Awal Mula

1.8K 86 3
                                    

Langit malam yang cerah di kota Kuoh disertai suara jangkrik dipesisir kotanya membuat kesan bahwa daerah ini masihlah asri dibandingkan kota lain. Kota Kuoh memang terkenal sebagai salah satu kota yang masih menjaga kebersihan lingkungannya bahkan menjadi salah satu kota terbersih di Jepang.

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki terdengar memecah keheningan di salah satu sudut kota Kuoh sambil menenteng belanjaan yang ia beli dari supermarket. Seorang pemuda berpakaian kaos hitam dan celana pendek jeans berjalan dengan tenang padahal jam sudah menunjukkan angka 23.00. Ia memang sempat mendengar bahwa ada orang yang dibunuh secara menggenaskan didaerah yang ia lewati ini namun itu tak membuat mentalnya gentar.

Tap
Tap
Tuk

"Keluarlah, sebelum aku memaksamu untuk keluar terlebih dahulu" Ia menghentikan langkahnya dan menatap datar persimpangan yang berjarak 15 meter darinya.

Setelah mendengar peringatan itu, kemudian keluarlah sesosok iblis berbentuk setengah banteng dan setengah manusia. Ia menjilat bibirnya karena telah mendapatkan mangsa lagi malam ini.

"Khehhh kau menyadarinya? Hebat ju-" Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, kepala dari iblis liar itu terpisah dari raganya. Tubuh tanpa kepala itu kemudian tergeletak dan kemudian menghilang menyisakan debu.

"Berisik"
.
.
.
.
.

Chapter 1

Akademi Kuoh merupakan salah satu sekolah unggulan ternama di kota Kuoh. Dulunya sekolah ini merupakan sekolah yang dikhususkan untuk perempuan namun 2 tahun terakhir kebijakannya diubah menjadi sekolah campuran. Akan tetapi perubahan tersebut tidak dapat mengubah jumlah siswa perempuan lebih banyak daripada laki laki dengan perbandingan 8:3.

Disalah satu ruangan yang bertuliskan 'OSIS' di atas pintunya terlihat 2 orang wanita sedang duduk berhadapan. 2 orang itu adalah orang paling terkenal di Akademi Kuoh yaitu Rias Gremory ketua dari Klub Penelitian Ilmu Gaib dan Sona Sitri yang menjabat sebagai ketua OSIS.

"Ini sudah kesembilan kalinya iblis liar yang menjadi target kita sudah terbunuh sebelum kita membunuhnya" Sona memijit kepalanya karena kasus tersebut. Sebenarnya ini sangat menguntungkannya karena ia tidak harus repot-repot buang tenaga untuk membasmi iblis liar itu namun tentu saja ini menjadi gangguan baginya selaku penanggungjawab dari kota Kuoh bersama Sona.

"Apa kita harus melaporkannya ke Aniki? " Rias mengusulkan saran yang terlintas dipikirannya.

"Itu ide yang buruk Rias. Mau ditaruh dimana muka kita berdua kalau permasalahan seperti ini kita tidak bisa menyelesaikannya?"

"Lalu apa yang kita lakukan? Kita tidak tahu pelakunya dipihak mana dan bisa saja membahayakan kita"

"Itu... " Sona mengetukkan jarinya sembari berfikir. "Baiklah, jika penyelidikan kita tidak membuahkan hasil maka kita akan langsung melaporkannya ke Maou-sama"

Rias menghela nafas ikut merasakan beban pikiran yang sama dengan Sona. Selama 3 minggu ini tugas mereka 'diringankan' oleh sesosok misterius yang membunuh iblis liar. Hal ini membuat mereka harus mencari tahu siapa dalang dibalik semua kejadian ini.

Mereka berdua termenung difikiran masing-masing hingga perhatian Rias teralihkan ketika ia melihat seorang pria melalui kaca ruang OSIS berambut pirang dengan iris mata blue sapphire sedang berjalan dengan tangan dimasukkan ke saku celananya.

"Uzumaki Naruto"

Sona yang mendengar gumaman Rias mengikuti arah pandangannya. Uzumaki Naruto. Dia cukup terkenal dikalangan gadis namun karena sikapnya yang sering mengabaikan perempuan yang mendekatinya membuatnya kalah tenar dengan Yutto Kiba. Sona bahkan memiliki firasat jika saja dia memiliki sifat ramah terhadap gadis mungkin dia bisa mengalahkan ketenaran Kiba.

"Kau menyukainya Rias?" Rias yang mendengar itu bersemu merah tipis namun segera mengendalikan dirinya.

"Aku tidak mengelak untuk pernyataanmu itu Sona. Dia pria yang menarik dan bukannya kau juga menyukainya?" Mendapat balasan langsung dari Rias membuat Sona gelagapan namun hanya ditanggapi dengan tawa kecil olehnya.

.
.
.

"Aku tidak tertarik dengan kalian iblis" Naruto menggumam kecil saat tahu bahwa ia yang dibicarakan. Bagaimana ia mengetahuinya? Pengalamannya sebagai ninja membuatnya tahu percakapan hanya dari gerakan mulut.

Ia kemudian berjalan kearah kelasnya 2-B yang dalam perjalanannya selalu diperhatikan oleh siswa perempuan dengan pipi bersemu merah. Berjalan kearah bangkunya dan memainkan gadgetnya tanpa memperdulikan perempuan yang menatapnya.

Naruto dikenal dengan orang yang sama sekali tidak memiliki teman. Bukan berarti ia sombong namun orang-orang melihatnya jarang berbicara akrab dengan siswa lain. Ia termasuk siswa yang teladan karena nilai ujian yang tinggi dan juga tidak pernah terlambat ke sekolah. Dimata para guru ia juga anak yang dikenal baik karena sering membantu membawakan buku-buku disaat siswa yang lain lebih mementingkan perut dengan pergi kekantin.

Namun dari semua hal itu ada satu orang yang sangat membencinya dan orang tersebut juga satu kelas dengannya. Namanya Hyudou Issei. Ia merupakan salah satu bidak pawn dari Rias Gremory dan pemegang salah satu kekuatan naga surgawi, Boosted Gear.

Kebenciannya tentu saja memiliki alasan. Orang yang sangat ia cintai, Rias Gremory jatuh hati kepada pria yang tidak jelas asal usulnya itu. Tidak jelas? Sudah menjadi rahasia umum kalau Naruto itu anak yang berasal dari salah satu panti asuhan di Kyoto dan bisa bersekolah di Akademi Kuoh karena prestasinya yang mendapatkan beasiswa.

Namun untuk sekarang Issei memilih untuk membiarkannya karena nampaknya Naruto sendiri terlihat tidak tertarik dengan Buchounya. Selain itu jika ia menyakitinya tentu saja nanti Rias memarahinya.

Sementara itu Naruto hanya tersenyum sinis dengan kebencian yang diarahkan kepadanya. Dengan bantuan cakra kurama ia dapat merasakan hawa negatif yang ia rasakan dari Issei.

'Aku tidak ingin berurusan dengan kalian iblis. Tapi jika kalian mengangguku maka aku tidak akan tinggal diam meskipun kalian anggota kerajaan dari tomat busuk itu' Naruto menutup hpnya dan memilih untuk bersiap siap karena bel istirahat telah usai.



To be Continued

Saya kembali dengan cerita baru. Maafkan saya karena terlalu lama istirahat sehingga cerita saya yang satu lagi belum saya lanjutkan. Beberapa minggu ini saya mendapatkan libur dan saya akan mengusahakan untuk mengupdate 2 cerita saya ini.

Jika ada kritik dan saran jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar karena itu menjadi acuan saya untuk dapat menulis lebih baik kedepannya.

Terimakasih.

A Devotion for The Cursed MaidenWhere stories live. Discover now