Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
"Renjun-a!!" Teriak Haechan sejadi-jadinya saat dia merasa sudah benar-benar bosan. Ia mendudukkan dirinya pada sofa yang dia tiduri, setelah itu berlalu untuk mendekati Renjun yang masih berkutat dengan laptop kesayangannya. Sepertinya pria cantik itu sedang mengurusi online shop nya yang semakin hari semakin ramai oleh pembeli itu.
"Ada apa Chan?" Sahut Renjun acuh dan masih pada laptopnya. Dia terlalu senang karena boneka Moomin pengeluaran terbaru yang baru dia pajang di online shop nya langsung laku dan habis tak tersisa. Mungkin semakin banyak manusia di luar sana yang menyukai karakter berwarna putih tersebut.
"Apa kau tidak bosan huh? terus menatap layar datar itu sehari 24 jam? aku saja bosan melihatmu seperti itu terus" Ujar Haechan dengan bibir yang sedikit di maju kan, membuat Renjun yang melihat itu menjadi jijik sendiri.
Mereka ini sedang libur tapi di hari libur kali ini semua sangatlah membosankan. Mulai dari orang tua Haechan yang sibuk dengan pekerjaannya sampai Renjun yang juga sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan Haechan? dia hanya seorang pengangguran yang memiliki banyak uang yang selalu di kirim oleh orang tuanya sehari sekali. Heol bagaimana uang dia tidak berlimpah. Ingin sebenarnya Haechan mencari pekerjaan tapi dia terlalu malas untuk itu.
"Tentu tidak, ini hobiku Haechan-a. Dan kau harus lihat boneka Moomin yang ku pasang kemarin langsung habis! Hebat bukan?" Seru Renjun terlewat bahagia.
"Ya ya ya.. sepertinya aku harus kembali membeli sugar baby supaya aku memiliki kerjaan di saat seperti ini" Celetuk Haechan yang duduk di hadapan Renjun.
Mendengar itu Renjun langsung menutup laptopnya dan menatap Haechan tajam "Jangan gila Lee Donghyuck, kau sudah berkali-kali berganti sugar babymu itu, dan ujung-ujungnya apa? kau membuang mereka begitu saja" Ujar Renjun yang mulai jengah dengan kelakuan sahabatnya yang satu ini.
