14

120 8 0
                                    

Enjoy the story~❤️



Eight month later

"Astaga!"

"Kamu kenapa, sayang??" Wonwoo lari dari luar.

"Mas, ini siapa??"

"Oh, ini Surti. Mulai hari ini, dia kerja di sini buat bantuin kamu" - Wonwoo.

"Mas, kenapa gak cerita sih??"

"Ya gimana mau cerita? Kamu kan lagi marah sama aku," - Wonwoo.

"Ih, gak usah dibahas!"

"Ini Felis, istri saya. Dia yang pegang kendali di rumah ini. Kalo ada yang masih belum kamu paham, kamu bisa tanya sama istri saya" - Wonwoo.

"Siap, mas" - Surti.

"Udah kenal kan? Aku tinggal lagi ya, tanggung tadi lagi cuci mobil" - Wonwoo.

"Hm."

"Mbak, ada yang bisa saya bantu?" - Surti.

"Apa ya? Teh, saya mau bikin teh" gue ngambil cangkir di rak atas.

"Mbak, tadi masnya minta dibikinin sandwich" - Surti.

"Buat sarapan?"

"Iya, mbak" - Surti.

"Tumben? Tapi iya udah, mbak tolong siapin bahannya."

Gue bikin sandwich dulu baru bikin teh. Habis itu, gue anter ke depan.

"Mas, berhenti dulu. Aku buatin teh sama sandwich nih," gue taruh piringnya di meja.

"Iya, sayang nanti aku ke situ" - Wonwoo.

"Sekarang, mas nanti tehnya keburu dingin."

"Iya, sayang" Wonwoo nyamperin gue sambil ngeringin tangannya.

"Itu di depan ada apa sih? Kok berisik banget, mas."

"Oh, itu ada sales panci di rumah sebelah. Kamu gak mau ikutan?" - Wonwoo.

"Panci aku masih banyak, lagian masih bagus semua. Kan belum aku pake buat nimpuk kamu," gue ketawa.

"Mas beliin kamu panci tuh buat masak loh," Wonwoo ikut ketawa.

"Iya, mas itu diabisin dulu jangan ketawa" gue senyum.

"Enak loh ini, besok mau dong dibawain sandwich buat bekal ke kantor" - Wonwoo.

"Iya, mas besok aku buatin lagi."

"Dd mau? Gak boleh ya, ini buat papa" - Wonwoo.

"Ih, iseng ya ayahnya" gue ketawa sambil ngusap perut.

"Habis, aku lanjut cuci mobil lagi ya" Wonwoo nyium kening gue terus lanjut cuci mobil.

"Aduh! Mas!" Gue meringis sambil megangin perut.

"Apa, sayang? Kan udah habis itu," - Wonwoo.

"Bukan itu! Sini dulu, mas! Aduh!" Gue remes pegangan kursi.

"Ya ampun, mbak! Mbak kenapa??" - Surti.

"Perut saya sakit, panggil mas! Buruan!"

"Iya-iya, mbak. Aduh, mas. Mas Wonwoo!" - Surti.

"Apa? Saya kan. Sayang, kamu kenapa??" Wonwoo banting selangnya terus nyamperin gue.

"Kayaknya mau lahiran, mas. Tolong bantu saya bawa Mbak Felis ke mobil," - Surti.

"Kamu nanti susulin keperluannya dia aja sama mama saya, nanti saya share loc alamat rumah sakitnya ke mama" - Wonwoo.

"Aduh, buruan dong! Kenapa malah ngobrol sih kalian?!"

[Completed] A Boys Over Me - Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang