My lovely Omega ~OFFGUN~

Satu 🔞

warning 🔞🔞🔞

tak
tak
tak

terdengar suara hentakan pelan dari sebuah pena dengan meja. suara itu terus mengganggu telinga dari pria bertubuh Mungil yang memiliki paras sangat manis. akan tetapi wajah pria mungil itu memancarkan kegelisahan menunggu kabar yang akan didengarnya. dihadapannya duduk seorang pria yang tidak kalah manis akan tetapi lebih dewasa dibanding dirinya. pria itu menggunakan jas putih yang melapisi kemeja berwarna senada. Dan pria itulah yang sejak tadi menghentak-hentakan pena dimejanya seperti sedang berpikir keras.

"Gun, tingkat hormonmu sudah mendekati normal" ucap pria berjas putih itu dengan wajah serius

"kau tau sendirikan kalau kau itu adalah omega resesif, sehingga tingkat hormonmu seharusnya rendah dan tidak stabil" sambungnya lagi

"tetapi kenapa bisa hormonmu meningkat secara tiba-tiba seperti ini?" ujarnya dengan wajah yang heran

"Phi Kit, memangnya kenapa? ini.. bukan masalah yang seriuskan?" ucap gun takut.
ia menatap dokter kepercayaan keluarganya yakni Krist Perawat atau biasa ia panggil dengan sebutan dr. Kit atau phi kit

~Flashback on~

tak
ceklek

terdengar suara pintu yang ditutup dengan kasar dan kemudian dikunci dengan rapat.

"haaaa...haaa..hahh"
terdengar suara desahan halus dari seorang pria mungil yang tampak tidak tenang akan sesuatu, pria mungil ini adalah Gun atthaphan.

Gun kemudian berbalik sembari menatap seorang pria berwajah oriental, pria itu sangat tampan dan tinggi dibandingkan dirinya.

Akan tetapi pria tampan itu sedang menatap wajah gun dengan tatapan curiga dan sangat dingin.

tanpa aba-aba apapun gun belari dan melompat ke arah pria tampan didepannya. ia lalu menggantungkan kedua tangan mungilnya dileher sang pria tampan.

"hei apa yang ...kau... heii kau gila?" ucap pria tampan itu yang nampak protes dengan perlakuan yang di dapatkannya secara tiba-tiba.

gun seakan menulikan telinganya dan ia masih terdengar mengeluarkan desahan-desahan halus dari bibirnya yang terdengar sangat seksi, sembari bergelayut manja dengan pria yang tak dikenalinya ini. bahkan sesekali gun dengan berani menggesekkan selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan setelan jas yang ia kenakan kepada tubuh pria yang tepat berada dihadapannya tersebut.

cup

entah dari mana gun mendapat keberanian untuk mencium dan menghirup aroma dari ceruk leher si pria tampan itu. dan sesaat kemudian terciumlah aroma maskulin yang membuat gun semakin terangsang dibuatnya.

Cup
Cup
Cup

ciuman gun yang tadinya terfokus di leher kini bergerak menuju bibir si pria tampan itu.