Dua tujuh

681 85 25
                                    

Saat ini gun sedang menelfon kekasihnya yang sejak kemarin tidak menjawab panggilannya.

"Em.. Papii.." ucap gun ragu-ragu memecah keheningan diantara mereka. tapi off tetap tidak menyahut.

"Se-seeperti yang.. papii t-tau.."

"se-sekarang sepertinya gun kecanduan a-alkohol" gun mencoba menjelaskan namun terbata-bata

"ja-jadi mungkin i-ingatan gun a-agak.."

"emm.. gun rasa mulai sekarang gun tidak boleh minum lagi kan papii?" gun meremas bantal yang sedang ada dipelukannya.

"GUN" ucap off dengan nada yang dingin.

tubuh gun seketika membeku mendengar suara dingin kekasihnya yang sudah sangat lama tidak pernah dia dengar.

"Huh? ah iyah?" balas gun gelagapan

"Apa yang kamu inginkan dariku?"masih dengan nada yang sama, membuat hati gun perih mendengarnya

"Emm maksud papii?"

"Haruskah salah satu dari kita melepaskan segalanya..dan tinggal bersama? terserah mau di thailand atau di amerika" off kini tengah memijat keningnya mencoba menahan amarahnya

"Apa kamu ingin aku menyerah pada pekerjaan ku dan pergi ke amerika? atau.."

"apa kamu bersedia kembali ke thailand, Terlepas dari apakah daddy mu marah atau tidak hemm?" off mengeratkan kepalan tangannya sampai kukunya ikut memutih.

"menurutmu apa yang harus kita lakukan?" tanya off dengan nada yang sangat serius

"Papii" lirih gun

"gun minta maaf sudah buat kekacauan" suara gun bergetar

"Jadi.. Jangan marah na" pinta gun tulus

"Gun berjanji akan menjadi anak baik mulai dari sekarang, dan pastikan papii tidak akan marah lagi pada gun.. na na papii" suara gun dengan nada memohon.

"Heehh aku tidak marah" off menghela nafasnya

"Papii" ucap gun dengan nada yang memilukan

"Gun sepertinya aku tidak bisa menelfon terlalu lama hari ini, kita bicara lagi nanti.." off menutup kedua mata dan keningnya dengan telapak tangannya

"kamu juga ada kelas besok kam.."lanjut off

"Papii hiks" lirih gun memanggil sang kekasih yang sejak tadi tidak memanggilnya dengan panggilan kesayangannya

"ku matikan dulu telfonnya" setelah itu panggilan berakhir tanpa menunggu balasan dari gun.

gun terisak menahan keperihan dari ucapan sang kekasih. siang itu dia menangis sesugukan di apartmentnya.

sedangkan di thailand off yang baru saja mematikan telfon secara sepihak sedang menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. dia memang sedang berada di kantor.

"Idiot... kau sangat bodoh off jumpol" caci off pada dirinya sendiri

'Masa lalu membuatmu gelisah..' batin off yang kini meremas rambutnya kasar dan merapatkan wajahnya ke meja.

'..kau menjadi tidak dewasa dan dibutakan oleh kecemburuan' off terus merutuki dirinya sendiri

'kau bahkan mengabaikan pekerjaanmu dan terbang ke amerika..'

'apa aku berhak untuk menyalahkan gun saat ini'

kini off membayangkan wajah kekasihnya yang sedang menangis sesugukan. membuat dada off ikut terasa nyeri.

"Baby,, apa kamu sekarang sedang menangis?"off menutup wajahnya yang gusar

Tok...Tok

pintu ruangan off diketok dari luar.

My lovely Omega ~OFFGUN~Donde viven las historias. Descúbrelo ahora