14 - Hingggg

3.8K 415 15
                                    

Dingin

Dingin..

Dingin....

Gumam Kiara beberapa kali, es beku yang seolah membekukam dirinya membuatnya tidak bisa bergerak. Seluruh tubuhnya memutih begitu juga dengan rambutnya yang ikut memutih.

"Sebenarnya apa salahku?" Tanya Kiara dalam hati yang sama sekali tidak tau kesalahannya.

"KIARA!!! SADARLAH!!" Teriak pria itu yang melihat kearah Kiara yang keadaanya semakin parah.

Kedua mata Kiara lansung terbuka lebar tanpa tujuan dan kedua matanya lansung berubah warna menjadi violet.

"KIARA!!!" Teriak pria itu lagi.

Tubuh Kiara mengambang, kukunya tiba-tiba memanjang. Beberapa helai rambutnya terbang membuatnya terlihat begitu mengerikan. Ia tersenyum sambil melihat kearah sumber suara dan menatapnya penuh dengan arti.

"Aku telah lama menunggumu," ucap Kiara yang mencengkram pakaian pria itu.

"KIARA!!! SADARLAH!!! Ini tidak sepertimu." Pria itu terus memanggil Kiara yang tatapannya terlihat sangat dingin.

"Serigala yang begitu dingin dan kejam ternyata memperhatikanku. Apa kau menyukaiku?" Tanya Kiara dengan sangat berani dan menyentuh wajah pria yang ada di depannya.

Kukunya dengan sengaja memberi goresan pada pipi Erden hingga mengeluarkan sedikit darah segar. Lalu , ia menjilati pipi Erden layaknya kucing.

"Manis," katanya sambil menjilati bibirnya yang menyisakan sedikit darah Erden.

"Kau terus menggodaku, Kiara. Bagaimana pun aku adalah seorang pria," ucap siluman serigala putih itu sambil menatap rubah yang sedang kehilangan kendali itu.

"Apakah kau mencintaiku, Erden?" Tanya Kiara lagi dengan tatapan menggoda.

Siluman rubah terkenal dengan parasnya yang cantik dan pandai dalam menggoda pria. Tidak ada pria yang bisa menolak kecantikan dan godaannya. Bahkan pria tersetia sekalipun.

Kiara mengeluarkan kedelapan ekornya dan membuatnya semakin dekat dengan Erden. Senyumannya yang manis bagaikan cahaya matahari telah menyinari hati serigala dingin itu.

"Hanya kamu yang berani untuk menggodaku, Kiara. Maka jangan salahkan aku jika sesuatu terjadi padamu." Erden memegang pipi Kiara dengan lembut.

Rubah yang sangat suka di elus itu lansung mengoyangkan ekornya dan kedua telinganya muncul begitu saja karena belaian tersebut.

Hingg

Suara Kiara keluar tanpa sadar. Ia lansung mengedipkan matanya beberapa kali sambil menatap kearah Erden, malu.

"Dirimu tidak pernah berubah sejak pertama kali aku mengenalmu." Ucapnya sambil mengelus kepala Kiara seperti hewan pelihara.

"Apakah aku terlihat manis saat ini?" Tanya Kiara dengan suara yang manja.

"Dimataku kau selalu terlihat manis, aku menyukai apapun yang kau lakukan." Jawab Erden yang tidak bisa berhenti menatap kearah Kiara.

Kiara tersipu malu ketika mendengar pujian itu. Kedua mata ungunya menatap Erden semakin dalam.

Tiba-tiba jantungnya terasa sangat sakit. Seolah sebuah panah menancap kearah jantungnya. Tubuhnya kembali kedinginan.

"Dingin," batinnya yang berusaha menahan rasa dingin yang menusuk tubuhnya.

"Erden, apa kau akan melakukan apapun untukku?" Tanya Kiara dengan wajah serius.

Serigala putih itu mengangguk dan tidak memikirkan hal apapun saat ini.

"Kalau begitu maafkan aku," ucap Kiara yang memejamkan matanya dan lansung mencium Erden tanpa aba-aba.

Erden melotot kearah Kiara.

"Ini terasa sedikit hangat," ucap Kiara setelah mencium Erden.

"Kiara, kau bisa memulainya. Tapi, jangan berharap aku bisa mengakhiri ini dengan mudah."

Erden memegang tengkuk Kiara dan memperdalam ciuman mereka. Erden dengan lihai menggerakan bibirnya, tangan kanannya terus menekan tengkuk Kiara untuk memperdalam ciumannya. Lalu, ciumannya turun ke leher Kiara.

*****

Hallo gaes, jadi mau info tentang cerita Veradering ini. Banyak yang saya rombak karena merasa alurnya tidak pas. Jadi, sekian dulu ya gaes. Hehe. Luv u gaes 💕

VERADERINGWhere stories live. Discover now