12 - Luka

4.6K 543 25
                                    

"Maafkan aku, Luca. Aku akan menukarmu untuk kehidupanku yang sangat penting. Dengan begitu aku bisa menhapus kutukan ini. Tenang saja kau tetap bisa memanggilku dengan sebutan mami saat kita bertemu," ucap Kiara dengan senyum.

"Tidak, aku tidak mau." Tolak Luca secara lansung.

Kiara lansung melotot kearah Luca, "Aku seorang Ratu siluman es tidak menerima penolakan," ucap Kiara dengan sombongnya.

"Mami akan menderita," balas Luca dengan wajah serius.

Kiara mengeleng, "kau tidak perlu memedulikan aku. Aku sudah menderita cukup lama, bahkan sebelum kau dilahirkan." Ucap Kiara yang tidak memedulikan Luca dan berjalan pergi.

Tapi, Luca memegang dengan erat tangan Kiara. "Kali ini saja dengarkan aku, mami. Aku tidak ingin mami menyesal. Aku tidak peduli jika aku harus mati demi menyelamatkan mami. Tapi, aku tidak bisa melihat mami menderita bersama papa." Luca terlihat sangat dewasa kali ini.

Kiara membalikan dan mensejajarkan tubuhnya dengan Luca, "kau sudah dewasa, tapi, umurku jauh lebih tua darimu. Aku tau apa yang aku lakukan," Kiara menganggap remeh ucapan Luca dan berjalan meninggalkannya.

"Namaku Luca, tapi nama ini adalah pemberian darimu." Ucap Luca yang membuat Kiara menjadi penasaran dan menghentikan langkahnya.

"Candaanmu tidak lucu," Kiara membulatkan matanya.

"Namaku Luca yang berarti Luka. Luka yang berusaha kau sembunyikan dan kau lampiaskan dalam namaku." Luca menatap Kiara tanpa berkedip sekalipun.

"Aku hampir percaya dengan ucapanmu," ucap Kiara tersenyum mengejek.

"700 tahun telah berlalu dan papaku selalu menyalahkanku atas segalanya."

700 tahun sama dengan 7 tahun diusia manusia.

"Apa yang kau ketahui 700 tahun lalu?" Tanya Kiara yang berubah menjadi serius.

"mami meninggalkanku," jawab Luca secara lansung.

"Aku tidak pernah meninggalkan siapapun dalam hidupku," ucap Kiara yang membantah ucapan Luca.

"Kau meninggalkan semua orang yang membuatmu merasa kecewa, sakit hati dan ingin balas dendam. Kau melampiaskan itu padaku lalu meninggalkanku." Ucap Luca dengan wajah serius.

Kepala Kiara kembali terasa nyeri setiap mendengar ucapan Luca hingga membuatnya terjatuh ke lantai.

"Yang Mulia," panik Bates.

"700 tahun lalu, kau masih sangat muda dan tidak mungkin kau tau tentang masa laluku." Ucap Kiara dengan suara lemas dan berusaha mengingat apa yang terjadi 700 tahun lalu.

"Papaku selalu menyebut namamu saat ia tertidur dan suatu hari aku penasaran siapa yang selalu papaku panggil di dalam mimpinya. Ia selalu memanggil nama mami, Kiara."

Kiara tersenyum, "apakah mungkin ia diam-diam menyukaiku? Jika benar aku akan membuatnya terus memikirkanku sampai akhir hidupnya."

"Tidak, mami. semua orang boleh menyelamtkanmu kecuali papa. Papa adalah orang yang sangat-sangat jahat di dunia. Mami tidak mungkin akan bisa bertahan hidup dengan papa."

Kiara menatap kearah Luca dan mengangguk, 'Untuk saat ini aku akan mengiyakanmu karena kepalaku terasa sangat sakit. Aku tidak suka berdebat dengan anak kecil yang keras kepala sepertimu.' Batin Kiara sambil memegang kepalanya yang terus berdenyut tanpa henti. 

VERADERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang