Sembilan Belas

1K 119 26
                                    

Kantor Off (Kamis, 10.30)

sesuai janji off pada gun, dia benar-benar berusaha menyelesaikan semua pekerjaanya secepat mungkin.

Off kini tersenyum sambil mengenggam sebuah buket mawar merah yang telah dia siapkan untuk menghadiri acara kelulusan kucing mungilnya.

Setelah merasa sudah selesai dengan pekerjaannya, ia berdiri hendak meninggalkan ruangannya namun langkahnya terhenti saat mendengar pintu ruangannya di ketuk.

Tok..tok

"Khun off" mike masuk membuka sedikit pintu ruangan off sambil mengintip kedalam

"mike aku harus pergi sekarang, jika ada berkas lainnya akan aku kerjakan setelah kembali nanti"

"Maaf khu off tapi, khun Oabnithi disini" dengan nada gugup

"Kenapa dia ada disini?" ucap off ketus

"Dia muncul tanpa pemberitahuan dan dia tidak mau mendengar ji-" tiba -tiba mike terdiam saat ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang

"Dia muncul tanpa pemberitahuan dan dia tidak mau mendengar ji-" tiba -tiba mike terdiam saat ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

orang itu adalah oab, dia masuk kedalam ruang off tanpa permisi. tentu saja off menatap oab dengan dingin.

"kenapa kau harus berpura-pura sibuk off" ucap oab dengan senyumnya yang khas

"Kau pikir apa yang kau lakukan" suara off tampak sangat menakutkan

"kau selalu mencoba untuk menghindariku off dan ohh-" kalimat oab terhenti saat melihat buket bunga tangan off, oab menarik seulas senyum licik dibibirnya.

"Jangan bilang..kau akan pergi ke acara kelulusan gun? dengan buket mawar itu?" lanjut oab sambil menunjuk kearah buket mawar yang di pegang off

"Seperti yang kau lihat aku sibuk, jadi kau perlu membuat janji dulu dan-" off mencoba meredam emosinya dengan menuntup matanya dan menarik nafasnya dalam-dalam

"Kenapa kita tidak pergi kesana bersama-sama?" ucap oab yang kini duduk disofa ruangan off tanpa permisi

"bagaimana pun aku dan gun pernah ikut perjodohan. bukan kah aku harus pergi menemui gun juga?" ucap oab enteng

Amarah off kian membara, ia makin mengenggam erat buket yang ada ditangannya. Tangan off bergetar mencoba menahan emosinya pada makhluk tidak tau malu di depannya ini. off mencoba tidak membuat keributan di kantor. ia segera menarik nafas dan mengembangkannya, agar sedikit tenang.

"to the point saja oab, apa yang ingin kau katakan padaku" off duduk di depan oab dan menaruh buket mawarnya di sofa samping off duduk.

"owh jadi kau sudah mau mendengarkanku sekarang off -'' oab menyunggingkan senyumnya

"Aku tau kau akan terus menggangguku jika aku tidak mendengarkan maumu, buat itu singkat" off menatap oab dengan pandangan penuh amarah.

"dan aku akan sangat menghargai jika kau tidak menyebut nama gun dari mulutmu" sarkas off pada oab sambil mengepalkan tangannya. off sangat benci melihat senyuman manusia ular didepannya ini.

My lovely Omega ~OFFGUN~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang