Chapter 39

22 12 0
                                    




◇◇◇



Dylan mengangkat kelopak matanya perlahan. Matanya menatap hamparan laut biru di hadapan dengan tatapan menerawang. Tatapannya lurus ke depan dan kosong, seraya menggenggam erat besi pembatas dermaga. Pikirannya kacau balau. Jika biasanya suara deburan ombak mampu menenangkan isi kepalanya, kini justru malah sebaliknya. Suara ombak itu malah membuat pikirannya bertambah kacau, menciptakan banyak tanya yang berkelindan dalam kepala, pula suasana hati yang campur aduk. Semuanya bercampur menjadi satu. Dan itu semua sukses mengacaukan hidup Dylan.

Hadi Reswara - Hanenda Buana Argani. Dylan tak pernah menyangka jika mereka memiliki keterkaitan yang erat. Hanenda Buana, ayah dari perempuan yang tidak akan berhenti ia cintai. Hanenda Buana dulunya adalah Jenderal Angkatan Darat Indonesia. Lima tahun lalu ia diturunkan dari jabatannya atas kasus penyelundupan senjata, penjualan senjata ilegal, korupsi, serta pengedaran obat-obat terlarang di kalangan tentara. Tidak hanya jabatannya yang dimutasi, tetapi dia juga mendapat hukuman mati atas pelanggaran hukum yang telah dilakukan oleh seorang prajurit. Kesalahan yang ia lakukan merupakan pelanggaran terberat. Dan setelah lima tahun kasus itu berlalu, ternyata kakeknya lah penyebab itu semua bisa terjadi. Kekuatan memiliki banyak kaki-tangan dan orang-orang dalam yang terpercaya membuat Hadi bisa melakukan apa saja dengan mudah. Termasuk hal tidak terpuji itu. Kecemburuan terhadap pangkat membuatnya buta. Dan menghalalkan cara kotor untuk mendapatkan pangkat.

Lalu... apa dia masih bisa Dylan jadikan panutan?

"Kenapa kamu gak pernah kasih tahu aku, kalau Papa kamu adalah orang yang sangat dihormati, Lea... kenapa kamu nyembunyiin hal sepenting itu dari aku?" Desis Dylan sarat akan rasa kecewa. Ia mendesah pelan sembari menunduk dalam. Kembali teringat terakhir perjumpaannya dengan Ileana. Sekarang Dylan mengerti maksud ucapan Ileana malam itu. Dan sekarang terjawab sudah semuanya, mengenai foto Ileana bersama seseorang berseragam tentara dan Ileana yang sering memimpikan ayahnya. Kepingan puzzle itu telah bersatu sekarang.

Kalau kamu ada di posisi aku, apa kamu sanggup untuk gak membenci diri kamu sendiri? Gak ada orang yang bisa nerima orang yang udah misahin dia dengan orang yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Maafin aku... Lea... aku benar-benar minta maaf..." Sesal Dylan dari hati terdalamnya.

Kasus ini belum diketahui banyak orang. Dylan juga belum memiliki waktu untuk menemui kakeknya. Dia tidak tahu bagaimana kasus ini akan berakhir. Namun yang pasti, Dylan akan berpihak pada Ileana. Dan seandainya Hadi mendapatkan apa yang telah Letnan Jenderal Hanenda terima, Dylan tak masalah. Karena dia tidak akan berpihak pada yang salah. Dylan pastikan itu.







Memang, sebelumnya Aksa telah mendapat kabar bahwa Korps Darat meminjam kapal dari Korps Marinir. Mereka mengatakan ada kunjungan ke Negara sebelah melalui jalur laut. Komandannya memberi izin. Itu sebabnya Aksa tak heran lagi kala melihat sebuah kapal perang - yang tidak seharusnya beroperasi - dari kompinya tengah belayar di laut lepas saat ini. Mengendarai jetski-nya dengan pelan, perlahan Aksa berhenti dengan jarak beberapa mil dari kapal tersebut. Pupil matanya mengecil saat ia menyipitkan mata guna memperjelas penglihatan, melihat kapal perang milik timnya dihampiri oleh kapal penangkap ikan milik nelayan. Merasa ada yang tak beres, Aksa segera memakai teropong yang menggantung di leher agar objek yang tertangkap retinanya terlihat lebih jelas. Baru saja teropong itu melekat di matanya, pupil Aksa melebar. Dari kapal nelayan tersebut Aksa melihat ada seorang perempuan dipaksa naik ke atas kapal perang milik satuannya. Ia rasa ada yang tidak beres di sini. Ini laut lepas yang jarang dilalui, sangat sering terjadi hal-hal ilegal di sini.

Sebelum memutuskan untuk membuntuti mereka, alangkah baiknya Aksa laporkan kecurigaannya ini pada Dylan yang sedang berjaga di dermaga agar dapat bekerja sama. Segera ia keluarkan handie walkie-nya dan memanggil Dylan melalui benda itu.



One Man Million FeelingsWhere stories live. Discover now