Tiga

1.2K 135 2
                                    

'aku pasti sudah gila. mengapa perasaanku tidak tenang sepeti ini' batin gun, kini tubuhnya terasa panas dan tidak karuan sejak berada di dekat sang alpha domonant.

'aku merasa lemas' kini gun merasakan tubuhnya tidak memiliki tenaga dan mulai bergetar.

off yang merasakan tubuh pria mungil disebelahnya bergetar melirik pria mungil itu dan mengulas senyum tipisnya lagi

"sorry" gun yang merasa di tatap makin menundukkan wajahnya

"Apa kau tidak bisa berjalan?"ucap off, ia belum melepaskan tangannya yang sejak tadi berada di pinggang mungil milik gun. off malah makin mengeratkan pelukannya sehingga menipiskan jarak diantara keduanya.

"Bu..bukan itu" gun makin tidak bisa berkata-kata dibuatnya.

"hey.." gun berteriak karna kaget tiba-tiba off menarik gun kedalam pelukannya

"Apa hmm? apa yang ingin kau katakan?" kini mata off menatap gun lekat-lekat senyuman menawan itu belum luntur dari bibir miliknya

"i..itu.. A..a..aku uhm" lidah gun serasa kelu ditatap oleh mata sipit off, mata itu membuat hati gun berdetak semakin tidak tenang

'aarrggh bisa gila aku, apa aku minum terlalu banyak? tubuhku sudah tidak kuat lagi' gun berteriak dalam batinnya yang makin tidak karuan.

"yeah?" kini wajah tampan milik off kian mendekat ke wajah gun. gun bisa merasakan nafas off di wajahnya. gun semakin merasakan aroma maskulin yang sejak tadi dirasakanya.

'what,,wajahnya sangat dekat. apa kita akan ciuman?' gun kini mulai menutup matanya dan tanpa sadar bibirnya mulai dia tutup rapat.

"mengapa kau memulai perkelahian dengan seseorang yang tidak mencari masalah humm?" kini suara off terdengar sangat dingin dibandingkan tadi.

"hah?" Gun yang tadi menutup mata kaget mendengar ucapan off, lalu membulatkan matanya, gun menatap wajah off dengan tatapan heran.

"apa kau sudah gila?" kini tangan kiri off menggengam pergelangan tangan gun dengan sedikit kasar, dan tangan lainnya belum melepaskan pelukannya pada pinggang gun.

'Gun Atthaphan phunsowaas sepertinya benar kau sudah gila kenapa kau malah menutup matamu hah!' batin gun geram dengan apa yang dilakukan dirinya sendiri

"hati-hati bocah" kata off lalu memegang bahu gun dan mendorong tubuh gun pelan menjauh dari dirinya

"aku akan melepaskanmu kali ini, next time kau akan mendapat masalah jika melakukan hal seperti tadi" off kemudian merapikan setelan jasnya. Setelah itu berbalik dan pergi menjauh dari gun.

setelah tubuh off menghilang dari pandangan gun, seketika tubuh gun menjadi lemas, gun berjongkok sambil memeluk kedua lututnya. ia lalu menyandarkan tubuhnya yang lemas pada tembok. tubuh gun masih terus bergetar dan pipinya masih bersemu merah seperti buah tomat.

"siapa sih yang dia panggil bocah, huh?" ujar gun tidak terima oleh ucapan off

.
.
.

kini gun pergi ke arah apotik dekat hotel bintang 7 yang tadi menjadi tempat pertemuan kalangan elit di thailand tersebut.

braak

gun membuka dan menutup pintu itu dengan kasar karna terburu-buru

"beberapa waktu lalu tubuhku terasa aneh, bisakah kau memberikanku beberapa obat untuk keluhanku" ucap gun dengan deru nafas yang cepat

"huh obat?" ucap seorang wanita yang kaget dengan kedatangan gun yang sangat terburu-buru

"maksudku aku rasanya seperti akan demam" gun berkata jujur karna saat ini tubuhnya terasa agak panas

My lovely Omega ~OFFGUN~Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz