33 - Keluarga?

72 5 0
                                    

Asterio Studio & Lounge, Jakarta Selatan...


"KENAPA hidupku mendadak penuh skenario pahit mereka?" Begitulah pikiranku saat ibu kandungku yang nggak memedulikanku selama bertahun-tahun tiba-tiba mau mencariku hanya karena hubungan kami diketahui publik. Apa dia memang menginginkanku? Nggak. Aku nggak akan menanyakan ini. Nggak akan. Aurora melihat sekelilingnya seraya ia mengontrol pikirannya yang seperti benang kusut.

Ruangan yang cukup luas, tertutup, dan berdesain penuh relief kayu dan bebatuan bercat putih ini sungguh terasa asing dan dingin saat Aurora duduk di hadapan dua orang yang belum dikenalnya. Rasanya lebih baik ia mengenal orang sekaku, searogan, namun sangat menghargai waktu seperti Jonas daripada menemui mereka. Kehadirannya masih membuat semangatnya menyala. Sementara mereka malah membuat ia berpikir akan diadili di kursi panas.

"Aurora ... saya Steven. Steven Abisatya," sahut laki-laki yang duduk di depan Aurora. Perawakannya nggak terlalu gemuk, tapi tinggi dan sedikit terlihat lebih muda dari usianya yang sudah memasuki angka lima puluh. Namun, raut wajahnya masih terlihat bugar. Sekilas hidung, alis, dan matanya memang mirip sekali dengan Grey.

Kenapa baru sekarang aku sadar kalau setiap lekuk wajah kami hampir sama. Aku mengira Tuhan menciptakan kemiripan di antara kami bukan untuk keadaan seperti ini. Aku benar-benar belum siap mendengar semua kenyataan ini, batinnya resah.

"Tentunya kamu mengetahui siapa wanita yang duduk di sebelah saya ini, bukan?"

Aurora mengangguk. Bukan karena ia tahu wanita itu seluruhnya. Ia hanya menyetujui pertanyaan Steven. Kebungkaman wanita itu sungguh membuat suasana lounge ini semakin membuat darahnya membeku. Seandainya saja ada Milla di sini, ia pasti bisa diam-diam memegang tangannya untuk mengurangi laju jantungnya. Tapi Milla sudah menolak ikut dan memilih untuk pulang. Mau tak mau, ia harus menghadapi Jaslene dan Steven yang ada di restoran ini. Selain tentunya, Grey yang juga ternyata sudah ada di bangku belakang mobil selama mereka menuju tempat ini. Sepanjang jalan, kami memilih terdiam.

"Kami tahu ini sudah sangat terlambat untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Perpisahannya dengan Jaslene mungkin juga bagian dari kesalahan saya. Karena saya nggak bisa melepaskan pernikahan pertama saya dengan Jaslene, dan sayalah yang telah memberitahu ayahmu tentang Grey jauh sebelum beliau meninggal."

Aurora tersentak.

"Semua yang terjadi pada malam itu murni kecelakaan, Ra. Karena mobilnya tiba-tiba saja keluar dari jalur bebas hambatan dan menabrak sebuah truk yang tengah berhenti di depannya. Itu pun terjadi setelah Jaslene mengijinkan Grey bertemu dengan ayahmu agar bisa menjelaskan tentang dirinya pada kamu dengan baik. Awalnya Jaslene nggak ingin perceraiannya dengan ayahmu membuat kamu ikut merasakan kesedihan yang dialami Grey."

Jadi, perceraian itu benar-benar ada? Aurora semakin heran mendengarnya. Karena Tante Shakila atau Om Garra sama sekali nggak pernah menyebutkan cerita itu. Apa karena ia masih kecil nggak berhak mendengar kenyataan pahit tentang orangtuanya sendiri?

"Saya tahu itu salah. Terlebih Baren benar-benar belum bisa memercayai sepenuhnya tentang anak pertama kami dan karena itulah Grey masih melihat kesedihannya. Saat itu kami telah menyelenggarakan konser tunggal Jaslene di Jepang. Sungguh, saya turut berduka atas kepergian ayah kamu, Aurora. Kalau saja saya tahu Jaslene telah mengandung seorang anak laki-laki tepat setelah perceraian kami terjadi, saya nggak akan mungkin membiarkannya pergi meninggalkan saya. Jaslene juga merasa sedikit bersalah sama ayah kamu saat diam-diam dia meragukan bayi yang ada di kandungannya."

Aurora masih bergeming. Tapi ia tahu penjelasan laki-laki ini sudah membuat api kecil dalam benaknya. Karena ayahnya belum pernah menceritakan apapun tentang Grey, juga pernikahan pertama Jaslene. Ia malah mendengarnya dari Om dan Tante Shakila kalau selama ini ia dan Grey hanya terlahir dari rahim yang sama.

AurorabiliaWhere stories live. Discover now