"Nana Hyung! balikin hp Injun..." Teriak seorang bocah berbadan mungil yang berumur sekitar 16 tahun itu pada kakaknya yang sedang asik memainkan hp miliknya.
"Pinjem bentar doang sih, pelit amat" Balas Jaemin sambil terus memainkan hp milik adik satu-satunya itu.
"Bentar apaan! udah 3 jam Hyung minjem hp aku tau!" Seru Renjun tidak terima. Ia berjalan menghampiri kakaknya untuk mengambil hpnya. Tapi dengan cepat Jaemin langsung mengangkat kedua tangannya membuat Renjun harus melompat untuk mendapatkan benda yang dia mau. Maklum tinggi Renjun hanya 170 cm tidak seperti kakaknya yang memiliki tinggi semampai 184 cm. Jelas Renjun harus melompat jika ingin mendapatkan kembali hpnya.
"Ih Hyung! balikin itu punya Injun" Kesal Renjun.
"Cerewet banget sih bocah, pinjem sebentar doang pelit banget" Ucap Jaemin ngegas. Ia menyerahkan hp milik adiknya lalu pergi menuju kamarnya kembali.
"Kenapa lagi sih?" Tanya seorang pria berbadan tinggi pada adiknya yang sedang duduk sambil memajukan bibirnya sekitar 5 cm ke depan.
"Itu Hyung, Jaemin Hyung mainin hp aku terus padahal sendirinya udah punya" Adunya dengan bibir yang masih dalam mode merajuk.
"Hah.. kalian ini bener-bener ya gak akan bisa akur sampe kapan pun" Ujar sang kakak yang mulai jengah dengan sikap kedua adiknya yang sangat berbanding balik itu. Jika ada orang tua mereka di rumah itu, mungkin keadaan akan tentram seperti beberapa tahun yang lalu, tepat sebelum ayah dan ibu mereka berpisah.
Bicara soal mereka, akan ku jelaskan siapa mereka itu. Mereka adalah 3 pria berbeda umur yang sudah 2 tahun ini tinggal tanpa orang tua kandung mereka. Tapi itu bukanlah hal yang membuat ketiga pria itu menyerah. Mulai dari kakak tertua mereka yang bernama Na Doyoung yang membangun bisnisnya sendiri untuk menghidupi dirinya dan kedua adiknya. Hanya bisnis kecil-kecilan yang dapat mengubah seorang Na Doyoung menjadi pria hebat yang sekarang menyandang status CEO di perusahaan miliknya itu. Mungkin karena niat awal yang mulia jadi tuhan memudahkan rezekinya.
Na Doyoung itu tidak pernah menyerah, ia akan melakukan apapun untuk kedua adiknya. Sama seperti yang ia lakukan pada Na Jaemin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Adik pertamanya yang memiliki sifat yang akan membuat siapa saja menyerah dengan kelakuan Jaemin. Sebenarnya Jaemin adalah anak yang penurut jika ada maunya, ia rela melakukan apapun asal keinginannya di kabuli. Seperti waktu itu, Jaemin rela tidak mengganggu adiknya selama seminggu lebih agar bisa mendapatkan PS 5 yang ia inginkan waktu itu. Jaemin juga adalah anak yang pintar di sekolahnya. Walaupun ia jarang sekali masuk ke kelas tapi Jaemin selalu mendapatkan peringkat pertama di angkatannya. Ingat di angkatannya. Karena menurut Jaemin ia sekolah hanya untuk mengisi waktu luang dan mendapatkan uang jajan. Bukan untuk menuntut ilmu, karena untuk apa ia pergi menuntut ilmu jika semua mata pelajaran apapun itu sudah ia kuasai?. Tingkat kepintaran Jaemin itu setara dengan tingkat kebadungannya. Contohnya, Jaemin pernah mengambil rok seorang guru perempuan yang tergantung bebas di pintu lalu menaruhnya di tiang bendera. Entah bagaimana caranya ia bisa masuk ke dalam kamar mandi perempuan, apalagi perempuan itu adalah gurunya yang pastinya berbeda kamar mandi dengan murid.
