19 - Mesin Pembunuh

2.3K 341 23
                                    

Kiara menjilati darah yang ada di bibirnya, lalu menatap kearah siluman wanita itu. "Bunuhlah aku, jika kau memiliki kekuatan yang sebanding denganku. Ellia."

"Kau adalah pembunuh dan sampai kapanpun aku tidak akan memaafkanmu. Kau membunuh kekasih yang sangat aku cintai. Aku akan membuatmu menderita dan merasakan hal yang sama."

"Lagi-lagi masalah ini, sudah aku jelaskan beberapa kali. Dia ingin menikah denganmu dan merebut kekuasaan dengan cara membunuh kakakmu. Apa kau mengerti?"  Balas Kiara yang selalu menjawab dengan jawaban yang sama.

"Tidak, aku tidak mengerti dan tidak mau mengerti." Jawab Ellia dengan keras kepala.

"Kalau begitu, apa kau ingin melihat kakakmu mati di tangan orang jahat sepertinya?" Kiara menatap kearah Ellia.

"T-tapi, kau juga membunuh kekasih kakakku dan men--" Ellia lansung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.

Mata Kiara lansung berubah menjadi serius dan dengan kekuatannya ia melepas ikatannya. "Ceritakan padaku, Ellia."

"Tidak mau, kakakku akan marah jika aku menceritakan ulang kejadian itu. Apalagi jika aku memceritanya padamu." Ellia mengelengkan kepalanya.

"Aku berjanji akan menemukan cinta sejatimu, jika kau menceritakannya." Janji palsu yang di buat Kiara membuat Ellia berpikir beberapa kali dan akhirnya memutuskan untuk mengatakan.

"Kau membunuh calon ratu negara pusat di saat pelantikan. Kau kehilangan kendalimu setelah keluar dari penjara abadi. Kau bagaikan mesin pembunuh yang selalu haus akan darah. Ribuan tahun lalu kau adalah makluk yang paling ditakuti dalam dunia siluman. Bahkan tidak ada yang berani mengungkit namamu. Tapi sekarang semua orang bahkan berani memanggil namamu dan membuatnya seperti bahan candaan." Jelas Ellia yang menghela nafas diakhir kalimat.

"Aku tau, bahkan ribuan tahun lalu. Julukanku adalah siluman pembawa kematian. Tapi, kenapa aku bisa seperti sekarang ini? Aku kehilangan ingatanku begitu saja, aku sangat tidak bisa menerima hal ini. Berkali-kali aku mencoba untuk mengingatnya, tapi aku akan kembali dengan rasa sakit di kepala yang mendalam dan membuatku tidak bisa menahan rasa sakit itu. Kenapa tidak ada yang ingin memberitahuku soal masa laluku?" Kiara menghela nafas panjang. Ia sama sekali tidak bisa mengingat apa yang telah ia lakukan ribuan tahun lalu.

Ellia mendekat kearah Kiara dan berbisik, "sebenarnya hampir semua siluman yang ada di dunia ini tau dengan kisahmu. Hanya saja mereka takut dengan sosok siluman yang selalu melindungimu dari belakang. Ia tidak ingin kau tersakiti dengan masa lalumu karena itu dia yang menghapus ingatanmu."

"Dia yang menghapus ingatanku? Bukankah Erika yang menghapusnya?" Tanya Kiara yang ingin memastikan jawabannya.

"Lebih tepatnya ia yang menyuruh Erika untuk mengatakan bahwa Erika yang telah menghilangkan ingatanmu. Apa kau ingin tau siapa pria yang sangat mencintaimu itu? Ia bahkan merelakan hal yang berharga di hidupnya untuk melindungimu. Bahkan, saat kau hampir mati pria itu mengeluarkan jantungnya sambil menangis dan berdoa untuk menyelamatkanmu." Bisik Ellia sambil tersenyum.

"Siapa pria itu?" Tanya Kiara dengan wajah penasaran.

Ellia berjalan menjauh lalu tersenyum, "aku akan mati jika menyebutkan namanya karena cintanya yang begitu kuat padamu. Tapi, aku bisa mengatakan satu kalimat yang membuat satu ruangan seolah mati membeku ketika mendengarnya."

"Ia adalah pria yang mengatakan...

Alasanku mencintai hidupku adalah karena dengan kekuatanku aku bisa menghidupkanmu kembali dan membuatmu bahagia setiap detiknya. Maka dengan itu lupakan aku jika aku memberikan kesedihan dan kekecewaan padamu. Tapi, ingatlah aku jika kau mencintaiku dan mengganggap keberadaanku penting bagimu."

Entah kenapa ketika mendengar hal itu air mata Kiara terjatuh tanpa ia sadari. Ia melupakan pria yang melindunginya dengan seluruh kekuatannya. Berarti pria itu memberika rasa sedih dan kecewa yang mendalam. Tapi siapa pria itu sebenarnya? Jangan bilang dia adalah--.

*****

Hallohai, apa kabar? Hehee. Ada yang rindu ga ni? Demi apapun saya update karena melihat komen yang bertanya apakah saya masih hidup? Hahahaha. Btw, karena notifnya saya jadi teringat untuk update. Maaf ya, jika updatenya lama. Hehe. Selamat menikmati ceritanya.

VERADERINGWhere stories live. Discover now