Enjoy the story~❤️
"Gue kan udah bilang awas tadi, Fel" - Valen.
"Tadi suara apa? Kayak ada barang jatuh," - mama.
"Bukan barang, tapi anak mama. Bantuin dong, kenapa pada liatin doang sih??"
"Ya ampun, Felis, Wonwoo! Kalian ngapain tiduran di sini??" - Papa.
"Anakmu jatuh, pa bukan tiduran" gue eyesrolling.
"Oh jatuh. Ditolongin dong, kok pada liatin doang? Ayo bangun," papa malah ngambil kardus souvenir.
"Papa!"
"Kamu bisa bangun sendiri, kalo barang-barang ini kan gak" - papa.
"Ish!" Gue bangun terus benerin baju.
"Kamu tidak apa-apa? Ada yang luka?" Wonwoo genggam tangan gue.
"G-gak papa, aman. L-lo gak papa?"
"Tidak apa-apa," - Wonwoo.
"Ey! Lo berdua nih udah mau nikah, masih aja canggung" Valen dorong gue.
Dan lo tau? Gue kan jadi nabrak dia dan reflek gue jadi meluk dia.
"Nah! Kalo gitu kan enak diliatnya. Ya gak, Pat?" Valen senyum.
"Iya udah, ayo masuk. Kita liat barangnya di dalem," - mama.
"Felicia," - Wonwoo.
"Ya?"
"Bisa kita bicara berdua di luar?" - Wonwoo.
"Tapi, itu yang lain."
"Tunggu sebentar," Wonwoo masuk dan gak lama dia balik lagi.
"Mau ngobrol di teras kan?"
"Bukan, ikut saya sebentar" Wonwoo gandeng gue keluar.
At cafe
"Kok ke sini? Kita kan mau makan malem di rumah."
"Kita hanya akan minum kopi sambil mengobrol," - Wonwoo.
"Kan bisa di rumah, kenapa harus di sini?"
"Karena ini adalah sesuatu yang sangat penting, saya membutuhkan sebuah privacy" - Wonwoo.
"Ya tapi ini di cafè, mana bisa dibilang ptivacy. Lupain, jadi apa yang mau lo omongin?"
Wonwoo diem, tapi tangannya ngeluarin sesuatu dari saku celananya.
"Itu."
"Ayo, kita menikah."
💎💎💎
Tok tok
"Ya? Masuk aja, gak dikunci."
Ceklek
YOU ARE READING
[Completed] A Boys Over Me - Jeon Wonwoo
FanfictionDenger ya, Tuan Wonwoo yang terhormat. Lo pikir, cinta sama kebahagiaan bisa dibeli pake uang? Saya bisa belikan kamu ini semua, asalkan kamu mau menikah dengan saya - Wonwoo