10 - Hilang

4.3K 544 15
                                    

"Tidak, Yang Mulia. Kau pernah mengatakan padaku apapun yang terjadi jangan pernah pulihkan ingatanmu. Bahkan, jika kau membuat dunia ini runtuh sekalipun jangan pernah pulihkan ingatanmu. Kau terus mengingatkanku tentang hal ini," Wajah Erika juga berubah menjadi serius.

Ini bukan pertama kalinya Kiara menyuruhnya untuk memulihkan ingatannya, Kiara sudah sangat frustasi. Ia sama sekali tidak bisa mengingat apa yang pernah terjadi sebelumnya dan kenapa ia menyuruh Erika menghapus ingatannya. Ini sungguh menggilakannya.

"Bagaimana jika kau mengembalikan sedikit saja ingatanku? Aku sangat penasaran apa yang terjadi padaku ribuan tahun lalu dan kenapa penyihir pria itu mengutukku dan satu hal lagi, kenapa aku sering memimpikan diriku yang dicambuk." Kiara menatap Erika dengan wajah memohon.

"Tidak, Kiara." Tolak Erika.

"Kau sungguh tidak mau memulikan ingatanku?" Tanya Kiara lagi untuk memastikan.

"Tidak," jawab Erika dengan singkat. Ia takut Kiara akan menyesal jika ia memulihkan ingatannya.

"Kalau begitu keluarlah dari Kerajaanku." Usir Kiara dengan wajah kesal.

Erika menghela nafas dengan kuat, ini selalu terjadi jika ia tidak melakukan apa yang Kiara inginkan. Tapi, ia sama sekali tidak marah karena....

"Tinggalah disini, diluar sangat dingin dan sedang badai. Jika kau terbang di cuaca seperti ini kau akan menghilang dan mati dengan mengenaskan." Lanjut Kiara yang masih memasang wajah kesal.

Karena hal inilah Erika sama sekali tidak bisa marah dengan Kiara walaupun bahasanya sangat tidak sopan tapi Kiara selalu menggunakan alasan badai untuk membuatnya tinggal dan melindunginya.

"Kiaraaaa~" panggil seorang pria dengan suara lantang yang masuk begitu saja ke kerajaan Kiara.

"Suara ini? Untuk apa si burung bangkai itu datang kesini?" Panik Kiara ketika mendengar suara Cayden sang Phoeniz dan melihat kearah Erika dan Luca berulang kali.

"Erika sembunyilah, jika ia tau kau ada disini. Ia akan segera membunuhmu dan bawa Luca bersamamu, cari tempat sembunyi eraman di Kerajaan ini." Lanjut Kiara yang panik dan dengan cepat Erika mengendong Luca untuk sembunyi.

"Kiaraaa, apa kau tidak ingin menemuiku?" Cayden terus menelusuri  kerajaan untuk mencari Kiara.

Kiara dengan langkah kesalnya segera menuju ke sumber suara yang terus memanggil namanya.

"Apa yang kau lakukan di Kerajaanku dan bagaimana bisa kau masuk tanpa izin seperti itu? Sangat tidak sopan sekali," Kesal Kiara yang membulatkan matanya sambil melipat tangannya di depan dada.

"Kerajaanmu sama sekali tidak ada penjaga, apa kau tau bahayanya suatu kerajaan jika tidak ada penjaganya? Dan aku datang kesini untuk bekerja sama denganmu." Ucap Cayden.

"Aku adalah Ratu Siluman Es dan tidak ada yang mau datang ke Kerajaanku. Aku adalah siluman terkuat, aku tidak akan bekerja sama dengan siapapun dalam hal apapun," tolak Kiara secara lansung tanpa basa-basi dan mengibas rambutnya.

Cayden menghela nafas mendengar kalimat sombong dari Kiara, "Apa kau tidak tau berita yang sedang gempar?" Tanya Cayden.

"Berita apa?" Tanya Kiara kembali  bingung.

"Anak dari Ellios yang bernama Luca telah hilang dan siapapun yang menemukan anaknya, Ellios akan mengabulkan satu permintaannya  bahkan permintaan tersulit sekalipun." Jelas Cayden.

Kiara menatap Cayden dengan wajah berbinar, "Sungguh? Dapat mengabulkan permintaan apapun?" Ulang Kiara dengan senyuman diwajahnya.

Cayden mengangguk, mengiyakan Kiara.

'Aku harus memanfaatkan hal ini.' Batin Kiara penuh dengan kesenangan dan memikirkan hal penting untuk bertahan hidup.

VERADERINGWhere stories live. Discover now