang nya mengeras, menahan emosi nya." Udah telat! ga ada attitude! Ini yang namanya Pengusaha ?! Eh lupa anda kan hanya meneruskan perusahaan saja, Jadi ya seperti ini deh____"

" Sudah Cepat, kita mulai meeting hari ini. Saya tidak bisa lama saya rasa setengah Jam cukup " Lanjut Aldebaran.

Ardikta hanya menggeleng. Saudara kembar nya itu benar-benar kaku, jutek, serius dan sangat tidak bisa di ajak untuk bercanda. Meeting Pun dimulai. Semua berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Dan setelah meeting selesai Ardikta meminta Izin kepada Aldebaran untuk bertemu dengan Pardi dan Ammy.

1200 Detik [ End ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang