Ungkapan Hati II

541 119 16
                                    

Setiap Manusia yang terlahir kedunia ini pasti sudah memiliki jalan hidup dan takdirnya masing-masing. Sama halnya dengan saya, Aldebaran Dewangga. Saya tidak pernah meminta dilahirkan pada keluarga yang seperti apa dan bagaimana mereka, yang pasti sudah Takdir nya untuk berada diantara mereka.

Sebagai seorang anak salahkah jika saya menjadi sosok yang sekeras kepala dan se cuek ini. Terlihat seperti egois dan masa bodo terhadap mereka. Tidak kah mereka tahu, bahwa hati kecil ini sejujurnya sangat menyanyangi dan mencintai kalian ? Keluarga kami memang masih untuh dan lengkap, namun rasanya lebih menyakitkan dari pada keluarga yang tak lengkap. Orangtua yang lengkap tetapi tak bisa merasakan kasih sayang nya.

Tuhan...
Bolehkah Saya titipkan rasa cinta dan sayang saya untuk mereka lewat cahaya sinar bintang Aldebaran di langit Jakarta sana ? Sampaikan bahwa Sinar ini adalah cinta untuk mereka.

Cinta untuk Mama yang sudah bertaruh nyawa demi melahirkan saya.

Cinta untuk Papa yang sudah bekerja keras demi sesuap Nasi keluarganya.

Cinta ini tidak pernah hilang, hanya saja kini terbalut dengan rasa kekecewaan dan luka yang begitu mendalam. Ada rasa nyaman saat mengingat kalian bahwa kita adalah sebuah keluarga. Tetapi rasa menyakitkan juga sekaligus datang menyesakan dada.

Tuhan...
Aku percaya ini Takdir dan ketetapan mu, tetapi apakah jalannya harus seberat, dan sesakit ini Tuhan ?. Memang benar kata orang saya adalah seorang anak laki-laki, yang tidak boleh menangis dan lemah, tetapi saya ini juga Manusia. Manusia yang masih berumur 15 Tahun, yang pada kenyataannya masih membutuhkan Rasaa cinta dan kasih sayang kedua orangtua.

Bukan Tuhan, bukannya Saya tidak menysukuri segala nikmat dari mu ? Tetapi apakah boleh, Saya menjadi anak laki-laki Normal lainnya yang bisa tertawa bahagia bersama keluarga kecilnya, Apa Saya tidak pantas untuk itu Tuhan ?

Apa salah Jika saya terlahir di dunia Ini ? Seperti perkataan Mama ?

Tetapi papah bilang, Saya adalah Harta paling berharga dan Anugerah terindah. Lantas Siapa yang benar disini ?

Saya Si Pembawa Kesalahan Besar ?

Atau

Saya si Harta Berharga dan Anugerah Terindah ?

Dari Saya Yang Bimbang.

Aldebaran Dewangga.
Surabaya, 11 - 07 - 2010

1200 Detik [ End ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang