22

83 7 0
                                    

Enjoy the story~❤️



"Jadi, surat ini palsu??"

"Iya, saya bisa pastikan kalau rumah sakit kami tidak pernah mengeluarkan hasil test kehamilan ini" - dokter.

"Astaga," gue ngehela nafas sambil mijit dahi.

"Bener kan? Gue udah duga kalo surat itu palsu," - Patris.

"Kalo gitu saya permisi, dok. Tolong jangan kasih tau siapa-siapa kalo saya ke sini buat nanyain soal surat itu."

"Baik, Felicia" - dokter.

"Terima kasih, dok" gue sama Patris keluar.

"Gimana sekarang? Lega?" - Patris.

"Banget! Awas aja tuh cewe!"

"Lo udah izin laki lo kan?"

"Udah, nanti biar gue yang ngomong soal ini ke dia."

"Iya udah, kita ke rumah lo sekarang. Laki sama anak gue nunggu di sana," - Patris.

At rumah

"Rame bener, ini mobil mertua lo bukan sih?" - Patris.

"Iya, yang itu mobil mak gue."

"Untung kita pergi naik taksi tadi," - Patris.

"Arka, Arsha! Bunda pulang nih!"

"Bunda!!" Arka sama Arsha lari terus meluk gue.

"Kamu darimana? Ini kok suami kamu ditinggal gitu aja?" - Mama.

"Gak ditinggal gitu aja kok, ma. Tadi aku udah izin kalo mau pergi sama Patris," gue salim ke mama papa sama mertua.

"Oh, udah izin" - mama.

"Kalian darimana?" - Papa.

"Rumah sakit, om. Lebih tepatnya dari dokter kandungan sih," - Patris.

"Kamu positif lagi??" - Mama.

"Ih bukan, ma! Aku tuh nanyain kepastian suratnya Seren tiga taun lalu," gue duduk di sebelah Wonwoo.

"Oh iya. Hasilnya gimana, sayang??" - Wonwoo.

"Suratnya palsu, mas."

"Tuh kan! Bener-bener keterlaluan si Seren itu," - Wonwoo.

"Udah, yang penting sekarang kan kita udah tau kalo surat itu palsu" - papa mertua.

"Kamu nanya sama dokter kepala ya?" - Mama.

"Iya, ma."

"Cleo, main apa sama Kak Arka?" - Patris.

"Gak tau ini, dari tadi anteng aja berdua" - Hoshi.

"Arka jagain ddnya ya, jangan berantem."

"Ciap, bunda" - Arka.

"Arsha, gak main sama Arka?"

"Mau main cama bunda aja, Alka peyit!" - Arsha.

"Pelit kenapa?"

"Maca aku ndak boyeh pinjem mobiynya," - Arsha.

"Ndak boyeh! Alsha kan pelempuan, maca main mobiy?" - Arka.

"Tuh kan, bunda! Alka peyit!" Arsha nangis sambil meluk gue.

"Eh, kok nangis?" Gue peluk sambil ngusap punggung dia.

"Tadi diem aja loh, begitu liat bundanya langsung bocor deh" - Wonwoo.

"Arsha mau main apa? Mau kuncir rambut bunda?"

"Mau kuncil lambut bunda," - Arsha.

"Ambil sisirnya di tas bunda, jangan nangis lagi ya" gue usap air mata dia.

[Completed] A Boys Over Me - Jeon WonwooWhere stories live. Discover now