9 - Erika

4.4K 546 12
                                    

Bates telah berada didepan rumah penyihir tertua yang terkenal kejamnya. Ia berdiri di depan pintu dan tidak berani masuk.

'Bagaimana jika aku seorang harimau putih dikutuk oleh penyihir itu menjadi kucing. Aku tidak mau, aku tidak ingin seperti Kiara yang terkena kutukan. Memang benar, aku akan setia bersama Kiara tapi aku sama sekali tidak ingin hidup sambil memikirkan kutukan.' Pikir Bates sambil berjalan kesana kemari.

"Apa yang kau lakukan didepan rumahku, Bates?" Tanya seorang wanita muda yang sangat cantik dan memukau.

Bates melihat dari atas sampai bawah, ia sama sekali tidak mengenali wanita cantik yang ada didepannya saat ini.

"Apakah kita saling kenal?" Tanya Bates kembali.

Wanita itu tersenyum tipis, "Waktu kau masih kecil dan belum bisa berubah wujud menjadi manusia, Kiara mengendongmu dalam wujud harimau putih yang berlumuran darah dan membawamu kesini. Karena di Kerajaan Selatan sama sekali tidak ada dokter dan jika ia membawamu ke Kerajaan tetangga kau mungkin saja akan mati diperjalanan. Ia juga mengancamku jika aku tidak dapat menyelamatkanmu ia akan membunuhku. Bahkan, jika kau tidak bergerak sebentar saja. Dia akan panik dan memarahiku. Sungguh kisah lama yang sangat menarik." Cerita wanita itu dengan suara lembutnya.

Bates yang mendengar cerita dari wanita itu meneteskan air matanya sedih dan terharu, ia tau Kiara yang menyelamatkannya tetapi ia tidak tau kisah dibalik penyelamatannya.

"Aku tidak menyangka Yang Mulia sangat perhatian sekali padaku." Ucap Bates yang terharu.

"Kiara memang terlihat kasar, kejam dan jahat. Tapi, sebenarnya ia memiliki hati yang sangat baik dan tulus. Mungkin sifatnya seperti itu karena masa lalunya," wanita itu berusaha tersenyum ketika mengingat masa lalu Kiara yang menyedihkan.

Bates menganggukan kepalanya, mengiyakan ucapan wanita itu. Kiara memang orang yang sangat baik hanya saja pemalas, kasar dan kejam.

"Jadi, apa yang membuatmu datang kemari?" Tanya wanita itu.

"Yang mulia menyuruhku untuk mencari penyihir tertua yang terkenal dengan kekejamannya itu." Jawab Bates dengan jujur dan menghapus air matanya dengan tangannya.

"Kau bertemu dengan orang yang tepat, aku adalah Erika penyihir tertua yang terkenal kejam." Balas wanita itu yang membuat Bates memlotot.

"Berhentilah bercanda, kau sama sekali tidak terlihat tua dan kejam. Sangat berbeda sekali dengan rumor," Bates tidak percaya dengan wanita yang ada didepannya.

"Bukan hanya siluman yang bisa awet muda tapi penyihir juga. Kalau untuk rumor tentang penyihir tertua yang terkenal kejam, itu ratumu sendiri yang menyebar rumornya." Ucap Erika dengan suara lembutnya dan senyuman.

Dan setelah semua pembicaraan yang mereka lakukan, akhirnya Bates membawa Erika ke Kerajaan selatan untuk bertemu Kiara.

Kiara yang melihat batang hidung Bates dan Erika memasang wajah kesal.

"Apa yang kalian lakukan sampai membuatku menunggu selama ini," kesal Kiara sambil memakan cemilannya.

"Apa yang membuatmu memanggilku, Kiara?" Tanya Erika lansung tanpa basa-basi.

"Yang Mulia," ralat Kiara, dirinyasangat suka dipanggil dengan sebutan Yang Mulia, ia merasa sangat keren dan wibawa ketika dipanggil dengan sebutan yang mulia.

"Iya, Yang Mulia." Ralat Erika penuh dengan penekanan dan senyuman.

Kiara tersenyum senang ketika dipanggil yang mulia, "Pulihkan ingatanku sekarang juga, Erika. Kau yang telah menghapus ingatanku," ucap Kiara yang lansung berubah menjadi serius dan mencengkram pakaian Erika dengan kuat.

VERADERINGWhere stories live. Discover now