14. P e r c e r a i a n 2 || 1200 Detik⏲

819 154 32
                                    

Siang itu Raharja sudah kembali ke Apartement nya, terlihat disana Ada Aldebaran sedang duduk santai di sofa sambil memainkan handphone. Kedatangan Raharja di sambut Aldebaran yang langsung mencium tangannya.

" Papah dari mana ? " tanya Al sopan.

Raharja tersenyum, ia belum siap untuk memberitahu dan menjelaskan kepada Aldebaran darimana dirinya sebenarnya.
" Gak darimana mana nak, habis ketemu temen lama papah. Oh iya sore ini kita pulang ke Surabaya ya " Jelas Raharja.

Aldebaran mengerutkan keningnya. " Kita ? Papah mau ikut lagi ke Surabaya ? Saran Al gausah deh pah, papah disini aja temenin mamah, saat ini mamah pasti butuh papah " Balas Aldebaran.

Raharja terenyuh, setelah semua yang terjadi pada Aldebaran. Anaknya itu masih saja memikirkan oranglain daripada dirinya sendiri. " Gak apa-apa, papah masih kangen sama Al " Jelas Raharja.

Meski Al menolaknya, Raharja tetap saja, Ia kekeh dengan keputusannya. Saat ini baginya kesehatan mental Aldebaran adalah yang lebih penting. Ia ingin menebus semua yang sudah Aldebaran alami selama ini.

°°°

Surabaya, 21.15 WIB

Aldebaran dan Raharja sudah kembali di Surabaya. Mereka juga sudah kembali di kediaman milik Aldebaran, rumah yang memiliki halaman yang sangat luas itu. Setibanya dirumah mereka langsung berbersih diri dan menyantap makan malam yang sudah mereka beli di perjalanan menuju rumah tadi.

Saat makan malam berlangsung, Raharja nampak berbicara serius dengan Aldebaran. Ia menitipkan banyak pesan kepada Putra nya itu. Raharja berpesan agar Al harus selalu kuat dalam menjalani lika-liku kehidupan yang terjadi di dalam hidup nya.

" Papah, akan temani Al lewati masa-masa ini sampai kamu sembuh! Papah janji itu " Ucap Raharja seraya mengenggam tangan Aldebaran.

" Selama ini kamu udah jadi anak yang kuat, jadi apapun yang terjadi setelah ini, Papah yakin kamu pasti juga kuat, Papah percaya itu! " Lanjut Raharja.

Al yang bingung dengan yang di maksud Raharja hanya mengangguk dan mengiyakan saja perkataan Raharja. Dan ia bertekad ia harus lebih kuat, dia seorang laki-laki. Apalagi saat ini Al sudah banyak di kelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya seperti Raharja, Andin, Dr. Arsyad, dan Dr. Anggis. Semuanya begitu baik kepada Aldebaran. Mereka lah semangat hidup Aldebaran saat ini.


Terutama Wanita cantik, Pintar, dan banyak tingkah yang mendpaat Julukan inem dari Aldebaran itu, ya siapa lagi kalau bukan Andin. Andin adalah salah satu, bahkan alasan terbesar Aldebaran untuk menjadi sosok lelaki yang lebih baik lagi. Tanpa dia sadari ia telah bertekad untuk terus menjaga Andin sampai kapan pun, mungkin rasa cinta nya sudah semakin besar kepada Andin.

" Al, Papah akan pisah sama mama " Ucap Raharja datar.

" Hah ?! " kaget Aldebaran.

Ia terkekeh, dan tak percaya dengan maksud perkataan yang diucapkan oleh Raharja itu. Pertanyaan mulai muncul di kepalanya, mengapa orangtuanya itu ingin bercerai, padahal Aldebaran tahu betul kalau Raharja sangat mencintai Marissa.

" Pah, ada apa ? Papah berantem sama mamah lagi ? Cerita sama Al ya " Ucap Aldebaran.

Raharja menatap mata Aldebaran, mata yang terlihat begitu mencemaskan dan khawatir sekaligus sedih setelah mendendengar kabar menyakitkan hati itu. " Papah sudah muak nak, muak dengan semua sikap mamah kamu selama ini kepada kamu! Sudah cukup selama ini dia melukai hati kamu sayang " Jelas Raharja.

1200 Detik [ End ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang